tag:blogger.com,1999:blog-21480677474068146492024-03-05T15:45:50.947-08:00back to natureberbagai tanaman yang berkhasiat obat dengan rasa enakunknownhttp://www.blogger.com/profile/01538773864747564721noreply@blogger.comBlogger38125tag:blogger.com,1999:blog-2148067747406814649.post-37675013102670353132008-04-08T22:12:00.001-07:002008-04-08T22:12:10.441-07:00Bawang Putih Untuk Kesehatan Bawang putih (Allium sativum) telah lama digunakan<br>sebagai salah satu bumbu masakan oleh masyarakat<br>Indonesia maupun masyarakat lainnya di berbagai<br>belahan dunia karena aromanya yang khas. Akhir-akhir<br>ini penggunaan bawang putih tidak hanya sebagai bahan<br>penyedap rasa, tetapi digunakan juga sebagai salah<br>satu bahan yang dapat memberikan efek kesehatan. Lebih<br>dari 1000 publikasi hasil penelitian dalam satu dekade<br>terakhir ini menunjukkan bahwa bawang putih merupakan<br>salah satu bahan pangan terbaik untuk mencegah<br>timbulnya penyakit. <p>Pada bulan April 2005 diadakan International Research<br>Symposium di Universitas Georgetown USA dengan tema<br>"Pengaruh Bawang Putih dan Komponen-komponennya<br>Terhadap Penyakit Kanker dan Kardiovaskuler". Ajang<br>ini diikuti oleh para peneliti bawang putih di seluruh<br>dunia. Temuan-temuan baru manfaat bawang putih sebagai<br>obat didiskusikan dengan menarik pada forum ini.<br>Sebagian dari temuan-temuan tersebut dan beberapa<br>paper review forum ini telah dipublikan di Journal of<br>Nutrition edisi Maret 2006.<p>Komponen bioaktif dari suatu bahan pangan memegang<br>peranan penting dalam memberikan efek kesehatan.<br>Komponen aktif yang terdapat pada bahan tanaman<br>dikenal dengan istilah fitokimia. Pengertian fitokimia<br>adalah suatu bahan dari tanaman (phytos = tanaman),<br>yang dapat memberikan fungsi-fungsi fisiologis untuk<br>pencegahan penyakit. Bahan yang dimaksud adalah<br>senyawa kimia (chemical = kimia) berupa komponen<br>bioaktif yang dapat digunakan untuk pencegahan atau<br>pengobatan penyakit. <p>Karena banyaknya komponen-komponen yang terkandung di<br>dalam bawang putih menyebabkan metode persiapan dan<br>ekstraksi (lama dan metode ekstraksi serta jenis<br>pelarut) memegang peranan penting untuk mendapatkan<br>komponen bioaktif dari bawang putih. Pelarut (solvent)<br>yang sering digunakan adalah ethanol, methanol,<br>aseton, dan air atau kombinasinya. Komponen-komponen<br>bioaktif yang terdapat di bawang putih bekerja secara<br>sinergis satu sama lain untuk menimbulkan efek<br>kesehatan.<p>Diantara beberapa komponen bioaktif yang terdapat pada<br>bawang putih, senyawa sulfida adalah senyawa yang<br>banyak jumlahnya. Senyawa-senyawa tersebut antara lain<br>adalah dialil sulfida atau dalam bentuk teroksidasi<br>disebut dengan alisin. Sama seperti senyawa fenolik<br>lainnya, alisin mempunyai fungsi fisiologis yang<br>sangat luas, termasuk diantaranya adalah antioksidan,<br>antikanker, antitrombotik, antiradang, penurunan<br>tekanan darah, dan dapat menurunkan kolesterol darah.<br>Data epidemiologis juga menunjukkan bahwa terdapat<br>korelasi antara konsumsi bawang putih dengan penurunan<br>penyakit kardiovaskuler, seperti aterosklerosis<br>(penumpukan lemak), jantung koroner, dan hipertensi. <p>Penurunan kolesterol darah disebabkan terhambatnya<br>beberapa enzim yang berkaitan dengan pembentukan<br>kolesterol, salah satunya adalah<br>3-hydroxy-3-methylglutaryl CoA reductase (HMGCR).<br>Penurunan tekanan darah disebabkan oleh terhambatnya<br>aktivitas angiotensin I-converting enzyme (ACE); suatu<br>enzim yang bertanggung jawab terjadinya peningkatan<br>tekanan darah. Sebagai antioksidan bawang putih sangat<br>efektif sebagai komponen yang dapat mencegah<br>pembentukan radikal bebas baik secara invitro maupun<br>invivo.<p>Riset pasar yang dilakukan oleh Clute pada tahun 2004,<br>menyebutkan bahwa bawang putih adalah suplemen utama<br>rempah-rempah yang dikonsumsi oleh keluarga di USA.<br>Beberapa produk bawang putih yang telah dikomersialkan<br>adalah garlic essential oil, garlic oil macerated oil,<br>garlic powder, dan age garlic extract (AGE).copy from pdpersi.com<p>__________________________________________________<br>Do You Yahoo!?<br>Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around<p><a href="http://mail.yahoo.com">http://mail.yahoo.com</a>unknownhttp://www.blogger.com/profile/01538773864747564721noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2148067747406814649.post-35779255528591002242008-04-08T22:06:00.000-07:002008-04-08T22:07:00.099-07:00Seledri (Apium graveolens L.) Pdpersi, Jakarta - Seledri berasal dari daerah<br>subtropik Eropa dan Asia, dan merupakan tanaman<br>dataran tinggi, yang ditemukan pada ketinggian di atas<br>900 m dpl. Di daerah ini seledri yang tumbuh memiliki<br>tangkai daun yang menebal. Untuk pertumbuhannya,<br>seledri memiliki memerlukan cuaca yang lembab. Seledri<br>juga bisa ditanam di dataran rendah. Hanya saja ukuran<br>batangnya menjadi lebih kecil dan digunakan sebagai<br>penyedap masakan. Seledri terdiri dari tiga jenis<br>yaitu seledri daun, seledri potongan dan seledri<br>berumbi. Seledri yang banyak ditanam di Indonesia<br>adalah seledri daun. <p>Terna, tumbuh tegak, tinggi sekitar 50 cm dengan bau<br>aromatik yang khas. Batang persegi, beralur, beruas,<br>tidak berambut, bercabang banyak, berwarna hijau<br>pucat. Daun majemuk menyirip ganjil dengan anak daun<br>3-7 helai. Anak daun bertangkai yang panjangnya 1-2,7<br>cm, helaian daun tipis dan rapuh, pangkal dan ujung<br>runcing, tepi beringgit, panjang 2-7,5 cm, lebar 2-5<br>cm, pertulangan menyirip, berwarna hijau<br>keputih-putihan. Bunga majemuk berbentuk payung, 8-12<br>buah, kecil-kecil, berwarna putih, mekar secara<br>bertahap. Buahnya buah kotak, berbentuk kerucut,<br>panjang 1-1,5 mm, berwarna hijau kekuningan. <p>Seledri dipanen setelah berumur 6 minggu sejak<br>ditanam. Tangkai daun yang agak tua dipotong 1 cm di<br>atas pangkal daun. Daun muda dibiarkan tumbuh untuk<br>dipanen kemudian. Tangkai daunnya yang berdaging dan<br>berair dapat dimakan mentah sebagai lalap, sedangkan<br>daunnya digunakan untuk penyedap sup. Jika seledri<br>ditanam di daerah tropik, ukurang batangnya kurang<br>besar sehingga seluruh bagian tanaman digunakan<br>sebagai sayur. Seledri dapat diperbanyak dengan biji. <p>Sifat dan Khasiat<br>Akar seledri berkhasiat memacu enzim pencernaan dan<br>peluruh kencing (diuretik), sedangkan buah dan bijinya<br>sebagai pereda kejang (antipasmodik), menurunkan kadar<br>asam urat darah, antirematik, peluruh kencing<br>(diuretik), peluruh kentut (karminatif), afrodisak dan<br>penenang (sedatif). <p>Herba berbau aromatik, rasanya manis, sedikit pedas<br>dan sifatnya sejuk. Herba bersifat tonik, memacu enzim<br>pencernaan (stomatik), menurunkan tekanan darah<br>(hipotensif), penghenti pendarahan (hemostatis),<br>peluruh kencing (diuretik), peluruh haid, peluruh<br>kentut (karminatif), mengeluarkan asam urat darah yang<br>tinggi, pembersih darah dan memperbaiki fungsi hormon<br>yang terganggu. <p>Kandungan Kimia<br>Herba seledri mengandung flavonoid, saponin, tanin 1%,<br>minyak asiri 0,033%, flavo-glukosida (apiin),<br>apigenin, kolin, lipase, asparagine, zat pahit,<br>vitamin (A,B dan c). Setiap 100 gr herba seledri<br>mengandung air sebanyak 93 ml, protein 0,9 gr, lemak<br>0,1 gr, karbohidrat 4 gr, serat 0,9 gr, kalsium 50 mg,<br>besi 1 mg, fosfor 40 mg, yodium 150 mg, kalium 400 mg,<br>magnesium 85 mg, vitamin A 130 IU, vitamin C 15 mg,<br>riboflavin 0,05 mg, tiamin 0,03 mg dan nikotinamid 0,4<br>mg. Akar mengandung asparagin, manit, zat pati,<br>lendir, minyak asiri, pentosan, glutamin dan tirosin.<br>Biji mengandung apiin, minyak menguap, apigenin dan<br>alkaloid. Apigenin berkhasiat hipotensif. <p>Bagian yang digunakan<br>Bagian yang digunakan adalah seluruh herba, akar dan<br>biji dari buah masak. <p>Indikasi<br>Herba berkhasiat untuk pengobatan: <br>Tekanan darah tinggi<br>Tujuh keliling (vertigo) disertai sakit kepala<br>Tungkai bengkak karena timbunan cairan<br>Masuk angin, mual, kolik<br>Diare<br>Rematik gout, asam urat, darah tinggi<br>Bronkitis, batuk<br>Mata kering (xeroftalmia)<br>Tidak nafsu makan<br>psoriasis, alergi<br>Kencing berdarah<br>Keluhan menopause, gangguan menstruasi<br>Penyubur rambut<br>Akar berkhasiat untuk pengobatan : <br>Tekanan darah tinggi<br>Kolesterol darah tinggi<br>Air seni mengandung lemak<br>Kolik<br>Biji berkhasiat untuk pengobatan : <br>Rheumatiusm, rematik gout dan asam urat darah tinggi<br>Bronkhitis, asma<br>Penyakit pada hati dan limpa<br>Kolik<br>Sakit perut setelah melahirkan<br>Cara pemakaian <br>Untuk obat yang diminum, rebus 30-40 lembar daun, lalu<br>air rebusannya diminum. Cara lain, rebus 1,3-3,9 gr<br>biji dengan api kecil selama 3 jam, lalu rebusannya<br>diminum. Untuk pemakaian luar, giling herba segar<br>sampai halus, lalu turapkan pada bisul dan bagian<br>tubuh yang meradang. <p>Efek farmakologis dan hasil pemakaian <br>Infus daun seledri dengan kadar 10% sebanyak 5 ml/kg<br>bb akan memberikan efek penurunan kadar asam urat<br>darah kera secara nyata, jika dibandingkan dengan<br>pemberian probenecid 20 mg/kg bb pada 3,4,5 dan 6 jam<br>pemberian. Akan tetapi, akan berbeda nyata jika<br>dibandingkan dengan probenecid pada 7,5 dan 9 jam<br>pemberian (Fimelda Winata, FF WIDMAN, 1988)<br>Pemberian ekstrak seledri dengan cara peras maupun<br>refluks menunjukkan penurunan tekanan darah kucing<br>(Aaltje Dondokambey, JF FMIPA UNHAS, 1985)<br>Alkaloid yang terkandung dalam biji seledri mempunyai<br>efek sedatif dan antikonsulvan pada tikus<br>Minyak menguap pada biji seledri dapat menghambat<br>perkembangan jamur, seperti Histoplasma capsulatum dan<br>Candida albicans<br>Contoh pemakaian <br>Rematik gout <br>Potong 1 genggam daun dan batang seledri kecil-kecil,<br>lalu rebus dalam 2 gelas air samapi tersisa 1 gelas.<br>Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum<br>sekaligus<br>Iris 1 buah bongol seledri tipis-tipis. Seduh dengan 3<br>cangkir air panas, lalu minum ramuan ini sebagai teh<br>Cuci 30-40 lembar daun seledri, lalu siram dengan air<br>panas. Selanjutnya, makan sebagi lalap saat makan.<br>Lakukan 2 kali sehari<br>Rebus 2 sendok makan biji seledri dalam 2 liter air<br>selama 3 jam dengan api kecil. Minum air rebusannya<br>selagi panas sebanyak 1 cangkir sehari 3-4 kali<br>Mata kering (xeroftalmia) <br>Makan daun seledri sebagai lalap segar bersama-sama<br>dengan makan nasi. Lakukan tiap hari<br>Cuci daun seledri, daun bayam dan daun kelor (Moringa<br>oleifera Lamk.) masing-masing 1/3 genggam sampai<br>bersih, lalu giling sampai halus. Tambahkan garam<br>dapur seujung sendok teh dan 3/4 cangkir air masak.<br>Remas campuran ini sampai merata, kemudian peras dan<br>saring. Minum air perasannya sekaligus, lakukan 3 kali<br>sehari.<br>Tekanan darah tinggi <br>Cuci 100gr seledri seutuhnya sampai bersih, lalu<br>tumbuk sampai halus. Tambahkan 1 cangkir air, lalu<br>peras dan saring. Selanjutnya tim samapi mendidih.<br>Setelah dingin, bagi untuk 2 kali minum, pagi dan<br>siang hari.<br>Cuci 16 batang seledri seutuhnya sampai bersih dan<br>potong-potong secara kasar, lalu masukkan ke dalam<br>panci email. Tambahkan 2 gelas air bersih lalu rebus<br>sampai airnya tersisa 3/4 nya. Setelah dingin, airnya<br>diminum dan seledrinya dimakan. Lakukan 2 kali sehari,<br>masing-masing separuhnya<br>Bronkitis<br>Cuci 60gr seledri segar, 10gr kulit jeruk mandarin<br>kering dan 25gr gula aren samapi bersih. Lalu<br>potong-potong seperlunya. Masukkan kedalam panci<br>email, lalu tambahkan 3 gelas air bersih, lalu rebus<br>sampai airnya terisisaa separuhnya. Setelah dingin<br>saring dan air saringannya dibagi untuk 2 kali minum,<br>pagi dan sore hari, masing-masing 3/4 gelas.<br>Batuk<br>Cuci 30gr seledri segar seutuhnya, lalu potong-potong<br>seperlunya. Selanjutnya rebus dalam 3 gelas air bersih<br>sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan<br>tambahkan madu secukupnya. Gunakan ramuan ini untuk 2<br>kali minum, pagi dan sore hari.<br>Kolik, sakit perut setelah melahirkan<br>Sediakan 60 gr seledri segar seutuhnya, 1 ruas jari<br>tangan jahe merah dan sepotong gula aren. Cuci<br>bahan-bahan tersebt dan potong-potong seperlunya, lalu<br>rebus dalam 2 gelas air bersih sampai tersisa<br>separuhnya. Setelah dingin, saring dan air saringannya<br>diminum sekaligus.<br>Psoriasis, alergi<br>Sediakan 2 batang seledri, 3 buah wortel ukuran sedang<br>dan 1 buah bit ukuran sedang. Cuci bahan-bahan<br>tersebut, lalu dijus. Minum jus tersebut sekaligus<br>waktu perut kosong. Lakukan 2 kali sehari<br>Menurunkan kadar kolesterol yang tinggi<br>Cuci 30 gr akar seledri sampai bersih, lalu rebus<br>dalam 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas.<br>Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum<br>sekaligus.<br>Penyubur rambut<br>Cuci 7-10 tangkai daun seledri sampai bersih, lalu<br>tumbuk sampai halus. Setelah dikeramas, gosokan<br>tumbukan daun seledri tersebut ke kulit kepala dan<br>rambut secara merata sambil dipijat ringan. Setelah<br>selesai, bungks rambut dengan handuk selama kurang<br>lebih 1 jam. Selanjutnya, bilas rambut dengan air<br>bersih. Lakukan seminggu sekali.<br>Catatan : <br>Ramuan ini jangan digunakan oleh seseorang yang air<br>seninya mengandung zat putih telur (protein +) <p>Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Ind./Dr. Setiawan Dalimartha/Nty<p><br> ____________________________________________________________________________________<br>You rock. That's why Blockbuster's offering you one month of Blockbuster Total Access, No Cost. <p><a href="http://tc.deals.yahoo.com/tc/blockbuster/text5.com">http://tc.deals.yahoo.com/tc/blockbuster/text5.com</a>unknownhttp://www.blogger.com/profile/01538773864747564721noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2148067747406814649.post-91157061363905332662008-03-23T23:38:00.001-07:002008-03-23T23:38:43.124-07:00Daun Dewa timpal diabetes, darah tinggi sampai kankerDaun dewa (Gynura pseudochina (Lour.) DC) bagi para<br>praktisi obat sudah tidak asing. Tanaman ini dapat<br>digunakan dalam keadaan masih segar dan atau dalam<br>bentuk simplisia. Keuntungan ganda dari tanaman ini<br>adalah selain digunakan sebagai obat, daun dewa juga<br>bsia sebagai sayur dalam bentuk lalapan. Ada sebagian<br>orang menyebut tanaman daun dewa untuk tanaman sambung<br>nyawa, atau sebaliknya. Hasil kajian ilmiah<br>determinasi tumbuhan terhadap kedua tanaman tersebut<br>oleh Pusat Penelitian Biologi - LIPI, Bogor, <br>menyebutkan bahwa nama ilmiah daun dewa adalah Gynura<br>pseudochina (Lour.) DC dan sambung nyawa adalah Gynura<br>procumbens (Lour.) Merr.<p>Tanaman yang konon berasal dari Birma dan Cina ini<br>digolongkan pada tumbuhan terna, dengan tinggi 30 –<br>45, tumbuh tegak dan memiliki umbi. Selain daunnya,<br>umbi tanaman ini juga bisa digunakan sebagai obat.<br>Pada saat ini tanaman daun dewa sudah banyak<br>didapatkan di Pulau Jawa, bahkan sudah menyebar ke<br>Pulau Sumatera.<p>Daun dewa termasuk suku Asteraceae, marga Gynura<br>dengan klasifikasi sebagai berikut :<br>Klasifikasi<p>Divisi : Spermatophyta<p>Sub divisi : Angiospermae<p>Kelas : Dicotyledoneae<p>Bangsa : Asterales<p>Suku : Asteraceae (Compositae)<p>Marga : Gynura<p>Jenis : Gynura pseudochina (Lour.) DC <br>Ciri morfologi tanaman daun dewa adalah : <br> <br>Batang, pendek dan lunak, tumbuh tegak dengan tinggi<br>30 – 45 cm, berbentuk segilima, penampang lonjong,<br>berambut halus dan berwarna ungu kehijauan.<br> <br>Daun, berdaun tunggal, tersebar mengelilingi batang,<br>bertangkai pendek, berbentuk bulat lonjong, berdaging,<br>berbulu halus, ujung lancip,tepi bertoreh, pangkal<br>meruncing, pertulangan menyirip, berwarna hijau,<br>panjang daun sekitar 20 cm dan lebar 10 cm.<p>Bunga, majemuk yang tumbuh di ujung batang, bentuk<br>bongkol, berbulu, kelopak hijau berbentuk cawan,<br>benang sari kuning dan berbentuk jarum.<br> <br>Biji, berbentuk jarum, panjang sekitar 0,5 cm,<br>berwarna cokelat<br> <br>Akar, merupakan akar serabut, berwarna kuning muda<br>membentuk umbi sebagai tempat cadangan makanan<br> <br>Efek Farmakologi<br> <p>Daun dan umbi dari tanaman daun dewa bisa dipergunakan<br>sebagai obat antikoagulan (mengencerkan bekuan-bekuan<br>darah), anti pembengkakan, luka terpukul, melancarkan<br>sirkulasi darah, menghentikan pendarahan (batuk darah,<br>muntah darah, mimisan), mengurangi pembengkakan atau<br>benjolan pada payudara, serta sangat efektif untuk<br>obat memperlancar haid. Tanaman daun dewa juga<br>memiliki rasa khas dan bersifat netral. Berdasarkan<br>hasil penelitian dan pengalaman empiris diketahui<br>bahwa tumbuhan ini bersifat antikoagulan,<br>antikarsinogen, antimutagenitas dan diuretic (peluruh<br>kencing). Selain itu juga diketahui bahwa semua bagian<br>tanaman ini dapat dipergunakan untuk mengobati tumor<br>payudara dan luka bakar. <br>Kandungan Kimia<br> <p>Berdasarkan hasil penelitian para ahli bahwa kandungan<br>kimia yang terdapat pada tanaman daun dewa diantaranya<br>berupa senyawa flavanoid, asam fenolat, asam<br>klorogenat, asam kafeat, asam p-kumarat, asam<br>p-hidroksibenzoat dan asam vanilat. Kandungan dan<br>manfaat senyawa flavanoid, saponin, dan minyak atsiri<br>diindikasikan dapat menurunkan kolesterol darah.<br>Minyak atsiri pada daun dewa diduga dapat merangsang<br>sirkulasi darah, juga bersifat analgetik dan anti<br>inflamasi. Minyak atsiri dan flavanoid juga bersifat<br>sebagai antiseptic. Senyawa lain yang terdapat pada<br>daun dewa adalah alkaloid, tannin dan polifenol. <br>Daun Dewa, Kanker, dan Stroke <p>DAUN dewa dikenal juga dengan sebutan bluntas China.<br>Tumbuhan semak ini hidup di ketinggian 0-1000 meter di<br>atas permukaan laut, dan tumbuh liar di beberapa<br>kawasan hutan di Indonesia. Batangnya lunak berwarna<br>hijau dengan alur memanjang. Ketinggiannya mencapai 30<br>sampai 50 cm. <p>Daunnya tunggal berambut lebat, warna permukaan atas<br>hijau tua dan bawah hijau muda. Panjang daun 8-20 cm,<br>lebar 5-10 cm. Bunga keluar dari ujung tangkai,<br>berwarna kuning. <p>Akarnya membentuk umbi, dengan panjang antara 3-6 cm<br>berdiameter sekitar 3 cm. <p>Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia,<br>seperti saponin, minyak atsiri, flavonoid, dan tanin.<br>Efek farmakologisnya dapat mencairkan bekuan darah,<br>menghentikan perdarahan, menurunkan panas,<br>membersihkan racun, penghilang nyeri, dan antiradang.<p>Daun dan Umbi<p>Menurut Dr Setiawan Dalimartha dan Hadi dari Atlas<br>Tumbuhan Obat Indonesia, bahwa bukan hanya daunnya<br>yang bermanfaat, juga umbinya dapat menghilangkan<br>pembekuan darah di pembuluh darah, sehingga<br>memungkinkan sebagai obat stroke dan jantung koroner.<br>Selain itu umbinya berkhasiat untuk mengatasi bengkak<br>karena memar, tulang patah, perdarahan sehabis<br>melahirkan, dan sakit jantung. <p>Daunnya berguna untuk luka pukul, melancarkan<br>sirkulasi darah, menghentikan perdarahan, pembengkakan<br>payudara, infeksi kerongkongan, terlambat datang bulan<br>dan digigit binatang berbisa. <p>Cara pemanfaatannya, antara lain direbus, lalu diminum<br>airnya. Daunnya juga dapat dimakan mentah sebagai<br>lalapan. Untuk pengobatan luar, daun segar atau umbi<br>segar digiling halus lalu tempelkan ke bagian tubuh<br>yang sakit, seperti pembengkakan payudara, memar,<br>bengkak akibat tulang patah, wasir, digigit hewan<br>berbisa, luka bakar, tersiram air panas, luka<br>berdarah, bisul, radang kulit bernanah, borok di kaki,<br>cantengan dan kutil.<p>Untuk luka bakar dan luka teriris, umbi daun dewa<br>dipipis, tambahkan sedikit gula merah sehingga menjadi<br>adonan seperti salep. Ramuan tersebut dibalurkan pada<br>bagian tubuh yang sakit, lalu dibalut. Untuk sakit<br>jantung, ambil umbi segar 10 gram, tumbuk halus,<br>tambahkan air 1/2 gelas, saring ampasnya, minum airnya<br>setiap sore, atau 2-4 lembar daun dilalap 3 kali<br>sehari. <p>Untuk perdarahan pada perempuan, batuk/muntah darah,<br>dan payudara bengkak, ambil sebatang daun dewa dengan<br>berat sekitar 15 gram, rebus dengan 3 gelas air sampai<br>tersisa separonya. Setelah dingin, dibagi untuk 3 kali<br>minum, yaitu pagi, siang dan sore, masing-masing 1/2<br>gelas. <p>Untuk bisul dan koreng, ambil daun dewa dan daun sosor<br>bebek, keduanya dengan ukuran sama banyak, setelah<br>dipipis, ramuan ini ditempelkan pada bisul atau<br>koreng, lalu dibalut. <p>Mengatasi gigitan binatang berbisa, ambil umbi daun<br>dewa secukupnya, tumbuk halus. Bubuhkan di bagian<br>tubuh yang tergigit binatang berbisa, lalu dibalut.<br>Bila panas pada anak, ambil daunnya, lalu tumbuk. Air<br>perasannya diminumkan. <p>Penelitian <p>Mengenai khasiat daun dewa bagi penyembuhan kanker,<br>empat mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM)<br>Yogyakarta pernah mengadakan penelitian pada tahun<br>2003. Dengan dasar pemikiran proses perkembangan<br>kanker sama dengan proses pertumbuhan<br>pembuluh-pembuluh darah baru, mereka menguji efek<br>ekstrak daun dewa terhadap pertumbuhan pembuluh darah<br>baru. Mereka menggunakan telur ayam dengan embrio di<br>dalamnya tengah berkembang, sebagai bahan percobaan. <p>Ekstrak daun dewa yang mereka peroleh dengan<br>menggunakan etanol diteteskan ke telur-telur itu dalam<br>jumlah berbeda. Mereka juga menyiapkan sebutir telur<br>yang berada dalam lingkungan yang sama sebagai<br>perbandingan.<p>Hasilnya, ekstrak daun dewa terbukti dapat menghambat<br>pertumbuhan pembuluh darah baru. Pertumbuhannya<br>terhambat sebanding dengan jumlah tetes ekstrak daun<br>dewa yang diberikan. Dengan kata lain, semakin tinggi<br>jumlah tetes ekstrak daun dewa, semakin terhambat<br>pertumbuhan pembuluh-pembuluh darah baru. Sementara<br>itu, pertumbuhan pembuluh darah baru di telur yang<br>tidak ditetesi ekstrak daun dewa tetap normal atau<br>tidak terhambat.<p>Memang masih diperlukan penelitian lebih jauh mengenai<br>khasiat daun dewa ini. Namun Prof Hembing, dalam<br>paparannya di televisi, memasukkan daun dewa sebagai<br>obat kanker/tumor selain temu putih. Menurutnya, daun<br>dewa juga bisa untuk mengobati kesemutan, liver<br>berlemak dan asam urat.<p>''Saya tahu soal manfaat daun dewa. Saya memakai<br>umbinya untuk mengobati istri saya yang kena kanker<br>payudara. Saya bersyukur, istri saya pun akhirnya<br>sembuh,'' kata Soemarsono, penduduk Pondok Gede,<br>Bekasi mengenai pengobatan kanker dengan memanfaatkan<br>khasiat tumbuhan alam. <p>Ketika menyampaikan informasi ini beberapa waktu lalu,<br>ia mengatakan bahwa istrinya ini sudah pernah<br>dioperasi namun tak juga kunjung sembuh. Akhirnya<br>setelah mendengar bahwa umbi daun dewa mampu mengatasi<br>kanker, ia pun mulai meracik sendiri ramuan dari umbi<br>tersebut untuk istrinya. <p>Daun dewa (Gynura divaricata, Gynura segetum (Lour)<br>Merr, atau Gynura pseudochina) cukup lama dikenal<br>sebagai tanaman antikanker. Di beberapa daerah daun<br>dewa dikenal dengan nama beluntas cina, atau samsit.<br>Menurut penelitian dari Fakultas Farmasi UGM dan Badan<br>Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), secara laboratoris<br>ekstrak etanol daun dewa mampu menghambat pertumbuhan<br>tumor paru pada mencit (tikus putih kecil). Ekstrak<br>ini juga mampu menghambat pertumbuhan sel kanker.<p>Pada beberapa tulisannya mengenai tumbuhan berkhasiat<br>obat Indonesia Prof HM Hembing Wijayakusuma<br>menyampaikan bahwa daun dewa memiliki banyak khasiat.<br>Manfaat itu berasal dari daun dan umbinya. Daunnya<br>berkhasiat untuk mengobati luka terpukul, melancarkan<br>sirkulasi darah, menghentikan pendarahan, pembengkakan<br>payudara, melancarkan haid, dan lain-lain. Sementara<br>umbinya berkhasiat untuk mengatasi bekuan darah<br>pembengkakan, pendarahan, tulang patah, dan lain-lain.<p>Daun dewa tergolong tumbuhan semak yang subur pada<br>ketinggian 0-1.000 meter di atas permukaan laut.<br>Tinggi tumbuhan ini bisa mencapai 50 cm. Daunnya<br>tunggal bertangkai pendek berbentuk bundar telur<br>berujung lancip. Kedua permukaan daunnya berambut<br>dengan warna putih. Warna permukaan daun di bagian<br>atas hijau tua, sedangkan di bawahnya berwarna hijau<br>muda. Bunganya terletak di bagian ujung batang,<br>berwarna kuning berbentuk bonggol. <p>Efek farmakologis daun dewa adalah antikoagulan<br>(koagulan=zat yang mempermudah dan mempercepat<br>pembekuan darah), mencairkan bekuan darah, stimulasi<br>sirkulasi, menghentikan perdarahan, menghilangkan<br>panas, dan membersihkan racun. Daun dewa mengandung<br>zat saponin, minyak atsiri, flavonoid, dan tanin. Efek<br>farmakologis didapatkan dari seluruh tanaman. <p>Dalam buku Kebun Tanaman Obat Karyasari disebutkan<br>bahwa daun dewa juga bisa mengatasi kejang pada anak<br>dan beberapa jenis pendarahan. Untuk mengatasi luka<br>terpukul, tak datang haid, pendarahan pada wanita,<br>pembengkakan payudara, batuk, dan muntah darah seluruh<br>tanaman daun dewa ditumbuk, atau direbus, lalu airnya<br>diminum. Bila anak-anak mengalami kejang beri minum<br>air dari satu batang daun dewa.<p>Bagian daunnya dapat dimanfaatkan untuk mengatasi<br>kutil dan tumor. Untuk kutil haluskan daun dan<br>ditempelkan pada bagian yang sakit dan biarkan hingga<br>keesokkan harinya. Untuk mengatasi tumor, silakan<br>makan daun dewa sebagai lalap. Untuk kanker buatlah<br>ramuan dari 30 gram daun dewa segar, 20 gram temu<br>putih, 30 gram jombang yang direbus dengan 600 cc air<br>hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan airnya<br>diminum.<p>Bagian umbi bisa dimanfaatkan untuk pengobatan luka<br>terpukul, masuk angin, digigit ular, dan menghilangkan<br>bekuan darah, serta mengobati stroke. Untuk luka luar,<br>haluskan umbi, lalu tempelkan pada bagian yang sakit.<br>Sedangkan untuk pengobatan dalam, umbinya ditumbuk<br>halus dan ditambah air. Air perasannya diminum setiap<br>sore hari.<p>Untuk memperoleh daun dewa mungkin bisa didapatkan<br>pada penjual tanaman obat-obatan, atau pada penjual<br>tanaman hias. Bahkan ada yang sengaja<br>membudi-dayakannya, sebagaimana yang dilakukan oleh Ny<br>Zuli, warga Kelurahan Tlogomulyo, Pedurungan, Jalan<br>Girimulyo Mukti 252, Perumahan Grahamukti Utama,<br>Semarang, telepon (024) 6723891. Ia ingin membantu<br>mereka yang membutuhkan daun dewa.(M Ali-35)<p><br> ____________________________________________________________________________________<br>Be a better friend, newshound, and <br>know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.<p><a href="http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ">http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ</a>unknownhttp://www.blogger.com/profile/01538773864747564721noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2148067747406814649.post-81611670810594455882008-03-19T20:11:00.001-07:002008-03-19T20:11:45.842-07:00jatuhkan tekanan darah tinggi dengan sambung nyawaTidak ada literatur yang dapat menjelaskan mengapa<br>tanaman bernama Latin Gynura procumbens Back ini<br>disebut sambung nyawa. Mungkin karena manfaatnya dalam<br>meredam beragam penyakit, sehingga membuat umur<br>panjang.<p>Yang pasti, sampai sekarang sambung nyawa terus<br>dimanfaatkan sebagai pereda beragam penyakit. Industri<br>nasional telah lama meliriknya untuk dijadikan ekstrak<br>atau bahan dasar beragam ramuan dalam kemasan.<p>Kenyataan ini sebenarnya bermula dari pengakuan yang<br>banyak muncul di tengah masyarakat. Sudah sejak zaman<br>dulu orang memanfaatkan sambung nyawa untuk beragam<br>keluhan, dari mulai maag, kolesterol tinggi, hingga<br>hipertensi.<p>Seperti diungkapkan Laksmi. Perempuan yang tinggal di<br>bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini biasa<br>mengonsumsi daun sambung nyawa sebagai lalapan.<br>Seperti sayuran lain, menurutnya, daun sambung nyawa<br>enak dijadikan urap atau lalapan. "Ambil daun sambung<br>nyawa secukupnya, lalu cuci bersih. Bisa langsung<br>dimakan seperti kenikir dalam pecel," tuturnya. Resep<br>itu terbukti efektif untuk meredakan maagnya jika<br>kambuh.<p>Dingin Netral<p>Pengalaman lain diungkapkan Indra. Karyawan perusahaan<br>swasta ini pernah merasakan khasiat daun sambung nyawa<br>gara-gara disengat lebah. Ia membalurkan tumbukan daun<br>sambung nyawa ke bagian lengan yang tersengat.<br>Hasilnya, ia tidak merasakan sakit di bagian yang<br>tersengat dan tak timbul bengkak.<p>Apa yang dituturkan Indra cukup masuk akal karena<br>sifat alami herba ini adalah dingin dan netral.<br>Tanaman ini memiliki kandungan antara lain alkoloid,<br>saponin, flavonoid, dan tannin. Khasiatnya<br>antineoplastik dan sebagai penurun tekanan darah.<br>Sebagai penurun tekanan darah, sambung nyawa tak hanya<br>diakui secara empiris seperti diungkapkan Nandar warga<br>Jatinegara, Jakarta Timur.<p>Menurutnya, tak perlu meramu, cukup dengan<br>mengonsumsinya sebagai lalapan, sambung nyawa dapat<br>dijadikan alternatif untuk menekan risiko darah<br>tinggi. "Ambil daun segar sambung nyawa secukupnya.<br>Setelah dicuci bersih dapat langsung dikonumsi sebagai<br>lalapan. Kalau ingin rasa lain, bisa juga dijus,<br>ditumis, atau dikukus. Yang perlu diingat, jangan<br>mengukusnya terlalu lama agar khasiatnya tidak<br>terbuang," katanya.<p>Sudah sejak lama masyarakat biasa mengobati hipertensi<br>dengan obat tradisional. Lihat saja, ada banyak obat<br>tradisional maupun fitofarmaka untuk mengobati<br>hipertensi yang beredar di pasaran. Selain sambung<br>nyawa, herbal yang biasa dikonsumsi untuk menurunkan<br>hipertensi, yakni seledri, belimbing wuluh, bawang<br>putih, dan mengkudu.<p>Food Supplement<p>Berbagai pengakuan yang muncul di tengah masyarakat<br>akan khasiat sambung nyawa sebagai pereda hipertensi<br>ini menantang kalangan ilmuwan maupun akademisi untuk<br>membuktikannya secara ilmiah. Bukan hanya di dalam<br>negeri, penelitian tentang khasiat daun sambung nyawa<br>juga lakukan para ahli di negara lain seperti<br>Malaysia, Singapura, dan Korea Selatan.<p>Penelitian tentang khasiat daun sambung nyawa untuk<br>mengendalikan tekanan darah antara lain berjudul Uji<br>Efek Hipotensif Gynura procumbens (Lour) Merr pada<br>Tikus Jantan oleh Endang Hardini (Puslitbang Farmasi,<br>Departemen Kesehatan RI) dan Significant Suppressive<br>Effect of Gynura procumbens on Hypertension in<br>Hypertensive Rats oleh Hee Jae Lee dari Department of<br>Pharmacology, College of Medicine, Kyung Hee<br>University, Seoul, Korea.<p>Penelitian Hee Jae Lee dan kawan-kawan dilakukan pada<br>tikus jantan dewasa. Selama empat minggu tikus-tikus<br>itu diberi ekstrak daun sambung nyawa (500 mg/kg).<br>Hasilnya, tidak ditemui toksik dan ada penurunan<br>tekanan darah secara berarti. Hasil penelitian<br>tersebut menjadi dasar bagi beberapa produsen untuk<br>meneliti dan mengolah daun sambung nyawa sebagai obat<br>tradisional. Ada juga dalam bentuk food supplement. <p>Biasanya ke dalam food supplement ini sudah<br>ditambahkan beberapa komponen lain yang mendukung<br>terjadinya efek sinergi dari sambung nyawa dan<br>komponen tambahan tadi. Selain untuk menjaga tekanan<br>darah, daun sambung nyawa mempunyai efek lain, seperti<br>mengendalikan kadar gula darah, menurunkan kolesterol,<br>mencegah gangguan pencernaan, dan mengurangi<br>peradangan (antiinflamasi). <p>Namun, konsumen diharapkan berhati-hati dan memastikan<br>produk itu aman dengan mencermati komposisinya.<br>Pastikan ekstrak tersebut tidak dicampur bahan kimia<br>apa pun, sehingga khasiat alami sambung nyawa tetap<br>terjaga. Berdasar kenyataan, ada benarnya daun ini<br>dinamakan sambung nyawa karena khasiatnya yang banyak<br>bagi kesehatan, sehingga seolah-olah dapat menyambung<br>nyawa.<p>Memanfaatkan She Juan Sao<p>Sebenarnya sangat mudah bila kita ingin mendapatkan<br>khasiat tanaman yang dalam bahasa Cina disebut She<br>Juan Jao ini. Daunnya dijadikan lalapan mentah setelah<br>dicuci bersih, seperti sayuran lain.<p>Khasiat daun sambung nyawa di antaranya untuk:<p>Meredakan hipertensi dare gangguan pencernaan<br>Siapkan daun sambung nyawa segar secukupnya. Cuci<br>bersih sebelum dimakan langsung sebagai lalapan. Dapat<br>juga dibuat jus, dftumis, atau dikukus. Sebaiknya<br>tidak mengukus daun sambung nyawa terlalu lama, agar<br>zat berkhasiatnya tak hilang.<p>Penawar sakit akibat gigitan atau sengatan<br>Siapkan dan cuci bersih daun segar sambung nyawa<br>secukupnya, lalu tumbuk halus. Tambahkan sedikit air<br>ke dalam tumbukan hingga menjadi adukan. Gosok dan<br>balurkan ramuan di bagian tubuh yang terkena sengatan<br>atau gigitan serangga/lebah. Lakukan pengobatan dua<br>kali dengan interval waktu dua jam<p><br>"Waktu itu, saya sering terserang hipertensi. Penyakit<br>itu sulit sekali sembuh total. Sembuh sebentar, namun<br>tak lama kambuh lagi. Sampai pada suatu saat ketika<br>dokter yang menangani kasus saya itu mengaku kasihan<br>terhadap saya karena terus menerus mengkonsumsi obat<br>penurun hipertensi. Padahal, dampak obat itu bisa<br>mempengaruhi libido saya. Kemudian dokter itu<br>menyarankan saya untuk mengkonsumsi daun sambung<br>nyawa," kata Purwo menuturkan kisahnya kepada Suara<br>Karya, yang menyambangi kediaman sekaligus tempat<br>praktiknya di Kompleks Departemen Agama Blok 18/E 10<br>Bambuapus, Pamulang, Ciputat, belum lama ini.<p>Berharap akan kesembuhannya, Purwo pun mencari daun<br>sambung nyawa seperti disarankan dokternya. Setelah<br>mencari kemana-mana, akhir Purwo menemukan tanaman itu<br>di pekarangan rumah tak jauh dari kompleksnya. <p>"Kemudian saya minum 7 lembar daun sambung nyata<br>ditambah dengan 2-3 lembar daun dewa, dengan cara di<br>juice. Walhasil setelah seminggu mengkonsumsi ramuan<br>tersebut, tensi saya turun menjadi 120/80. Semenjak<br>itu penyakit saya jarang muncul. Untuk menjaga<br>kondisi, sampai sekarang masih tetap mengkonsumsinya<br>walaupun hanya 2 kali seminggu," kata Purwo.<p><br> ____________________________________________________________________________________<br>Never miss a thing. Make Yahoo your home page.<p><a href="http://www.yahoo.com/r/hs">http://www.yahoo.com/r/hs</a>unknownhttp://www.blogger.com/profile/01538773864747564721noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2148067747406814649.post-11090155961238068742008-03-19T19:18:00.001-07:002008-03-19T19:18:42.737-07:00khasiat Putri Malu (Mimosa pudica L.) Pdpersi, Jakarta - Putri malu tumbuh liar ditepi<br>jalan, lapangan terlantar, dan tempat-tempat terbuka<br>yang terkena sinar matahari. Tumbuhan asli Amerika<br>tropis ini dapat ditemukan pada ketinggian 1-1200<br>mdpl. <p>Terna, cepat berkembang biak, tumbuh memanjat atau<br>berbaring, tinggi 0,3-1,5 m. Batang bulat, berambut<br>dan berduri tempel. Daun berupa daun majemuk menyirip<br>genap ganda dua yang sempurna. Jumlah anak daun setiap<br>sirip 5-26 pasang. Helaian anak daun berbentuk<br>memanjang sampai lanset, ujung runsing, pangkal<br>membundar, tepi rata, permukaan atas dan bawah licin,<br>panjang 6-19 mm, lebar 1-3 mm, berwarna hijau, umumnya<br>tepi daun berwarna ungu, jika daun tersentuh akan<br>melipt diri (mengkerut). Bunga bula, berbentuk seperti<br>bola, bertangkai dan berwrna ungu. Buah berbentuk<br>polong, pipih, berbentuk garis. Biji bulat dan pipih.<br>Dahulu putri malu dijual dengan nama buntu silit dan<br>daun pis kucing. Biasanya daun tumbuhan ini diletakkan<br>di bawah bantal anak supaya cepat tidur. Putri malu<br>dapat diperbanyak dengan biji. <p>Sifat dan Khasiat<br>Rasanya manis, sifatnya agak dingin, astringen. Herba<br>putri malu berkhasiat sebagai penenang<br>(transquillizer), peluruh dahak (ekspektorant),<br>peluruh kencing (diuretik), obat batuk (antitusif),<br>pereda demam (antipiretik) dan anti radang. <p>Kandungan Kimia<br>Tanin, mimosin dan asam pipekolinat <p>Bagian yang digunakan<br>Bagian yang digunakan adalah herba dan akar dalam<br>bentuk segar atau yang telah dikeringkan. <p>Indikasi<br>Herba digunakan untuk pengobatan: <br>Sulit tidur<br>Neurasthenia<br>Radang mata akut (konjungtivitis akut)<br>Radang lambung (gantritis), radang usus (enteritis)<br>Batu saluran kencing<br>Panas tinggi pada anak<br>Cacingan (ascariasis)<br>Akar digunakan untuk pengobatan : <br>Rematik<br>Radang saluran napas (bronkitis), asma<br>Batuk berdahak<br>Malaria<br>Cara pemakaian <br>Untuk obat yang diminum, rebus 15-30g herba segar,<br>lalu air rebusannya diminum. <br>Untuk pemakaian luar, giling herba segar sampai halus,<br>lalu bubuhkan ke bagian tubuh yang sakit, seperti<br>luka, radang kulit bernanah (piodermi), bengkak<br>terpukul (memar), buah zakar bengkak dan cacar ular<br>(herpes zoster) <br>Sulit tidur <br>Cuci 30g herba putri malu segar, lalu rebus dalam 3<br>gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin,<br>saring dan air saringannya diminum sebelum tidur<br>Sediakan bahan segar heba putri malu dan sawi langit<br>(masing-masing 15g) dan 30g calincing segar (oxalis<br>corniculata L.). Cuci bahan-bahan lalu rebus dalam 3<br>gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin<br>saring dan air saringannya diminum sebelum tidur.<br>Cacingan (ascariasis)<br>Cuci 15-30g herba putri malu, alu rebus dengan 3 gelas<br>air samapi tersisa 1 gelas. Setelah dingin saring dan<br>air saringannya diminum malam ahri sebelum tidur<br>Batu saluran kencing<br>Cuci 20g herba putri malu segar, lalu rebus dalam 2<br>gelas air samapi tersisa separonya. Setelah dingin,<br>saring dan air saringannta diminum sekaligus.<br>Sebaiknya ramuan ini diminum pada malam hari.<br>Bronkitis kronis <br>Sediakan herba segar putri malu dan pegagan<br>(masing-masing 30g) lalu cuci sampai bersih. Tambahkan<br>3 gelas air, lalu rebus sampai tersisa separonya.<br>Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum<br>sehari 3 kali masing-masing 1/2 gelas.<br>Cuci 60g putri malu segar, lalu potong-potong<br>seperlunya. rebus dalam 3 gelas air dengan api kecil<br>sampai tersisa 1 gelas. Stelah dingin saring dan air<br>saringannya diminum untuk 2 kali minum, pagi dan sore<br>hari. Rauan ini diminum untuk 10 hari<br>Batuk berdahak<br>Cuci 10-15g akar putri malu segar sampai bersih, lau<br>potong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas air, lalu<br>rebus sampai tersisa separonya. Setelah dingin, saring<br>dan iar saringannya diminum sehari 3 kali,<br>masing-masing 1/2 gelas.<br>Rematik<br>Cuci 15g akar putri malu segar, alu potong-potong<br>seperlunya. Tambahkan 500cc arak putih, lalu biarkan<br>terendam selama 2 minggu. Gunakan arak putri malu ini<br>untuk mengompres bagian sendi yang sakit<br>Efek farmakologis <br>Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengaruh<br>ekstrak daun putri malu terhadap kandung kemih tikus<br>putih jantan yang diinduksi sapat memberikan efek<br>untuk menghancurkan batu kandung kemih, pada<br>konsentrasi 25% b/v dan 50% b/v, sedangkan pada<br>konsentrasi 10% b/v, 25% b/v dan 50% b/v menunjukkan<br>efek diuresis (Metri Waldi, Jurusan Farmasi FMIPA<br>UNAND, 1991) <p>Catatan <br>Penggunaan akar putri malu dalam dosis tinggi dapat<br>mengakibatkan keracunan dan muntah-muntah<br>Ibu hamil dilarang minum rebusan tumbuhan obat ini<br>karena dapat menyebabkan kematian pada janin<br>Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Ind./Dr. Setiawan Dalimartha/Nty<p><br> ____________________________________________________________________________________<br>Looking for last minute shopping deals? <br>Find them fast with Yahoo! Search.<p><a href="http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping">http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping</a>unknownhttp://www.blogger.com/profile/01538773864747564721noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2148067747406814649.post-17812433954006921022008-03-14T21:51:00.001-07:002008-03-14T21:53:54.952-07:00TEH ANTI HIPERTENSIberikut beberapa produk yang saya buat jika ada yang mau silakan comments aja tapi pakek alamat yoooo!<br /><br />bahan dan proses<br /><br /> pertama saya pilih bawang putih karena disamping banyak orang yang sembuh. juga ada banyak penelitian ttng bawang putih ini lihat http://solusiherbal.blogspot.com/2008/01/pagar-kunyit-dan-bawang-putih-untuk.html namunjika dosis terlalu besar akan berakibat buruk bagi tubuh maka saya hanya menggunakan 25 % persaji<br /> kedua saya menambahkan pace atau mengkudu yang mempunyai banyak manfaaat untuk menyembuhkan namun afektifannya rendah dengan kata lain harus rutin. pace saya tambahkan lebih untuk mengobati penyakit lain yang mungkin penyebab dari hiprtensi itu sendiri( seperti kolesterol,diabet .etc)<br /> ketiga saya pilih daun murbei karena dapat menurunkan kadar lemak dalam darah cukup efektif<br /><br />setelah itu saya buat dalam bentuk bubuk tanpa pemanasan(hanya dgn matahari lalu di haluskan) krn jika digunakan pemanasan kandungan kimia akan hilang sedang dengan cara ekstraksi bahan yang terekstrak hanya sebagian saja.<br /><br />dengan begitu harga hanya 30.000,- saja namun untuk saat ini kemasan hanya berbentuk plastik polos. tiap kardus berisi 20 plastik bagi berminat atau pertanyakan comments aja atau email mbahpesan@ yaho o .co munknownhttp://www.blogger.com/profile/01538773864747564721noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2148067747406814649.post-73546223065535944192008-02-19T23:38:00.001-08:002008-02-19T23:38:24.993-08:00sarang semut habisi kanker dan diabetesberdasarkan hasil penelitian modern didapati bahwa tanaman ini mengandung senyawa aktif penting seperti Flavanoid, Tokoferol, Fenolik dan kaya berbagai mineral yang sangat berguna sebagai antioksidan dan anti kanker. <div><IMG height=230 alt="" src="http://www.deherba.com/images/stories/deherba/tanaman-sarang-semut.gif" width=118 align=left> Keunikan Sarang Semut terletak pada interaksi semut yang bersarang pada umbi yang terdapat lorong-lorong didalamnya. Kestabilan suhu di dalamnya membuat koloni semut betah berlama-lama bersarang di dalam tanaman ini. Dalam jangka waktu yang lama terjadilah reaksi kimiawi secara alami antara senyawa yang dikeluarkan semut dengan zat yang terkandung di dalam Sarang Semut, perpaduan inilah yang diduga membuat Sarang Semut ampuh mengatasi berbagai penyakit. </div> <div>Dilaporkan bahwa ada banyak pengguna Sarang Semut yang mengaku sembuh dari <U>Kanker</U>, <U>Tumor</U>, <U>Stroke</U>, <U>Mimisan</U>, <U>Alergi</U>, <U>Lemah Syahwat</U>, <U>Nyeri Punggung</U>, dan <U>Jantung Bocor</U>. Banyak pula yang mengatakan tak lagi mengalami <U>Gangguan Prostat</U> dan <U>Wasir</U> setelah mengkonsumsi Sarang Semut. </div> <div>Peminat Sarang Semut tidak hanya datang dari Papua, karena itu mulai awal tahun 2004, Sarang Semut mulai diproduksi dalam jumlah banyak agar mudah dimanfaatkan oleh masyarakat. Saat ini Sarang Semut semakin banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, bahkan hingga ke Singapura dan Malaysia. <BR></div> <div>Kehebohan ini pun tidak luput dari perhatian majalah, surat kabar, stasiun televisi dan radio yang berlomba-lomba mengulas tentang khasiat Sarang Semut. Hampir semua media tersebut memberikan komentar positif tentang khasiat Sarang Semut dalam menumpas berbagai penyakit berat dan merupakan sumber obat baru bagi dunia medis. Banyak dari media massa ini menampilkan testimonial dari mereka yang sudah tersembuhkan oleh Sarang Semut. </div> <div><SPAN class=noteborderless><STRONG>"Tak heran, setahun terakhir ini Sarang Semut semakin dipercaya dan banyak orang menyandarkan harapan kesembuhan padanya. Kenyataan ini sebenarnya cukup beralasan, apalagi banyak peneliti membuktikannya melalui berbagai kajian ilmiah." </STRONG><STRONG> </STRONG><STRONG><EM>Harian Kompas</EM></STRONG></SPAN> </div> <div><SPAN class=noteborderless><STRONG>"Hasilnya memang mencengangkan, tanaman ini terbukti ampuh mengatasi beragam penyakit berat, seperti: kanker, diabetes, hepertensi, lever, asam urat, dan jantung. Setelah khasiatnya terkuak sejumlah lembaga penelitian tergerak untuk melakukan penelitian mendalam." <EM>Majalah Trubus</EM></STRONG></SPAN> </div> <div><SPAN class=noteborderless><STRONG>"Setelah dicoba selama 5 tahun hasilnya sangat mencengangkan. Penyakit-penyakit seperti Kanker, Wasir, nyeri Sendi, jantung, gangguan ginjal, prostat pun lenyap. Selain itu hasil olahan Sarang Semut juga dapat meningkatkan air susu ibu." <EM>Majalah Natural</EM></STRONG></SPAN> </div> <div>Karena itu, secara empiris <U>Sarang Semut tidak dapat disangkal lagi telah terbukti berkhasiat</U>. Ini artinya, Sarang Semut telah dikonsumsi oleh banyak orang dan telah terbukti dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Sedangkan manfaat lainnya, tumbuhan ini pun bisa meningkatkan produksi ASI, memulihkan kesehatan wanita pascapersalinan, serta menjaga stamina tubuh. </div> <div>Tidak hanya secara empiris, berdasarkan hasil penelitian ilmiah dari<STRONG> Pusat Bioteknologi LIPI</STRONG>, terungkap bahwa Sarang Semut mengandung senyawa aktif (Flavonoid dan Tanin) yang telah dikenal dalam dunia medis dapat menaklukkan berbagai penyakit berat. </div> <div>Berikut ini adalah jenis-jenis panyakit yang sudah terbukti dapat diatasi oleh Sarang Semut berdasarkan pengalaman empiris dari para pengguna. </div> <UL class=arrow-2> <LI><SPAN style="COLOR: #000000">Berbagai jenis Kanker dan Tumor Kanker payudara, otak, hidung, lever, paru-paru, usus, rahim, kulit, prostate, dan Kanker darah</SPAN> <LI><SPAN style="COLOR: #000000">Gangguan jantung</SPAN> <LI><SPAN style="COLOR: #000000">Stroke berat dan ringan</SPAN> <LI><SPAN style="COLOR: #000000">Menghilangkan benjolan-benjolan pada Payudara</SPAN> <LI><SPAN style="COLOR: #000000">Gangguan Ginjal dan Prostat</SPAN> <LI><SPAN style="COLOR: #000000">TBC & Masalah paru-paru</SPAN> <LI><SPAN style="COLOR: #000000">Ambien (Wasir) baru maupun lama</SPAN> <LI>Migraen (Sakit kepala sebelah) <LI><SPAN style="COLOR: #000000">Reumatik</SPAN> <LI><SPAN style="COLOR: #000000">Melancarkan peredaran darah, pegal linu, dan nyeri otot</SPAN> <LI><SPAN style="COLOR: #000000">Meningkatkan vitalitas, memperbaiki dan meningkatkan stamina tubuh.</SPAN> </LI></UL> <div>Namun, memang harus diakui bahwa tidak semua mekanisme kerja kandungan senyawa aktif Sarang Semut dalam mengobati berbagai penyakit berat belum dapat diketahui dengan pasti, karena untuk itu masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan berkesinambungan. </div> <div>Untuk mengetahui penyakit apa saja yang bisa disembuhkan dan kemungkinan senyawa aktif yang berperan dalam proses penyembuhan dijelaskan dalam halaman <A href="http://localhost/herbal/khasiat-sarang-semut.html"><FONT color=#009900>Khasiat Sarang Semut.</FONT></A> </div><SPAN class=testimonial> <div><IMG height=89 alt=" " hspace=5 src="http://www.deherba.com/images/stories/deherba/tekung.jpg" width=100 align=left border=1><STRONG>Kanker Paru-Paru, Michael F Tikung</STRONG><BR>Saya didiagnosis mengidap Kanker paru-paru, ini karena kebiasaan merokok saya sejak usia 12 tahun, dalam sehari saya bisa menghabiskan 2 bungkus rokok. Penyakit maut itu datang dengan isyarat batuk-batuk yang tak kunjung reda. </div> <div>Awalnya dokter mendiagnosis saya terkena penyakik kolesterol, karena hasil tes membuktikan akan kadar kolesterol yang terdapat ditubuh saya cukup tinggi, sampai 221 mg/dl. Namun, akhirnya setelah beberapa kali ke rumah sakit, dokter menemukan bahwa kanker sudah menutup seluruh paru-paru sebelah kiri saya. </div> <div>Kadar keganasan kanker saya perlu diuju dengan CT Scan. Namun, apapun hasilnya tetap harus dikemoterapi. Karena tidak ingin dikemoterapi, saya mencoba meminum Sarang Semut. Dosisnya 3 hari sekali. Hasilnya, tidak sampai sebulan energi saya kembali pulih. Batuk yang kerap muncul pada malam hari telah sirna. Yang menggembirakan hasi <EM>rontgen</EM> menunujukan kabut yang menutupi paru-paru sebelah kiri kini tinggal seperenam. </div> <div>Dokter yang memeriksa saya pun terheran-heran dan menyakinkan saya bahwa kesembuhan panyakit kanker paru-paru yang saya derita bisa didapat secepatnya. </div> <div><A href="http://www.deherba.com/testimonial-pengguna-sarang-semut.html"><U><FONT color=#009900>Baca testimonial pengguna Sarang Semut lainnya</FONT></U></A> </div></SPAN><SPAN class=testimonial> <div><IMG height=85 alt=" " hspace=5 src="http://www.deherba.com/images/stories/deherba/testimonial-ibu-meity.gif" width=100 align=left border=1><STRONG>Kanker Payudara, Meyti Ngantun</STRONG><BR>Saya memeriksakan diri ke dokter internis dan divonis mengidap kanker payudara. Oleh karena berkembang dengan cepat maka dokter mengajurkan supaya segera diangkat melalui operasi. Menurut dokter, itu satu-satunya jalan untuk mengatasinya. </div> <div>Suatu ketika suami saya mendapat informasi tentang Sarang Semut. Ia meminta kepada saya untuk mencoba Sarang Semut dari Wamena. Katanya herba tersebut sangat ampuh mengobati berbagai penyakit, termasuk tumor dan kanker. Saya pun mulai mencoba meminumnya. Oleh karena saya bertekad ingin sembuh maka saya rajin mengonsumsi 3 kali setiap sehari. </div> <div>Tiga hari kemudian saya mulai merasa tidak begitu sakit lagi dan saya bertekad terus mengonsumsinya. Seminggu kemudian rasa sakit sudah sangat berkurang dan benjolannya sudah agak lembek. Pada minggu ketiga di suatu pagi saya kaget dengan adanya cairan berwarna kekuning-kuningan keluar di atas puting saya dan cairan tersebut secara terus-menerus keluar dalam beberapa hari. Saya masih terus mengonsumsi Sarang Semut agar bisa sembuh benar dan temyata luka lubang yang mengeluarkan cairan tersebut tertutup sendiri dan lukanya sembuh. </div> <div>Saya sangat lega dan bahagia karena saya sudah merasa sembuh berkat Sarang Semut. Kesembuhan ini terasa hingga kini. Sudah beberapa tahun ini tidak ada masalah lagi hingga saya melahirkan anak kami yang kedua. Bahkan, produksi ASI saya lancar-lancar saja dan normal sebagaimana biasa. </div> <div><A href="http://www.deherba.com/testimonial-pengguna-sarang-semut.html"><U><FONT color=#009900>Baca testimonial pengguna Sarang Semut lainnya</FONT></U></A> </div></SPAN> <DIV align=center><STRONG><U><BR>MENGAPA Sarang Semut BEGITU BERKHASIAT?</U></STRONG> </DIV> <div>Beberapa peneliti berusaha mengungkapkan ada apa dibalik khasiat luar biasa dari Sarang Semut. Dari hasil penelitian itu ditemukan beberapa senyawa aktif yang mampu meredam berbagai penyakit. </div> <div>Dr. M. Ahkan Subroto, Ahli Peneliti Utama LIPI mengungkapkan bahwa senyawa aktif yang terkandung dalam Sarang Semut itu adalah Flavonoid, Tanin, dan Poliefenol yang berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh. </div> <div>Selain itu dalam Sarang Semut juga ditemukan kandungan bermanfaat lainnya, seperti Tokoferol, Magnesium, Kalsium, Besi, Fosfor, Natrium, dan Seng. Berikut adalah keterangan singkat beberapa zat aktif bermanfaat yang terkandung dalam Sarang Semut: </div> <UL class=arrow-1> <LI> <div><STRONG>Flavonoid</STRONG> dalam tubuh manusia berfungsi sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegahan kanker. Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C, antinflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotik. </div> <div>Dalam banyak kasus, flavonoid dapat berperan secara langsung sebagai antibiotik dengan menggangu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri atau virus. Fungsi flavonoid sebagai anti virus telah banyak dipublikasikan, termasuk untuk virus HIV /AIDS dan virus herpes. </div> <div>Selain itu, flavonoid juga dilaporkan berperan dalam pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit lain seperi asma, katarak, diabetes, encok/rematik, migren, wasir, dan perionditis (radang, jaringan ikat penyangga akar gigi). </div> <div>Penelitian-penelitian mutakhir telah mengungkap fungsi-fungsi lain dari flavonoid, tidak saja untuk pencegahan, tetapi juga untuk pengobatan kanker. Banyak mekanisme kerja dari flavonoid yang sudah terungkap, misalnya inaktivasi karsinogen, antiprofilisasi, penghambatan siklus sel, induksi apaoptosis, diferensiasi, inhibisi angiogenesis, serta pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut. </div> <div>Kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk pengobtan berbagai jenis kanker atau tumor, TBC, dan encok/rematik diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoid Sarang Semut . </div> <LI> <div><STRONG>Tanin</STRONG> merupakan astrigen yang mengikat dan mengendapkan protein berlebih dalam tubuh. Dalam bidang pengobatan Tanin digunakan untuk mengobati diare, hemostatik (menghentikan pendarahan), dan wasir. Karena itu kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk pengobatan, misalnya untuk pengobatan ambeien (wasir) dan mimisan diduga kuat berkaitan dengan kandungan zat ini. </div> <LI> <div><STRONG>Polifenol</STRONG> adalah asam fenolik dan flavonoid. Polifenol banyak ditemukan dalam buah-buahan, sayuran serta biji-bijian. Rata-rata manusia bisa mengonsumsi polifenol dalam seharinya sampai 23 mg. Khasiat dari polifenol adalah anti mikroba dan menurunkan kadar gula darah. Asam fenolik merupakan kelas dari antioksidan atau senyawa yang menghilangkan radikal bebas. Molekul yang tidak stabil ini adalah produksi dari metabolisme normal yang menyumbat pembuluh darah dan mengakibatkan perubahan pada DNA yang dapat menimbulkan kanker dan penyakit lain. </div> <LI> <div><STRONG>Tokoferol</STRONG> (vitamin E) sekitar 313 ppm. Ananlisis antioksidan dari estrak kasar tumbuhan Sarang Semut menunjukkan bahwa estrak tersebut memiliki aktivitas antioksidan sedang, yaitu diperoleh nilai IC 50 sebesar 48,6 ppm. Sementara alfa-tokoferol yang merupakan antioksidan kuat dengan nilai IC 50 diperoleh angka sebesar 5,1 ppm. IC50 merupakan konsentrasi dari antioksidan yang dapat meredam atau menghambat 50% radikal bebas. Semakin kecil nilai IC50 dari suatu antioksidan maka semakin kuat antioksidan tersebut. </div> <div>Alfa-tokoferol pada konsentrasi 12 ppm telah mampu meredam radikal bebas sebanyak 96% dan persentase inhibisi ini tetap konstan untuk konsentrasi-konsentrasi yang lebih tinggi dari 12 ppm. Hasil penelitian ini mempunyai makna bahwa alfa-tokoferol pada konsentrasi rendah pun telah memiliki aktivitas peredam radikal bebas hingga mendekati 100%. </div> <LI> <div><STRONG>Magnesium</STRONG> memiliki peranan dalam fungsi tulang, hati, otot, transfer air intraseluler, keseimbangan basa, dan aktivitas neuromuseluler. Fungsi-fungsi mineral tersebut dapat menjelaskan beberapa khasiat lain dari Sarang Semut , misalnya, khasiat dalam membantu mengatasi berbagai macam penyakit/gangguan jantung, melancarkan peredaran darah, mengobati migren, gangguan fungsi ginjal dan prostat, memulihkan kesegaran dan stamina tubuh, serta memulihkan gairah seksual. </div> <LI> <div><STRONG>Kalsium</STRONG> berfungsi dalam kerja jantung, implus saraf, dan pembekuan darah. </div> <LI> <div><STRONG>Besi</STRONG> berfungsi dalam pembentukan hemoglobin, transporoksigen, aktivor enzim. </div> <LI> <div><STRONG>Fosfor</STRONG> berfungsi dalam penyerapan kalsium dan produksi energi. </div> <LI> <div><STRONG>Natrium</STRONG> memilki peranan dalam keseimbangan elektrolit, volume cairan tubuh, dan implus saraf, dan kesimbangan asam-basa. </div> <LI> <div><STRONG>Seng</STRONG> memiliki fungsi dalam sintesis protein fungsi seksual, penyimpanan insulin, metabolisme karbohidrat, dan penyembuhan luka. </div></LI></UL> <div>Selain itu dalam penelitiannya Dr. M. Ahkan Subroto melihat adanya penghambatan aktivitas enzim <EM>xanthine oxidase</EM> oleh estrak Sarang Semut, hal ini menunjukkan bahwa estrak Sarang Semut setera dengan aktivitas <EM>allopurinol</EM>, obat kimia komersial yang digunakan untuk pengobatan asam urat. </div> <div>Bila dampak dari <EM>allopurinol</EM> bisa meningkatkan kadar kreatin hingga merusak ginjal, maka Sarang Semut selain menurunkan asam urat juga memperbaiki fungsi ginjal. </div> <div><STRONG><SPAN class=noteborderless>"Dengan adanya bukti empiris ini Sarang Semut merupakan sumber baru obat. Banyak senyawa baru yang belum diketahui (jenisnya) dengan aktivitas tinggi." - <EM>Dr Muhammad Ahkam Subrat, Peneliti Sarang Semut.</EM></SPAN></STRONG> </div> <div>Dan tidak menutup kemungkinan masih akan ditemukannya senyawa-senyawa aktif lainnya yang belum terungkap dari Sarang Semut, yang menjelaskan ada apa dibalik semua khasiat luar biasa dari Sarang Semut yang membantu kesembuhan begitu banyak orang dari berbagai penyakit.<BR><BR></div><p>  <hr size=1>Looking for last minute shopping deals? <a href="http://us.rd.yahoo.com/evt=51734/*http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping"> Find them fast with Yahoo! Search.</a>unknownhttp://www.blogger.com/profile/01538773864747564721noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2148067747406814649.post-51315838289103079222008-02-19T23:31:00.001-08:002008-02-19T23:31:37.925-08:00efek penenang dan anti insomnia dari putri malu <div> <TABLE height=1 cellSpacing=0 cellPadding=0 width=500 border=0> <TBODY> <TR> <TD align=middle width=700 colSpan=2 height=19> <div align=left>Tumbuh di pinggir jalan, tanah lapang, cepat berkembang biak, tumbuh tidur di tanah, kadang-kadang tegak. Batang bulat, berbulu dan berduri. Daun kecil-kecil tersusun majemuk, bentuk lonjong dengan ujung lancip, warna hijau (ada yang warna kemerah-merahan). Bila daun disentuh akan menutup (sensitif plant). Bunga bulat seperti bola, warna merah muda, bertangkai.<BR></div></TD></TR> <TR> <TD align=middle width=700 colSpan=2 height=19><BR> <div align=left><B>Nama Lokal :</B><BR>Putri malu, si kejut, rebah bangun, akan kaget; Han xiu cao (China).; </div> <div align=left> </div> <div align=left><FONT size=2><FONT color=#000080><FONT face=Verdana><STRONG>Penyakit Yang Dapat Diobati :<BR></STRONG>Susah tidur (Insomnia), Bronkhitis, Panas tinggi, Herpes,; Reumatik, Cacingan; </FONT></FONT></FONT><BR></div></TD></TR></TBODY></TABLE></div> <div><BR>Sifat dan Khasiat<BR><TT>Semak berduri ini memiliki sifat manis, agak dingin, penenang, peluruh </TT><TT>dahak, anti batuk, penurun panas anti radang, peluruh air seni. tumbuhan </TT><TT>yang daunnya menutup bila disentuh. Banyak dijumpai di bibir tanggul Stren </TT><TT>Kali Surabaya. </TT></div><PRE style="MARGIN: 0em">Kegunaan Sulit Tidur </PRE><TT>cuci 30g herba putri malu segar,lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa </TT><TT>1 gelas. Setelah dingin,saring dan air saringannya di minum sebelum tidur. </TT><PRE style="MARGIN: 0em">Batu saluran kencing </PRE><TT>Cuci 20g herba putri malu segar,lalu rebus dalam 2 gelas air sampai tersisa </TT><TT>separunya.Setelah dingin,saring dan air saringannya diminum </TT><TT>sekaligus.Sebaiknya,ramuan ini diminum pada malam hari. </TT><PRE style="MARGIN: 0em">Bronkitis kronis 1.Resep satu </PRE><TT>cuci 60g akar putri malu segar,lalu potong potong seperlunya.Rebus dalam 3 </TT><TT>gelas air dalam api kecil sampai tersisa 1 gelas.Setelah dingin,saring dan </TT><TT>air saringannya diminum untuk 2kali minum,pagi dan sore hari.Ramuan ini </TT><TT>diminum untuk 10 hari. </TT><PRE style="MARGIN: 0em">2. Resep dua </PRE><TT>Sediakan herba segar putrid malu dan pegagan (masing masing 30g),lalu cuci </TT><TT>sampai bersih.Rebus dalam 3gelas air sampai tersisa 1 gelas.Setelah </TT><TT>dingin,saring dan air saringannya diminum sehari 2 kali,masing-masing 1\\2 </TT><TT>gelas. </TT><PRE style="MARGIN: 0em">Batuk berdahak </PRE><TT>Cuci 10-15g akar putri malu segar sampai bersih,lalupotong-potong </TT><TT>seperlunya.Tambahkan 3 gelas air,lalu rebus sampai tersisa separonya.Setelah </TT><TT>dingin,saring dan air saringanya diminum,sehari 3kali,masing-masing 1\\2 </TT><TT>gelas. </TT><PRE style="MARGIN: 0em">Rematik </PRE> <div><TT>Cuci 15g akar putri malu segar,lalu potong-potong seperlunya.Tambahkan 500cc </TT><TT>arak putih,lalu biarkan terendam selama 2 minggu.Gunakan arak putri malu ini </TT><TT>untuk mengompres bagian sendi yang sakit. </TT></div> <div><TT></TT> </div><TT> <div>Putri malu berkhasiat untuk mengatasi penyakit malaria. Akar dan bijinya berkhasiat untuk merangsang muntah. Para ahli pengobatan Cina dan penelitian AS serta Indonesia mengindikasikan, putri malu bisa dipakai untuk mengobati berbagai penyakit lain, seperti radang mata akut, kencing batu , panas tinggi pada anak-anak, cacingan, insomnia, peradangan saluran napas (<I>bronchitis</I>), dan herpes. </div> <div>Pemanfaatan untuk obat dapat dilakukan dengan cara diminum maupun sebagai obat luar. Hanya saja pemakaian akar putri malu dalam dosis yang tinggi bisa mengakibatkan keracunan dan muntah-muntah. Wanita hamil juga dilarang minum ramuan tersebut karena bisa membahayakan janin.</div></TT><p>  <hr size=1>Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. <a href="http://us.rd.yahoo.com/evt=51733/*http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ "> Try it now.</a>unknownhttp://www.blogger.com/profile/01538773864747564721noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2148067747406814649.post-138667605282938472008-02-19T23:18:00.000-08:002008-02-19T23:25:02.873-08:00Sejuta manfaat Apel<div>Konsumsi 1 buah Apel per hari ternyata dapat melindungi sel-sel otak dari kerusakan radikal-radikal bebas.<BR>Menurut penelitian, buah Apel mengandung antioksidan yang dapat meningkatkan kadar acetylcholine, neurotransmitter yang penting untuk ingatan yang cenderung menurun sejalan dengan pertambahan usia. Apel juga mengandung quercetin, sejenis flavonoid yang melindungi sel-sel otak dari kerusakan radikal bebas.</div> <div>Dalam penelitian lain disebutkan kulit apel juga mempunyai banyak khasiat. Dalam sebuah uji coba lab, lebih dari 12 zat kimia di dalam kulit apel menghambat pertumbuhan sel-sel kanker payudara, liver, dan colon(kanker usus besar).</div> <div> </div> <div style="FONT-WEIGHT: bold; COLOR: rgb(153,0,0); TEXT-ALIGN: justify"><SPAN>Kalium dan stroke</SPAN></div> <DIV style="COLOR: rgb(153,0,0); TEXT-ALIGN: justify"></DIV> <div style="COLOR: rgb(153,0,0); TEXT-ALIGN: justify"><A onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSXmNqi1Bfvi0LZpyYceYMhCTEZNtq_HA5pIBRqzt2jEywYD8ACz6Hnt0vUW61TZY6Q6mrz40CurQif-TOg5FB-MKyZU0px8gJXdTIw7CW0shr-WGnBxzUIiP9Ke5fSTwxPdlvV6d1L-yr/s1600-h/7116_hea_apel.jpg"><IMG id=BLOGGER_PHOTO_ID_5037205163048989202 style="FLOAT: left; MARGIN: 0pt 10px 10px 0pt; WIDTH: 114px; CURSOR: pointer; HEIGHT: 171px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSXmNqi1Bfvi0LZpyYceYMhCTEZNtq_HA5pIBRqzt2jEywYD8ACz6Hnt0vUW61TZY6Q6mrz40CurQif-TOg5FB-MKyZU0px8gJXdTIw7CW0shr-WGnBxzUIiP9Ke5fSTwxPdlvV6d1L-yr/s400/7116_hea_apel.jpg" border=0></A><SPAN>Kandungan zat gizi yang menonjol pada apel adalah kalium, khususnya pada apel merah, serta pektin dan selulosa. Kalium merupakan mineral yang berfungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot, mengatur pengiriman zat gizi ke sel-sel, mengendalikan keseimbangan cairan dalam jaringan dan sel tubuh, serta membantu mengatur tekanan darah. </SPAN></div> <DIV style="COLOR: rgb(153,0,0); TEXT-ALIGN: justify"></DIV> <div style="COLOR: rgb(153,0,0); TEXT-ALIGN: justify"><SPAN>Penelitian yang dilakukan oleh pakar dari Universitas California di San Diego, Amerika Serikat, menunjukkan, satu porsi buah yang bany</SPAN><SPAN>ak mengandung kalium dalam sehari, mampu menurunkan risiko terkena stroke (serangan otak) hingga 40%. </SPAN></div> <DIV style="COLOR: rgb(153,0,0); TEXT-ALIGN: justify"></DIV> <div style="COLOR: rgb(153,0,0); TEXT-ALIGN: justify"><SPAN>Riset tersebut diterapkan pada sekira 800 pria dan wanita yang berumur 50 tahun keatas, yaitu usia risiko tinggi untuk terkena serangan otak. Ternyata, konsumsi kalium konsentrasi tinggi lewat makanan bisa mengurangi tekanan darah, sehingga peluang terjadinya stroke menurun.</SPAN></div> <DIV style="COLOR: rgb(153,0,0); TEXT-ALIGN: justify"></DIV> <div style="COLOR: rgb(153,0,0); TEXT-ALIGN: justify"><SPAN>Apel terutama yang berwarna merah, tergolong memiliki kandungan kalium cukup tinggi kalium. Setiap 100 gram bagian apel merah yang dapat dimakan terdapat kandungan sekira 203 mg kalium.</SPAN></div> <DIV style="COLOR: rgb(153,0,0); TEXT-ALIGN: justify"></DIV> <div style="COLOR: rgb(153,0,0); TEXT-ALIGN: justify"><SPAN>Memang masih lebih rendah bila dibandingkan dengan kalium yang ada di dalam pisang (435 mg), alpukat (278 mg), duku (232 mg) dan pepaya (221 mg). Akan tetapi masih lebih tinggi dibandingkan kandungan kalium pada sawo manila (181 mg), jeruk (162 mg), belimbing (130 mg), nenas (125 mg) dan anggur (111 mg). Karenanya, apel dianggap salah satu buah yang potensial dalam menurunkan risiko serangan otak.</SPAN></div> <DIV style="COLOR: rgb(153,0,0); TEXT-ALIGN: justify"></DIV> <div style="FONT-WEIGHT: bold; COLOR: rgb(153,0,0); TEXT-ALIGN: justify"><SPAN><I>Dietary fiber</I></SPAN></div> <DIV style="COLOR: rgb(153,0,0); TEXT-ALIGN: justify"></DIV> <div style="COLOR: rgb(153,0,0); TEXT-ALIGN: justify"><SPAN>Apel mengandung serat dalam jumlah banyak. Selulosa, adalah serat yang tidak larut (dalam air) yang berada pada kulit apel. Sedangkan, pektin adalah tipe serat lar</SPAN><SPAN>ut yang banyak dijumpai pada daging buah apel. </SPAN></div> <DIV style="COLOR: rgb(153,0,0); TEXT-ALIGN: justify"></DIV> <div style="COLOR: rgb(153,0,0); TEXT-ALIGN: justify"><SPAN>Serat tak larut, khususnya selulosa selain beberapa hemiselulosa dan lignin, dapat mempercepat perjalanan sisa makanan melintasi saluran percerna. Sementara serat larut dapat menimbulkan efek sebaliknya,</SPAN><SPAN> memperlambat 'lalu lintas' sisa makanan. </SPAN></div> <DIV style="COLOR: rgb(153,0,0); TEXT-ALIGN: justify"></DIV> <div style="COLOR: rgb(153,0,0); TEXT-ALIGN: justify"><SPAN>Kedua bentuk serat ini sebenarnya sama-sama memunyai kekuatan mencuci perut. Kedua jenis serat dapat menyerap air dan membuat tinja lebih besar. Maka, jangan heran jika penderita konstipasi (sulit buang air besar), konsumsi apel utuh alias beserta kulitnya sangat dianjurkan.</SPAN></div> <DIV style="COLOR: rgb(153,0,0); TEXT-ALIGN: justify"></DIV> <div style="FONT-WEIGHT: bold; COLOR: rgb(153,0,0); TEXT-ALIGN: justify"><SPAN>Pengontrol kolesterol</SPAN><A onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSjqEd4LyFXPzaDGNb4MMBz0nspmXRkivCJ-YgAjBR_KT-S8Qa7HWsrgyidpgFztDFkVRso0DBLcjKPt7ap6fVUTfnZWT4Yw1O9mrNMsRAVRk_a4Zu-yM41ApSD_-uiK_QU_PnHIPBHlnA/s1600-h/1130312570.jpg"><IMG id=BLOGGER_PHOTO_ID_5037206597568066082 style="FLOAT: right; MARGIN: 0pt 0pt 10px 10px; WIDTH: 161px; CURSOR: pointer; HEIGHT: 144px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSjqEd4LyFXPzaDGNb4MMBz0nspmXRkivCJ-YgAjBR_KT-S8Qa7HWsrgyidpgFztDFkVRso0DBLcjKPt7ap6fVUTfnZWT4Yw1O9mrNMsRAVRk_a4Zu-yM41ApSD_-uiK_QU_PnHIPBHlnA/s400/1130312570.jpg" border=0></A></div> <DIV style="COLOR: rgb(153,0,0); TEXT-ALIGN: justify"></DIV> <div style="COLOR: rgb(153,0,0); TEXT-ALIGN: justify"><SPAN>Serat larut, yaitu pektin dan gum, membentuk gel dalam usus. </SPAN><SPAN>Akibatnya, waktu yang dibutuhkan sisa makanan untuk bergerak dari mulut anus jadi le</SPAN><SPAN>bih lama. Hal ini membuat orang yang bersangkutan akan merasa kenyang lebih lama. Itu sebabnya, bagi yang sedang menjalani program melangsingkan tubuh, apel dapat dijadikan sebagai penggati makanan energi, seperti kue yang berlemak atau manis. </SPAN></div> <DIV style="COLOR: rgb(153,0,0); TEXT-ALIGN: justify"></DIV> <div style="COLOR: rgb(153,0,0); TEXT-ALIGN: justify"><SPAN>Selain itu, serat larut mampu mengikat berbagai zat, termasuk kolesterol, dan mengurangi penyerapannya dari saluran usus. Bentuk serat ini dapat menurunkan tingkat kolesterol darah. </SPAN></div> <DIV style="COLOR: rgb(153,0,0); TEXT-ALIGN: justify"></DIV> <div style="COLOR: rgb(153,0,0); TEXT-ALIGN: justify"><SPAN>Hasil penelitian memperlihatkan, pektin apel dapat mengurangi kandungan kolesterol LDL sebanyak 10%. Kolesterol LDL merupakan penyebab penyakit jantung dan stroke. Selain menurunkan LDL, apel tidak mengurangi kolesterol HDL atau kolesterol 'baik'. Sehingga apel diperkirakan mampu memperkecil risiko penyakit jantung hingga 20%. </SPAN></div> <DIV style="COLOR: rgb(153,0,0); TEXT-ALIGN: justify"></DIV> <div style="COLOR: rgb(153,0,0); TEXT-ALIGN: justify"><SPAN>Serat larut pun ternyata mampu memperlambat masuknya glukosa dari pencernaan karbohidrat ke aliran darah. Hal ini sangat bermanfaat untuk mengontrol penyakit kencing manis.</SPAN></div><SPAN> <div class=pagetitleMiddle align=center><STRONG>Kulit Apel Mengekang Sel Kanker </STRONG></div> <div class=pagetitleSmallCopy align=center><IMG height=180 alt=(Dreamstime) src="http://erabaru.or.id/images/rf-001.jpg" width=130 border=0></div> <div class=content align=justify><STRONG><SPAN class=content>Beberapa waktu lalu peneliti dari Universitas Cambridge, Amerika Serikat, mendapati, bahwa makan kulit buah apel dapat membantu mencegah penyakit kanker. </SPAN></div> <div class=content align=justify><SPAN class=content>Peneliti mengadakan penelitian dan menganalisa sejumlah kulit buah apel merah, dan hasilnya ditemukan 12 jenis senyawa Mixed Triterpene System, diantaranya terdapat 3 jenis adalah hasil temuan baru. Mereka memisahkan setiap jenis senyawa mixed triterpene, kemudian secara terpisah menggunakan mereka (senyawa mixed triterpene) melawan sel kanker. Dan hasilnya ditemukan, setiap jenis senyawa mixed triterpene dapat berperan efektif mengekang pertumbuhan atau membunuh sel kanker, namun hasil pengekangannya tidak sama terhadap sel kanker yang berbeda. </SPAN></div> <div class=content align=justify><SPAN class=content>Peneliti terkait menuturkan, dari pusat penelitian tikus percobaan dapat diketahui, bahwa kulit apel mengandung multi materi yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, di antaranya termasuk sel kanker hati, sel kanker usus besar dan sel kanker payudara. Mengonsumsi buah apel dapat membantu mencegah penyakit, namun sebenarnya yang menghasilkan efek yang sesungguhnya adalah kulit apel, khususnya senyawa triterpene system yang banyak terkandung dalam kulit buah apel. </SPAN></div> <div class=content align=justify><SPAN class=content></SPAN> </div> <div class=content align=justify><SPAN class=content>firman: Dari berbagai sumber</SPAN></div></STRONG></SPAN><p>  <hr size=1>Looking for last minute shopping deals? <a href="http://us.rd.yahoo.com/evt=51734/*http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping"> Find them fast with Yahoo! Search.</a>unknownhttp://www.blogger.com/profile/01538773864747564721noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2148067747406814649.post-11871435216412232652008-01-27T00:15:00.001-08:002008-01-27T00:15:24.879-08:00Out of topic :cuma titip artikelTafsir "Ngelmu Kelakone Kanthi Laku" <br>Dening Tangkisan Letug <br> <br>Asring isih sok keprungu, wong-wong jawa mbangun <br>kawruh kanthi dalane "ngelmu". Dikandhakake yen ta <br>ngelmu iku kelakone kanthi laku. Kepiye jan-janne <br>nasing kejawen iku kudu ditafsirake? <br> <br>Tafsiran Kleru lan Mblasukake <br> <br>Tafsir sing kleru marang kawicaksanan Jawa iku yaiku <br>bilih ngelmu iku dadi dudu barang rasionil maneh. Ing <br>kene argumen sing sok dienggo, kawruh kejawen kuwi <br>beda karo kawruhe wong-wong barat (eropa) sing <br>migunakake "rasio". Kawruh barat kuwi jarena rasional,<p>lan kawruh kejawen kuwi luwih ngenani "rasa" (ora <br>rasional). <br> <br>Tansir kaya mangkono iku miturut panemuku kleru <br>banget. Tafsir iku mung waton beda. Kamangka yen awake<p>dhewe gelem ngupaya nggoleki kawruh kanthi temenan, <br>kudune tundhon-tundhone nemu nas sing padha. Kawruh <br>kejawen kang lebet kuwi jatine ya "rasional banget". <br>Saya jero kawruhe wong, saya bisa anggone ngungkapake <br>sacara rasional. Saya cethek kawruhe, wong saya mung <br>bisa waton beda lan sulaya. <br> <br>Yen dikandhakake dalaning kawruh wong jawa kuwi <br>dalaning rasa rinasa, ing kene tafsiran kang salah <br>banjur dikontrasake karo nalar. Kamangka kawruh tanpa <br>nalar kuwi sing ana mung peteng. Dadine ya kawruh <br>peteng. Iki sing disebutake "ngelmu ireng". Dene <br>ngelmu putih iku "ngelmu terang nalar." <br> <br>Ciri-cirine Kawruh <br> <br>Yen arep diudhari, ing kene ciri-cirine kawruh sejati <br>kanggo wong jawa dak kira ora adoh karo kawruhe <br>wong-wong saka tlatah liya. Ciri-ciri kuwi yaiku: <br>* nganggo nalar kang sehat, ora mlayu ngendhani <br>pertanggungjawaban; <br>* mbangun sacara positif nyokong urip kamanungsan, lan<p>ora destruktif; <br>* tinarbuka marang kritik, lan ora mulung ideologis <br>(ideologis ateges "anti-kritik"); <br>* ora ninggal moralitas, kang ateges ana ing dalaning <br>cik-beciking manungsa; <br> <br>Yen kawruhe wong jawa ora nemu nas-ing harkating <br>kamanungsan, ateges kawruhe wong jawa kuwi mau palsu <br>utawa kawruh peteng, kang mung tansah nggawa ciri <br>destruktif marang liyan. <br> <br>Sumangga. <br>4 September 2003<p><a href="http://groups.yahoo.com/group/wajaseta/message/3704">http://groups.yahoo.com/group/wajaseta/message/3704</a><p><br>Titikanipun:<p>Waosan menika kalebet waosan eksposisi amargi waosan<br>menika ngandharaken kados pundit tafsiranipun utawi<br>tegesipun ukara "ngelmu iku kelakone kanthi laku".<br>Kados pundit tafsiran ingkang leres lan kados pundit<br>ugi tafsiran ingkang lepat. Kejawi menika waosan<br>menika ugi ngandharaken kados pundit cirri-cirinipun<br>kawruh. Waosan menika naming paring pangertosan<br>dhumateng pamaos menapa ingkang dipuntegesi kaliyan<br>ukara "ngelmu iku kalakune kanthi laku" menika,<br>mboten wonten unsur badhe mempengaruhi tiyang pamaos. <br>Khasiate Lidah Buaya Ora mung Kanggo kramas lan tamba<br>tatu<p>Masyarakat padha nenandur lidah buaya umume kanggo<br>pasren utawa rerenggan plataran utawa tanaman hias.<br>Durung akeh kang migunakake kanthi optimal kanggo<br>kesehatan. Paling-paling mung dianggo kramas.Bab iki<br>amarga kurang pangertene masyarakat. Mula ing kene<br>penulis bakal ngaturake bab khasiate lidah buaya.<p>Wektu iki wis dadi trend masyarakat modern bali marang<br>alam,antara liya kanthi migunakakae tanaman minangka<br>obat klebu ing kene lidah buaya utawa basa Latine Aloe<br>Vera.Ing negara maju kayata Amerika , Australia, lan<br>negara-negara ing Eropa, lidah buaya dipigunakake<br>kanggo bahan baku industri lan omben-omben kesehatan.<br>Ing Indonesia uga wis akeh kang padha mbudidaya Lidah<br>Buaya. Wilayah penghasil lidah buaya kang paling<br>jembar yaiku Kalinantan Barat (Pontianak ),saengga<br>kawentar minagka kutha Lidah Buaya.<p>Adhedasar panaliten, godhong lidah buaya bisa<br>dipigunakake minangka anti i inflamasi utawa<br>peradangan, anti jamur, anti bakteri, lan regenerasi<br>sel . Kejaba iku lidah buaya uga duweni khasiat<br>ngudunake kadar gula sajrone getih kanggo panandhang<br>diabetes. , ngontrol tekanan getih, ngrangsang<br>kekebalan awak ngadhepi serangan lelara kanker, sarta<br>dipigunakake minangka nutrisi pendukung tumrap<br>panandhang HIV. Lidah buaya uga mbiyantu nyegah encok<br>utawa rematik lan ngurangi peradangan panggonan<br>persendian lan sing wis kita sumurupi lidah buaya<br>nyegah rontoking rambut lan nambani tatu. Menawa ing<br>ndalem ana tanaman lidah buaya ora perlu bingung yen<br>golek obat tatu. Kanggo nambani ambeien utawa wasir<br>lan radang tenggorokan uga bisa.<p>..Olehe migunakakae bisa wujud bahan seger utawa bahan<br>dadi kayata kapsul, jus pasta utawa makanan lan<br>minuman kesehatan. Kembang lan akare uga duwenu<br>khasiat kanggo ngobati lelara. Yaiku tatu memar lan<br>muntah getih.Akare nduweni khasiat minangka obat<br>cacing tamba sembelit utawa angel bebuwang. Gel lidah<br>buaya uga nduweni kasiat ngatasi gangguan pencernaan,<br>ngatur keasaman lambung, ngundhakake kinerja<br>lambung,gangguan panggonan usus liyane. <p>Bageyan kang duweni khasiat obat utamane yaiku cairan<br>bening kaya jeli.kanthi mbelah batang lidah buaya.<br>Khasiat utamane yaiku anti inflamasi,anti bakteri,anti<br>jamur, lan mbiyantu regenerasi sel. Cairan kuning ing<br>perangan njabakulit lidah buaya biasane dipigunakake<br>kanggo obat pencahar komersiallan ngandhut zat kang<br>jenenge aloin. Zat gizi lan zat liyane kang kinandhut<br>sajrone lidah buaya pancen cukup akeh,saengga maedahi<br>tumrap kasarasan.<p>Carane ngramu<p>Kanggo ngatasi wasir mundhuta godhong lidah buaya<br>separo,1/2 cangkir banyu mateng lan 2 sendok madu. Eri<br>lidah buaya dibuwang. Godhong kang wis ora ana erine<br>kasebut dikumbah resik lan diparut. Sawise iku disoki<br>banyu mateng kasebut lan madu, dicampur lan diudak<br>rata ,banjur disaring. Olehe ngombe ramuan iki sedina<br>kaping telu.<p>Kanggo nambani watuk rejan mundhuta 20 gram lidah<br>buaya lan 40 cc madu. Sawise dikumbah resik lan<br>diilangi erine,gel lodah buaya dicampur karo madu.<br>Olehe ngombe sedina kaping pindho ,esuk lan<br>sore.sawise mangan<p>Kanggo ngudunake kolestrol bahane 30 gram lidah buaya<br>dan 3 iji who mengkudu utawa pace kang wisa mateng.<br>Carane gawe : lidah buaya dionceki lan dijus<br>bebarengan karo pace ,banjur diwenehi banyu sakcukupe<br>lan digodhog nganggo banyu sakcukupe nganti umob.<br>Sawise iku diombe rikala anget sedina kaping<br>pindho,esuk lan sore..<p>Tamba diabetes Mundhuta lidah buaya sapelepah lan<br>banyu 3 gelas. Nulli dikumbah resik.Dibuwang<br>erinine,banjur diris-iris lan digodgog nganggo banyu 3<br>gelas,banjur didadekake 1½ gelas. Olehe ngombe sedina<br>ping telu a ½ gelas.<p>Tamba eksim: Bahan : 5 gram lidah buaya ,100 gram<br>temulawak' 20 gram godhong pegagan, 5 gram laos.14<br>gram kencur. 10 gram godhong sembung legi, 10 gram<br>godhong meniran' 10 gram godhong kates.24 gram<br>widoro upas, 20 gram kayu manis lan 20 gram sangkobak.<br>Kabeh bahan didheplok alus lan ditambah banyu 400<br>ml,banjur disaring. Asil saringan kasebut banjur<br>diombe langsung ping pindho sedina ,esuk lan sore<br>Tamba asma : 300 gram lidah buaya dikumbah<br>resik,diparut,diperes banjur disaring. Asil saringane<br>diombe sedina kaping pindho ,esuk lan sore. Kanggo<br>tamb watuk bocah migunakake gel lidah buaya (dikumbah<br>dhisik ),diombe esul lan sore,saben sakombenan 1<br>sendok teh<br>Warna-warna penyajian<p>Saliyane ngunjuk utawa dhahar kanthi cara kang wis<br>disebut ing dhuwur, yaiku migunakake langsung bahan<br>seger ,wektu iki uga akeh kang mroduksi kanthi cara<br>liya supaya awet tanpa ngurangi kasiate. Wektu iki uga<br>ana sing mbudidaya digawe cendhol dhawet. Menawa<br>panjenengan kerep mriksani pameran utawa bursa tanaman<br>obat ing Ngayogyakarta mesthi mergoki ana kios dhawet<br>lidah buaya. Ana weteng rasane kepenak banget,bisa<br>ngurangi rasa sebah panggonan weteng.. Kepriye carane<br>gawe ? Gampang kok. Mundhuta 1 kg lidah buaya,dikumbah<br>resik,banjur dipundhut bageyan njero kang ngandhut<br>lender. Sawise iku potongan lidah buaya kasebut<br>diwenehi uyah nuli diaduk-aduk saengga ilang lendire.<br>Sawise iku banjur dikumbah nganggo banyu resik nganti<br>ambal kaping pindho utawa ping telu nganti resik.<br>Irisan kang wis resik mau banjur digodhog nganggo<br>banyu lan godhong pandhan nganti mateng utawa umob.<br>Kangge gawe sirup migunakake gula jawa dilaurutake ung<br>banyu 250 cc banyu lan digodhog nganti umob,semono uga<br>santene digawe pisah..<br>..Olehe nyawisake ,potongan lidah buaya dicemplungake<br>ing gelas lan ditambahake sirup gula jawa lan santen.<p>Cara liyane yaiku digawe selai . Bahan : Daging lidah<br>buaya. ; 500 gram gula pasir kanggo 1 kg. Daging lidah<br>buaya,; asam askorbat o,1 % utawa 1 gram per liter<br>banyu; natrium benzoate o,5 % utawa 5 gram per kg<br>daging lidah buaya. ' 3 gram ager-ager bubuk utawa<br>½ bungkus. Carane nggawe : Lidah buaya kang wis resik<br>banjur dikum sajrone larutan asam askorbat sajrone 15<br>menit, banjur ditirisake lan diremuk nganggo blender.<br>Lidah buaya kang wis remuk iki banjur dipanasi kanthi<br>nambahake gula pasir,asam sitrat lan ager-ager. Olehe<br>manasake nganti umob kanthi diaduk-aduk ,sawise iku<br>diwenehi bahan pengawet benzoate. Sawise dadi<br>gel,olehe manasi diendhegake lan busa kang ana dhuwur<br>dibuang. Selai wis dadi lan siap dikemas nganggo<br>botol.<p>Ana maneh kang diolah kanthi srana digawe teh Carane<br>nggawe : Kulit godhong lidah buaya dikumbah resik lan<br>ditirisake,dipotong cilik-cilik utawa dirajang kaya<br>godhong tehbanjur dipepe sing panas utawa dioven.<br>Sawise dikeringake ,teh lidah buaya siap dikonsumsi<br>kaya dene teh tubruk utawa teh biasa. Uga bisa digawe<br>bubuk,banjur dikemas sajrone kanthong kertas kayadene<br>teh celup.<p>: Dodol : Bahan : 1 kg daging daun lidah buaya; 700<br>gram tepung ketan' 400 gram tepung beras;2 kg gula<br>pasir' 2 liter santen; 0,1 % asam askorbat ( 1 gram<br>kanggo 1 liter banyu utawa 0,1 gram kanggo 100 ml<br>banyu ); pewarna ijo prayoga sing alami nganggo<br>godhong suji ); ager-ager sakcukupe. Carane nggawe :<br>santen lan gula dimasak nganti kenthel. Tepung ketan<br>lan beras dicampurake ing larutan gula. Lidah buaya<br>dicemplungake, banjur diudak nganti ora lengket ing<br>wajan. Sawise iku diwenehi ager-ager lan pewarna lan<br>dodol siap dikemas. Dodol lidah buaya iki mujudake<br>panganan khas Pontianak.<p>Kanggo omben-omben bisa digawe sirup lidah buaya lan<br>serbat. Bahan kang diperlokake kanggo nggawe sari<br>lidah buaya yaiku : godhong lidah buaya kang dijupuk<br>daginge. Pilih sing during tuwa kanthi cirri : werna<br>ijo, bintik-bintik putih, perangan pinggir erine empuk<br>lan pucet. Daging lidah buaya dicampur nganggo banyu<br>kanthi perbandingan : daging lidah buaya : banyu 1 :<br>4, saumpama daging lidah buaya 100 gram banyune 400<br>ml. Sabanjure daging lidah buaya lan banyu diblender<br>nganti remuk Sabanjure disaring nganggo kain saringan<br>utawa saringan plastic Lebokna ing cairan lidah buaya<br>kasebut gula 10 – 15 %,asam sitrat 0,1 -0,2 %,uyah<br>0,025-0,1%,esen lan pewarna sakcukupe. Sabanjure<br>dimasak sajrone suhu 85-90 derajat Celcius nganti<br>20-25 menit. Sajrone kahanan panas ,dilebokake ing<br>botol-botol kang wis disterilake (digodhog sajrone<br>banyu nganti 1-2 jam ) kanthi nyisakake ruangan 1,5<br>–2,5 cm saka ndhuwur tutrup botol. Botol-botol kang<br>wis isi kasebut 10 – 15 menit, banjur ditutup rapet<br>lan kareben adhem ing suhu ruangan..Panggonan botol<br>diwenehi etiket lan minuman sari lidah buaya bisa<br>dipasarake Dene serbat lidah buaya, carane nggawe :<br>mundhuta 10 iji godhong lidah buaya,banyu 500 cc, 1<br>sendok makan kapur sirih kang dilarutake ing banyu<br>1.500.cc,150 gram gula pasir, 4 iji cengkeh, 3-5 cm<br>kayu manis. Lidah buaya dionceki lan dijupuk bageyan<br>kang bening,banjur diiris cilik-cilik wujud dadu utawa<br>kubus. Sawise iku potongan lidah buaya dicemplungake<br>ing larutan kapur sirih sajrone 30 menit. Sawise 39<br>menit ditirisake lan disiram nganggo banyu umob<br>sakcukupe,nuli dikumbah nganti resik. Kanggo nggawe<br>sirupe ,migunakake banyu,gula,kayu manis lan cengkeh<br>kang digodhong nganti umob. Sawise umob potongan lidah<br>buaya dicemplunge ing godhogan sirup kasebut lan<br>banjur diangkat lan siap diombe sawise adhem. Uga bisa<br>ditambahake es batu utawa es serut.<p>Peluang bisnis<p>Peluang bisnis lidah buaya wektu iki cukup gedhe.Apa<br>maneh ing Indoensia wis akeh kang mroduksi<br>obat,kosmetikalan minuman kesehatan nganggo bahan<br>lidah buaya. Ing tataran donya bisnis lidah buaya<br>nilai penjualan lidah buaya 60 milyar dollar/tahun..<br>Emane ing Indonesia budidaya lidah buaya during<br>intensif kejaba ing Kalimantan barat. Kita asring<br>mrangguli isih akeh lemah kang nganggur during bisa<br>dipigunakake. Mula para petani uga perlu uga mikirake<br>budi daya tanaman lidah buaya. Ikii. Wondene teknogi<br>tepat guna uga wis ana kaya kang dhak aturtake ing<br>dhuwur. Ing kalangan kelompok tani wanita uga perlu<br>nggarap tanaman iki. Nyatane ing tanah Jawa uga bisa<br>thukul gedhe-gedhe. Mesthine migunakake bibit unggul<br>saka Kalimantan barat Apa maneh lidah buaya uga tahan<br>ing tanah kang kering. , Ing daerah perkotaan bisa<br>migunakae pot kang gedhe. Coba,menawa saben omah padha<br>nandur lidah buaya limang pot, menawa sak RT 40 omah<br>,bisa ngasilake 200 pot lidah buaya. Ibu- ibu PKK bisa<br>ngolah arupa cendhol,teh,sirup lidah buaya,dodol lsp.<br>,saengga nambah nilai ekonomis tanduran iki. . Dinas<br>Pertanian Kabupaten utawa Kota perlu nyurung wargane<br>budidaya lidah buaya iki. Apa maneh tanaman lidah<br>buaya gampang lan relative ora mbutuhake investasi<br>kang dhuwur. Bab iki disebabake tanduran iki mujudake<br>tanaman tahunan kang bisa dipanen bola bali kanthi<br>masa produksi 7-8 tahun. Mangga dicoba!******(Saka<br>warna-warna sumber : Lukyastirin D )<p>..Dimuat di Panyebar Semangat,tahun 2005<p><a href="http://astrini.wordpress.com/">http://astrini.wordpress.com/</a><p><br>Waosan menika kalebet waosan eksposisi titikanipun:<p>Waosan menika ngandharaken menapa kemawon khasiatipun<br>lidah buaya, mboten naming kangge nyuburaken rambut,<br>ananging ugi saged kangge ngobati lara weteng, wasir,<br>asma, eksim, lan sanesipun. Kejawi menika ugi<br>dipunandharaken kados pundit anggenipun ngracik<br>taneman menika supados saged dados obat. Lidah buaya<br>ugi saged dipundamel dados dodol, kangge omben-omben.<br>Kejawi menika saged dados peluang bisnis ingkang<br>untungipun lumayan ageng. <p>Waosan menika naming ngandharaken menapa mawon<br>khasiatipun lidah buaya kangge manungsa, kados pundi<br>caranipun damel obat, lan saged dipundadosaken peluang<br>bisnis. Waosan menika sifatipun paring pangertosan<br>kemawon, mboten mempengaruhi, saengga waosan menika<br>saged dipunsebat waosan eksposisi. <p><br> <br>________________________________________________________<p>Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di<br>bidang Anda! Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di <a href="http://id.answers.yahoo.com/">http://id.answers.yahoo.com/</a><p><br> <br>________________________________________________________ <br>Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!<p><a href="http://id.yahoo.com/">http://id.yahoo.com/</a>unknownhttp://www.blogger.com/profile/01538773864747564721noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-2148067747406814649.post-31535146584975845852008-01-16T21:55:00.001-08:002008-01-16T21:55:40.697-08:00pagar Kunyit dan Bawang Putih untuk Antidiabetes dan Antihiperlipidemia <div><STRONG><IMG style="WIDTH: 277px; HEIGHT: 141px" height=96 src="http://flexter.fleximania.com/00002/bons/blog/Pir.jpg" width=234 align=baseline border=0>Sebagian besar dari kita pasti pernah mengonsumsi buah pir. Namun, hanya sedikit dari kita yang mengenal buah pir sebagai buah yang mempunyai nilai gizi tinggi. </STRONG><B><BR><BR><STRONG>Seorang sastrawan yang sangat terkemuka, Homer dalam The Odyssey menyebut buah pir sebagai "hadiah dari Tuhan". Pada masa Louis XIV berkuasa di Perancis, buah pir merupakan salah satu makanan para bangsawan. </STRONG><BR><STRONG>Buah pir termasuk dalam genus Pyrus dan family Rosaceae. Tanaman buah ini mempunyai ukuran sedang, yaitu tinggi 10-17 meter, serta hanya dapat tumbuh pada musim dingin. </STRONG><BR><BR><STRONG>Seperti halnya buah apel, buah pir termasuk juicy fruit karena kandungan airnya yang sangat tinggi. Buah ini mempunyai berat rata-rata 160 gram dengan panjang 18 cm dan lebar 8 cm. Karakternya yang membawa kesegaran membuat buah pir sangat digemari konsumen. </STRONG><BR><BR><STRONG>Terdapat 30 jenis spesies tanaman pir, tetapi hanya tiga spesies yang biasa digunakan untuk produksi buah secara komersial, yaitu Pyrus communis, Pyrus bretschneideri, dan Pyrus pyrifolia. Pyrus communis dikenal sebagai pir Eropa karena sebagian besar dibudidayakan di Eropa dan Amerika Utara. </STRONG><BR><BR><STRONG>Pyrus bretschneideri dikenal sebagai ya pear dan Pyrus pyrifolia dikenal sebagai nashi pear. Keduanya tumbuh subur di </STRONG></B><?xml:namespace prefix = st1 ns = "urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" /><st1:place><STRONG>Asia</STRONG></st1:place><STRONG> Timur dan dikenal dengan pir </STRONG><st1:place><STRONG>asia</STRONG></st1:place><STRONG> atau apel pir. </STRONG><st1:country-region><st1:place><STRONG>Indonesia</STRONG></st1:place></st1:country-region><STRONG> merupakan salah satu negara pengimpor terbesar buah pir Xiang Li (Pyrus sinkiangensis) dari Provinsi Xinjiang, Tiongkok. </STRONG><B><BR><BR><STRONG><U>Kendalikan Tekanan Darah</U> </STRONG><BR><STRONG>Buah pir tergolong tanaman yang mempunyai nilai gizi yang cukup baik, di antaranya adalah kalium, serat pangan (dietary fiber), vitamin C, vitamin K, dan tembaga. </STRONG><BR><BR><STRONG>Kandungan kalium pada buah pir sangat tinggi, yaitu 119 mg per 100 g buah, sedangkan kandungan natriumnya sangat rendah, yaitu 1 mg per 100 g. Rasio kalium yang sangat tinggi terhadap natrium (119 : 1), memberikan efek positif dalam pengendalian tekanan darah dan pengobatan hipertensi. </STRONG><BR><BR><STRONG>Menurut The George Mateljan Foundation (2006), kandungan serat pangan pada buah pir termasuk dalam kategori baik. Konsumsi satu buah pir telah memenuhi 19,8 persen kebutuhan tubuh akan serat pangan setiap hari. </STRONG><BR><BR><STRONG>Serat sangat dibutuhkan tubuh untuk menurunkan kadar kolesterol. Di dalam saluran pencernaan, serat pangan akan mengikat asam empedu (produk akhir kolesterol) dan kemudian dikeluarkan bersama tinja. Dengan demikian, semakin tinggi konsumsi serat pangan, semakin banyak asam empedu dan lemak yang dikeluarkan oleh tubuh. </STRONG><BR><BR><STRONG>Selain untuk menurunkan kadar kolesterol, kandungan serat pangan pada buah pir juga sangat berguna dalam sistem pencernaan. Konsumsi serat dalam jumlah cukup sangat baik untuk mengatasi sembelit dan aman untuk lambung yang sensitif atau radang usus. </STRONG><BR><BR><STRONG>Kandungan serat dan tembaga pada buah pir juga dapat mencegah terjadinya kanker kolon. Kandungan serat yang tinggi menjadikan buah pir juga sangat baik bagi penderita diabetes. </STRONG><BR><BR><STRONG><U>Vitamin C dan K</U> </STRONG><BR><STRONG>Buah pir merupakan sumber vitamin C yang baik. Konsumsi satu buah pir cukup untuk memenuhi 17 persen kebutuhan tubuh akan vitamin C setiap hari. Vitamin C dikenal sebagai senyawa utama tubuh yang dibutuhkan dalam berbagai proses penting, mulai dari pembuatan kolagen (protein berserat yang membentuk jaringan ikat pada tulang), pengangkut lemak, pengangkut elektron dari berbagai reaksi enzimatik, pemacu gusi yang sehat, pengatur tingkat kolesterol, serta pemacu imunitas. Selain itu, vitamin C sangat diperlukan tubuh untuk penyembuhan luka dan meningkatkan fungsi otak agar dapat bekerja maksimal. </STRONG><BR><BR><STRONG>Kandungan vitamin K pada buah pir juga cukup baik. Konsumsi satu buah pir cukup untuk memenuhi 15 persen kebutuhan tubuh akan vitamin K setiap hari. </STRONG><BR><BR><STRONG>Vitamin K sangat berguna untuk membantu proses pembekuan darah. Vitamin K mempunyai potensi dalam mencegah penyakit serius, seperti penyakit jantung dan stroke, karena efeknya yang dapat mengurangi pengerasan pembuluh darah oleh faktor timbunan plak kalsium. </STRONG><BR><BR><STRONG>Vitamin K juga erat hubungannya dengan pengaturan protein dan kalsium di dalam tulang dan darah, sehingga mencegah tulang dari proses osteoporosis. Tanpa peran vitamin K, osteokalsin sebagai protein tulang tidak akan dapat bekerja dengan normal. </STRONG><BR><BR><STRONG>Beberapa peneliti lain kini mengarahkan riset mereka pada fungsi vitamin K dalam menangani kanker. Belakangan terbukti vitamin K juga bertindak sebagai racun dalam sel-sel kanker, tetapi tidak membahayakan sel-sel yang sehat. Fungsi lain yang turut dilaporkan adalah dalam mencegah penyakit alzheimer, pengontrolan kadar gula darah, serta mencegah sitokin, pembawa pesan yang berperan dalam menyebabkan pembengkakan sambungan tulang saat penuaan terjadi. </STRONG><BR><BR><STRONG>Selain itu, buah pir juga kaya akan mineral tembaga. Konsumsi satu buah pir setiap hari cukup memenuhi 15 persen kebutuhan tubuh akan tembaga. Tembaga merupakan komponen penting dari enzim superoxide dismutase (SOD) yang dapat mengeliminasi radikal superoxide. Radikal superoxide merupakan salah satu tipe radikal bebas yang terbentuk selama proses metabolisme tubuh. </STRONG><BR><BR><STRONG><U>Antikanker</U> </STRONG><BR><STRONG>Pir mempunyai sejumlah manfaat yang berguna untuk menjaga kesehatan. Selain karena kandungan gizinya yang tinggi, buah pir juga mengandung senyawa-senyawa yang esensial bagi tubuh. </STRONG><BR><BR><STRONG>Buah pir mengandung asam klorogenat (chlorogenic acid) yang merupakan salah satu bagian dari asam hidroksi sinamat (hydroxy cinnamic acid). Asam hidroksi sinamat ini berperan sebagai antioksidan yang dapat membendung pembentukan sel kanker. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa asam tersebut mampu mencegah pertumbuhan bakteri Shigella sonnei, yang menjadi penyebab penyakit pada saluran pencernaan. </STRONG><BR><BR><STRONG>Asam hidroksi sinamat juga dapat mencegah terjadinya kanker kolon. Kemampuan tersebut dimiliki karena asam itu dapat mengikat nitrat di dalam perut, sehingga menghambat terbentuknya nitrosamin. Nitrosamin merupakan senyawa karsinogenik (penyebab kanker) yang sangat potensial di dalam tubuh. </STRONG><BR><BR><STRONG>Asam hidroksi sinamat cenderung banyak terkumpul pada bagian kulit buah pir. Untuk mendapatkan manfaat pir yang terbaik, konsumsilah buah pir bersama dengan kulitnya. Namun, bila hendak diberikan kepada bayi, buah pir sebaiknya dikupas terlebih dahulu.</STRONG></B><?xml:namespace prefix = o ns = "urn:schemas-microsoft-com:office:office" /><o:p></o:p></div><p>  <hr size=1>Looking for last minute shopping deals? <a href="http://us.rd.yahoo.com/evt=51734/*http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping"> Find them fast with Yahoo! Search.</a>unknownhttp://www.blogger.com/profile/01538773864747564721noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2148067747406814649.post-43984541348521199602008-01-16T21:46:00.001-08:002008-01-16T21:46:39.021-08:00pagar Kunyit dan Bawang Putih untuk Antidiabetes dan Antihiperlipidemia <div>Prevalensi diabetes dan hiperlipidemia dari tahun ke tahun meningkat. Kedua penyakit tersebut merupakan faktor risiko untuk penyakit kardiovaskular yang merupakan penyebab kematian pertama di Indonesia sejak tahun 1995. Pada tahun itu penderita diabetes mellitus di Indonesia mencapai 0,8-6,1 persen dari jumlah penduduknya. <BR>Pada tahun 2000, kasus obesitas mencapai 17,5 persen. Obesitas merupakan faktor risiko untuk terjadinya diabetes dan hiperlipidemia. Diabetes dapat merupakan faktor penyebab terjadinya hiperlipidemia atau sebaliknya, sehingga seseorang dapat sekaligus menderita kedua penyakit tersebut. Pada pengobatan diabetes sering digunakan kombinasi obat untuk meningkatkan efek penyembuhannya, demikian pula pada pengobatan hiperlipidemia. <BR>Penelitian diawali dengan uji efek antidiabetes dan antihiperlipidemia pada tikus yang diinduksi sehingga kadar gula darah, kadar kolesterol dan trigliseridanya tinggi. Bahan uji adalah ekstra rimpang kunyit dan ekstrak bulbus bawang putih serta kombinasinya. Selanjutnya dilakukan uji toksisitas akut pada mencit, uji toksisitas subkronis dan uji teratogenik pada tikus diakhiri dengan uji klinik pada pasien. <BR>Hasil uji menunjukkan bahwa baik kunyit maupun bawang putih menunjukkan efek ganda sebagai antidiabetes dan antihiperlipidemia. Kombinasi ekstrak memperlihatkan efek yang lebih besar daripada yang ditunjukkan masing-masing ekstra walaupun dosis masing-masing ekstrak sudah diturunkan hingga setengahnya. Efek yang timbul adalah penurunan kolesterol total, penurunan LDL, trigliserida, glukosa darah dan peningkatan HDL. <BR>Hasil uji toksisitas akut menunjukkan bahwa kombinasi kunyit-bawang putih (1:1) adalah aman untuk digunakan. LD masing-masing ekstrak dan dalam kombinasi amai 15 g/kg bobot badan tidak tercapai, perilaku mencit setelah pemberian ekstra uji tidak berbeda dengan kelompok kontrol. <BR>Hasil uji toksisitas subkronis menunjukkan bahaw kombinasi ekstrak kunyit dan ekstrak bawang putih sampai dosis 400 mg/kg bb tidak menunjukkan toksisitas baik terhadap profil darah, biokimia darah, makroskopik organ, bobot organ, histologi organ, mukosa lambung dan urin. Sedangkan pada dosis 1.600 mg/kg bb terdapat tukak lambung dan kerusakan ginjal. <BR>Hasil uji teratogenik menunjukkan bahwa kombinasi kunyit-bawang putih sampai 1 g/kg bobot badan tidak teratogenik, hanya jumlah anak tikus lebih sedikit dibandingkan terhadap kontrol karena terdapat kegagalan dalam perkembangan janin, sehingga tidak dianjurkan untuk ibu hamil. <BR>Uji klinis dilakukan pada pasien dengan 2 faktor risiko kardiovaskular yaitu penderita diabetes sekaligus hiperkolesterolemia. Efek penurunan gula darah, HbA1c, kolesterol total, LDL dan trigliserida serta peningkatan HDL ditunjukkan oleh kombinasi kunyit dan bawang putih. Uji klinis masih sedang dilakukan dengan obat pembanding antidiabetes glibenklamid dan antihiperlipidemia simvastatin. <BR>Kombinasi ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak bulbus bawang putih sudah diusulkan ke Direktorat Paten, Ditjen HKI, Departemen kehakiman dan HAM RI, November 2004 dan mendapat nomor P 0020044400578. <BR></div><p>  <hr size=1>Never miss a thing. <a href="http://us.rd.yahoo.com/evt=51438/*http://www.yahoo.com/r/hs"> Make Yahoo your homepage.</a> unknownhttp://www.blogger.com/profile/01538773864747564721noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2148067747406814649.post-45333702760535953582008-01-16T21:44:00.001-08:002008-01-16T21:44:27.801-08:00Antuituberkolusis Jahe dan Mengkudu<TABLE cellSpacing=0 cellPadding=0 width="100%" border=0> <TBODY> <TR> <TD vAlign=top width="100%" colSpan=2></TD></TR> <TR> <TD vAlign=top> <div align=justify>PENYAKIT tuberkulosis (TB) paru merupakan masalah dunia. World Health Organization (WHO) memperkirakan sepertiga penduduk dunia terinfeksi Mycobacterium tuberculosis. Dari data WHO tahun 2002, di Indonesia lebih kurang 175.000 orang meninggal per tahun karena penyakit TB. <BR>Tuberkulosis merupakan penyakit yang mudah menular melalui pernapasan dan pengobatannya memerlukan waktu yang lama, sekurang-kurangnya enam bulan. Seringkali pasien bosan makan obat, sehingga tidak sembuh atau bahkan penyakitnya bertambah parah karena perkembangan resistensi mikroba. Oleh karena itu perlu dicari bahan alam yang dapat membunuh Mycobacterium tuberculosis terutama yang resisten terhadap berbagai obat standar (MDR). <BR>Penelitian diawali dengan pemilihan pertumbuhan yang telah digunakan masyarakat untuk batuk berdarah dan muntah darah yang diduga dapat digunakan untuk penyakit TB. Seleksi tumbuhan yang potensial dilaksanakan dengan cara melakukan uji aktivitasnya terhadap Mycobacterium tuberculosis. Untuk mengetahui keamanannya dilakukan uji toksisitas akut pada mencit dan uji toksisitas subkronis pada tikus seperti uji teratogenik pada tikus. Standardisasi dilakukan terhadap ekstrak jahe dan ekstra mengkudu sebelum dibuat sediaan kapsul. Selanjutnya kapsul digunakan untuk uji klinis pada pasien tuberkulosis. <BR>Tumbuhan yang diteliti terhadap Mycobacterium tuberculosis adalah buah mengkudu, rimpang jahe gajah, bunga kembang sepatu, rimpang kunyit, rimpang temu putih, biji selasih, bawang putih, bawang merah dan lidah buaya. Setelah diuji secara in vitro, jahe gajah dan mengkudu menempati aktivitas anti Mycobacterium tuberculosis pada urutan teratas dibandingkan dengan tumbuhan lain. <BR>Mengingat jahe memiliki tiga varietas, ketiga varietas tersebut yaitu jahe gajah, jahe emprit, dan jahe merah diuji terhadap Mycobacterium tuberculosis sehingga dapat diketahui varietas mana yang memberikan aktivitas paling kuat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jahe merah memiliki aktivitas paling kuat terhadap galur Mycobacterium yang resisten. Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap ekstrak rimpang jahe merah dan ekstrak buah mengkudu serta kombinasinya. <BR>Hasil penelitian secara in vitro menunjukkan ekstra jahe merah dan buah mengkudu serta kombinasinya menghambat Mycobacterium tuberculosis H37Rv (sensitif) dan galur yang resisten (Mt 552 dan Mt 223). Kombinasi ekstrak etanol rimpang jahe merah dan ekstrak etanol buah mengkudu telah diketahui menghasilkan efek yang aditif, penurunan konsentrasi masing-masing ekstra hingga setengahnya dalam kombinasi menunjukkan aktivitas yang sebanding dengan ekstra tunggalnya. Ekstrak jahe dan ekstrak mengkudu menunjukkan aktivitas pad 5-20 mg/ml untuk berbagai galur Mycobacterium. <BR>Hasil uji toksisitas akut pada mencit menunjukkan dosis letal 50 (LD50) ekstra jahe merah, ekstra mengkudu dan kombinasinya lebih besar dari 5.000 mg/kg bb, sehingga dapat dinyatakan aman dan dapat diteruskan ke uji toksisitas subkronis. <BR>Pemberian selama 90 hari kombinasi ekstra jahe merah dan mengkudu pada tikus sampai dosis 1.000 mg/kg bb tidak menunjukkan gejala klinis dan gangguan perilaku sebanding dengan kelompok kontrol. Pemberian kombinasi ekstra jahe merah dan mengkudu dapat meningkatkan bobot badan tikus jantan bermakna terhadap kontrol (p<0,05). Penggunaan berulang jahe merah-mengkudu sampai 400 mg/kg bb relatif aman sedangkan kombinasi jahe merah-mengkudu dosis 1.000 mg/kg bb berefek hepatotoksik ringan dan nefrotoksik yang bersifa reversibel. <BR>Hasil uji teratogenik pada tikus menunjukkan kombinasi jahe-mengkudu masing-masing dosis 1.000 mg/kg bobot badan tidak berpengaruh pada rangka, organ tubuh termasuk otak, tetapi warna hati janin lebih gelap dibandingkan kelompok kontrol yang dikhawatirkan hepatotoksik pada janin. <BR>Selanjutnya dibuat sediaan kapsul ekstrak jahe merah dan kapsul ekstra buah mengkudu yang masing-masing mengandung 250 mg ekstrak. Pada uji klinik kapsul ekstra jahe dan kapsul ekstrak kmengkudu digunakan sebagai terapi tambahan terhadap obat antituberkulosis standar. <BR>Hasil uji klinis pada pasien tuberkulosis menunjukkan kombinasi ekstra rimpang jahe merah dan ekstrak buah mengkudu dapat mempercepat konversi basil tahan asam (BTA) positip ke BTA negatip pada dua bulan pengobatan (fase intensif), memperbaiki kualitas hidup/keadaan umum pasien. Hasil uji setelah dua bulan dan enam bulan penggunaan kapsul tidak mempengaruhi fungsi ginjal (kreatinin), hati (SGPT, SGOT) dan tidak mempengaruhi glukosa, kolesterol, trigliserida, urea serta profil darah (darah merah, darah putih, hemoglobil, angka hematokrit). <BR>Secara umum sediaan fitofarmaka kapsul jahe dan kapul mengkudu dapat mempercepat kesembuhan pasien tuberkulosis dan relatif aman tetapi tidak dianjurkan untuk ibu hamil. Dengan demikian, kedua sediaan fitofarmaka tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan untuk membantu pemberantasan penyakit tuberkulosis. Kombinasi jahe-mengkudu sebagai antituberkulosis ini sudah didaftarkan ke Direktorat Paten, Ditjen HKI, Departemen Kehakiman dan HAM RI dan mendapat nomor P00200600332, Juni 2006</div></TD></TR></TBODY></TABLE><p>  <hr size=1>Never miss a thing. <a href="http://us.rd.yahoo.com/evt=51438/*http://www.yahoo.com/r/hs"> Make Yahoo your homepage.</a> unknownhttp://www.blogger.com/profile/01538773864747564721noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2148067747406814649.post-71211658783002668912008-01-16T21:40:00.001-08:002008-01-16T21:40:59.800-08:00Jilat habis gula darah dengan lidah buaya<div style="MARGIN-RIGHT: 36pt"><B><SPAN style="FONT-SIZE: 10pt; FONT-FAMILY: Arial; mso-bidi-font-size: 12.0pt"><?xml:namespace prefix = o ns = "urn:schemas-microsoft-com:office:office" /><o:p></o:p></SPAN></B> </div> <div style="TEXT-INDENT: 36pt; MARGIN-RIGHT: 36pt"><SPAN style="FONT-SIZE: 10pt; FONT-FAMILY: Arial; mso-bidi-font-size: 12.0pt">Tanaman lain yang dapat digunakan untuk mencegah dan menyembuhkan tukak lambung adalah lidah buaya (<I>Aloe vera</I>). Tanaman yang menyukai tempat panas ini berdaun tebal dengan "duri" di tepinya dan banyak berisi gel. Gel inilah yang biasanya dimanfaatkan sebagai obat, termasuk untuk mengobati sakit mag.<o:p></o:p></SPAN></div> <div style="TEXT-INDENT: 36pt; MARGIN-RIGHT: 36pt"><SPAN style="FONT-SIZE: 10pt; FONT-FAMILY: Arial; mso-bidi-font-size: 12.0pt">Penelitian menunjukkan, dengan pemberian gel lidah buaya 2 ml 2 kali sehari, tukak lambung pada tikus yang diinduksi aspirin (100 mg/kg) berhasil disembuhkan. Khasiat mengobati tukak lambung ini berasal dari Aloenin dan Magnesiun laktat dalam daun lidah buaya yang diidentifikasikan dapat menghambat sekresi asam lambung pada hewan percobaan.<o:p></o:p></SPAN></div> <div style="TEXT-INDENT: 36pt; MARGIN-RIGHT: 36pt"><SPAN style="FONT-SIZE: 10pt; FONT-FAMILY: Arial; mso-bidi-font-size: 12.0pt">Zat aktif lain diidentifikasi sebagai Aloctin A dan Aloctin B. Aloctin A menghambat sekresi asam lambung dan pepsin jika diberikan secara intra vena pada tikus. Kandungan yang berkhasiat lain adalah Aloin dan Antrakinon yang dapat meningkatkan produksi prostaglandin. Selain itu, lidah buaya mempunyai khasiat antiinflamasi. Gel lidah buaya mengandung bradykinase, yaitu suatu enzim pemecah sumber inflamasi, bradykinin.<o:p></o:p></SPAN></div> <div style="TEXT-INDENT: 36pt; MARGIN-RIGHT: 36pt"><SPAN style="FONT-SIZE: 10pt; FONT-FAMILY: Arial; mso-bidi-font-size: 12.0pt">Untuk menjadikan lidah buaya sebagai obat sakit mag diperlukan gel segar dari sekitar ½ lembar daun lidah buaya. Gel sebanyak itu diminum untuk sekali minum. Dalam sehari perlu meminumnya sebanyak 2 kali. Untuk memperbaiki rasa gel bisa diberi madu secukupnya. Ibu hamil sebaiknya tidak mengkonsumsi ramuan alami ini.<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">Tanaman lidah buaya secara empiris digunakan untuk pengobatan<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">tradisional antara lain getah atau daging daun digunakan untuk urus-urus,<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">pemakaian luar digunakan untuk menyuburkan pertumbuhan rambut. Lumatan<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">daun dan gel ekstrak digunakan untuk mengobati luka bakar dan anti radang.<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">Daun lidah buaya dapat berfungsi sebagai anti radang, anti jamur, anti bakteri<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">dan regenerasi sel. Di samping itu, lidah buaya bermanfaat untuk menurunkan<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes, mengontrol tekanan darah,<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker.. bunga lidah buaya berkhasiat mengobati luka memar dan muntah darah. Akarnya berkhasiat<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">sebagai obat cacing dan susah buang air besar/sembelit (Furnawanthi, 2002).<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">Daun lidah buaya (<I>Aloe vera </I>L) mengandung lemak tak jenuh <I>Arachi-</I><o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><I><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">donic acid </SPAN></I><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">dan <I>Phosphatidylcholine </I>dalam jumlah relatif besar (Afzal <I>et al</I>, 1991<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><I><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">cit </SPAN></I><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">Sudarsono, dkk, 1996). Daun dan akar mengandung saponin dan flavonoid,<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">disamping itu daunnya juga mengandung tanin dan polifenol. Kandungan yang<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">lain barbaloin, iso barbaloin, aloe-emodin, aloenin, aloesin, aloin, aloe emo-<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">din, antrakinon, resin, polisakarida. (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991), kro-<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">mium, inositol (Duke, 2002).<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><B><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">Pembuatan decocta daun lidah buaya segar</SPAN></B><SPAN style="FONT-FAMILY: Times"><o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">Daun lidah buaya segar dicuci dengan air mengalir, dibersihkan dari kulit<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">dan durinya, kemudian daging daunnya ditimbang sesuai dengan berat yang<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">dikehendaki, lalu dihaluskan dengan cara diblender, kemudian dimasukkan ke<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">dalam panci infusa, dan ditambah air 100 ml. Panci dipanaskan di dalam tangas<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">air selama lebih dari 30 menit, dihitung mulai suhu di dalam panci mencapai<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">90<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-SIZE: 6pt; FONT-FAMILY: Times">o<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">C, sambil sesekali diaduk. Penyaringan dilakukan selagi panas melalui kain<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">flannel. Peringkat konsentrasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu de-<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">cocta daun lidah buaya segar konsentrasi 300; 400; dan 532 % b/v.<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya decocta daun lidah buaya<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">segar (<I>Aloe vera </I>L) konsentrasi 400%b/v saja yang dapat menurunkan kadar<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">glukosa darah secara bermakna (P<0,05) dibandingkan kontrol negatif yaitu<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">sebesar 27,10 ± 3,97%. Decocta daun lidah buaya segar konsentrasi 400%b/v<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">mempunyai efek hipoglikemik tidak berbeda bermakna dengan kontrol positif<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">(P>0,05) walaupun PKGD nya masih dibawah glibenklamid. Daun lidah buaya<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">dapat menurunkan kadar glukosa darah kelinci yang dibebani glukosa, hal ini<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">dikarenakan dalam daun lidah buaya mengandung beberapa senyawa aktif yang<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">kemungkinan berefek sebagai hipoglikemik yaitu kromium, inositol (Duke,<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">2002).<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">Pada konsentrasi decocta daun lidah buaya segar 532%b/v ternyata efek<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">hipoglikemiknya turun, hal ini berarti bahwa kenaikan konsentrasi decocta<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">daun lidah buaya segar tidak menaikkan efek hipoglikemik. Hal ini kemungkinan<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">dikarenakan reseptor telah jenuh. Suatu obat untuk dapat menimbulkan efek<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">harus berikatan dengan reseptor, sedangkan kemampuan reseptor untuk dapat<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">berikatan dengan obat adalah berbeda-beda. Jika suatu reseptor sudah jenuh,<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">walaupun dosis obat ditingkatkan, maka reseptor tersebut sudah tidak mampu<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">lagi untuk berikatan dengan obat sehingga efeknya menurun.<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">Simpulan :<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">1. Decocta daun lidah buaya segar (<I>Aloe vera </I>L) konsentrasi 400%b/v dapat<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">menurunkan kadar glukosa darah kelinci yang dibebani glukosa sebesar<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">27,10 ± 3,97%.<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">2. Kenaikan konsentrasi decocta daun lidah buaya segar tidak berkorelasi<o:p></o:p></SPAN></div> <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN style="FONT-FAMILY: Times">dengan efek penurunan kadar glukosa darah<o:p></o:p></SPAN></div><p>  <hr size=1>Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. <a href="http://us.rd.yahoo.com/evt=51733/*http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ "> Try it now.</a>unknownhttp://www.blogger.com/profile/01538773864747564721noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2148067747406814649.post-1409733191702588132008-01-16T21:34:00.000-08:002008-01-16T21:35:00.031-08:00MENGHILANGKAN BATU EMPEDU SECARA ALAMIAH <SPAN lang=EN style="FONT-SIZE: 8.5pt; FONT-FAMILY: Verdana; mso-ansi-language: EN; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA"><BR>Sumber <A href="http://www.ikastara.org/forums/showthread.php?t=2313">ikastara.org/forums/showthread.php?t=2313</A><BR>Ini telah berhasil bagi banyak orang. Apabila kejadian anda demikian juga, ayolah beritahu pada orang lain. Dr. Chiu-Nan sendiri tak memungut biaya untuk informasinya ini, karena itu sebaiknya kita buat ini gratis juga Ganjarannya adalah bila ada orang yang karena informasi yang anda berikan menjadi sehat. Batu empedu tak banyak dirisaukan orang, tapi sebenarnya semua perlu tahu karena kita hampir pasti mengindapnya. Apalagi karena batu empedu bisa berakhir dengan penyakit kanker. <BR><BR>"Kanker sendiri tidak pernah muncul sebagai penyakit pertama" kata Dr.Chiu-Nan. <BR>"Umumnya ada penyakit lain yang mendahuluinya. Dalam penelitian di Tiongkok saya menemukan bacaan bahwa orang-orang yang terkena kanker biasanya ada banyak batu dalam tubuhnya. Dalam kantung empedu hampir semua dari kita mengandung batu empedu. Perbedaannya hanya dalam ukuran dan jumlah saja.. Gejala adanya batu empedu biasanya adalah perasaan penuh di perut ('nek, busung) sehabis makan. Rasanya kurang tuntas mencernakan makanan. Dalam kondisi parah ada tambahan rasa nyeri pada ginjal." <BR><BR>Bila anda menduga ada batu pada empedu anda, cobalah cara yang dianjurkan oleh Dr. Chiu Nan untuk menghilangkannya secara alamiah. Pengobatan ini juga dapat dipakai bila ada keluhan gangguan hati, karena hati dan kandung empedu saling berkaitan. Tata-cara pengobatannya adalah sebagai berikut :<BR><BR>1. Selama lima hari berturut-turut minumlah empat (4) gelas sari buah apel segar setiap hari, atau makanlah empat atau lima buah apel segar, tergantung selera anda. Apel berkhasiat melembutkan batu empedu. Selama masa ini anda boleh makan seperti biasa. <BR><BR>2. Pada hari ke-enam jangan makan malam. <BR><SPAN style="mso-spacerun: yes"> </SPAN>Jam 6 petang, telanlah satu sendok teh "Epsom salt" (magnesium sulfat,</SPAN><SPAN lang=EN style="FONT-SIZE: 8.5pt; FONT-FAMILY: Symbol; mso-ansi-language: EN; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-ascii-font-family: Verdana; mso-hansi-font-family: Verdana; mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Symbol"><SPAN style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Symbol">§</SPAN></SPAN><SPAN lang=EN style="FONT-SIZE: 8.5pt; FONT-FAMILY: Verdana; mso-ansi-language: EN; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA"> garam Inggris??) dengan segelas air hangat. <BR><SPAN style="mso-spacerun: yes"> </SPAN>Jam 8 malam lakukan hal yang</SPAN><SPAN lang=EN style="FONT-SIZE: 8.5pt; FONT-FAMILY: Symbol; mso-ansi-language: EN; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-ascii-font-family: Verdana; mso-hansi-font-family: Verdana; mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Symbol"><SPAN style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Symbol">§</SPAN></SPAN><SPAN lang=EN style="FONT-SIZE: 8.5pt; FONT-FAMILY: Verdana; mso-ansi-language: EN; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA"> sama. Magnesium sulfat berkhasiat membuka pembuluh-pembuluh kandung empedu. <BR><SPAN style="mso-spacerun: yes"> </SPAN>Jam 10 malam campurkan setengah cangkir minyak zaitun (atau minyak wijen)</SPAN><SPAN lang=EN style="FONT-SIZE: 8.5pt; FONT-FAMILY: Symbol; mso-ansi-language: EN; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-ascii-font-family: Verdana; mso-hansi-font-family: Verdana; mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Symbol"><SPAN style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Symbol">§</SPAN></SPAN><SPAN lang=EN style="FONT-SIZE: 8.5pt; FONT-FAMILY: Verdana; mso-ansi-language: EN; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA"> dengan setengah cangkir sari jeruk segar. Aduklah secukupnya sebelum diminum. Minyaknya melumasi batu2 untuk melancarkan keluarnya batu empedu. <BR><BR>Keesokan hari Anda akan menemukan batu-batu berwarna kehijauan dalam limbah air besar anda. "Batu-batu ini biasanya mengambang," menurut Dr. Chiu-Nan. "Cobalah hitung jumlahnya. Ada yang jumlahnya 40, 50 sampai 100 batu. Banyak sekali. Tanpa gejala apapun Anda mungkin memiliki ratusan batu yang berhasil dikeluarkan melalui metoda ini, walaupun mungkin tidak semuanya keluar. <BR><BR>Baik sekali apabila kita sekali-kali membersihkan kandung empedu kita.</SPAN><p>  <hr size=1>Looking for last minute shopping deals? <a href="http://us.rd.yahoo.com/evt=51734/*http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping"> Find them fast with Yahoo! Search.</a>unknownhttp://www.blogger.com/profile/01538773864747564721noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2148067747406814649.post-2237541533992991262008-01-16T21:31:00.001-08:002008-01-16T21:31:37.670-08:00Ekstrak Daun Jambu Biji Sembuhkan Demam Berdarah <div class=MsoNormal style="MARGIN: 0cm 0cm 0pt"><SPAN lang=EN style="FONT-SIZE: 8.5pt; FONT-FAMILY: Verdana; mso-ansi-language: EN">Sumber: Cyber Kompas, Kamis, 11 Maret 2004, <BR>(http://www.kompas.com/kompas-cetak/0403/11/humaniora/906798.htm) <BR><BR>DAUN jambu biji tua ternyata mengandung berbagai macam komponen yang berkhasiat untuk mengatasi penyakit demam berdarah dengue (DBD). Kelompok senyawa tanin dan flavonoid yang dinyatakan sebagai quersetin dalam ekstrak daun jambu biji dapat menghambat aktivitas enzim reverse trancriptase yang berarti menghambat pertumbuhan virus berinti RNA.<BR><BR>Demikian hasil penelitian yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran dan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, yang sejak 2003 meneliti ekstrak daun jambu biji untuk pengobatan DBD. Pada tahap awal penelitian dimulai dengan pengujian preklinik. Hasil penelitian dipaparkan oleh Kepala Badan POM Drs Sampurno MBA di Jakarta, Rabu (10/3).<BR><BR>Ide penelitian berasal dari Badan POM dan mereka menunjuk Dr Drs Suprapto Ma'at MS. apoteker dari Patologi FK Unair untuk meneliti daun jambu biji. <BR><BR>Seperti diketahui, DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dengan angka kematian dan kesakitan yang cukup tinggi. Sampai saat ini pengobatan DBD masih bersifat suportif, yaitu mengatasi kehilangan cairan plasma akibat peningkatan permeabilitas pembuluh darah kapiler.<BR><BR>Pada tahap awal dilakukan penelitian preklinik di FK Unair yang menggunakan hewan model mencit dengan pemberian oral ekstrak daun jambu biji terbukti dapat menurunkan permeabilitas pembuluh darah. Pada penelitian tersebut dilaporkan juga bahwa ekstrak daun jambu biji terbukti dapat meningkatkan jumlah sel hemopoetik terutama megakriosit pada preparat dan kultur sumsum tulang mencit. Pada uji keamanan (toksisitas) ekstrak daun jambu biji termasuk zat yang praktis tidak toksik.<BR><BR>Hambat virus dengue<BR><BR>Daun jambu biji memang mengandung berbagai macam komponen. Berkaitan dengan itu telah dilakukan uji invitro ekstrak daun jambu biji di mana ekstrak tersebut terbukti dapat menghambat pertumbuhan virus dengue. Kelak setelah dilakukan penelitian lebih lanjut diharapkan ekstrak daun jambu biji dapat digunakan sebagai obat anti virus dengue.<BR><BR>Juga telah dilakukan uji awal berupa penelitian open label di beberapa rumah sakit di Jawa Timur (RS Jombang dan RS Petrokimia Gresik) pada penderita DBD dewasa dan anak-anak.<BR><BR>"Hasil penelitian dibagi-bagikan ke RS Jombang dalam bentuk 30 kapsul dan 30 sirup, lalu RS Petrokimia Gresik 20 kapsul dan 20 sirup. Ada yang sukarela mau mencoba," kata Suprapto.<BR><BR>Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun jambu biji dapat mempercepat peningkatan jumlah trombosit tanpa disertai efek samping yang berarti, misalnya sembelit. Penelitian open label ini masih perlu dilanjutkan dengan uji klinik untuk membuktikan khasiat dengan evidence based yang lebih kuat.<BR><BR>Pengamatan lain yang sedang dikerjakan dalam penelitian ini adalah pengaruh pemberian ekstrak daun jambu biji terhadap sekresi GM-CSF dan IL-11 untuk mengetahui mekanisme kerjanya pada trombopoiesis. Juga terhadap aktivitas sistem komplemen dan sekresi TNF-Alfa olehmonosit dalam hubungannya dengan mekanisme penurunan permeabilitas pembuluh darah.<BR><BR>Pada tahun 2004 akan dilakukan uji klinik di RSUD Dr Soetomo Surabaya/FK Unair, yang akan dipimpin oleh Prof Dr dr Sugeng Sugijanto DSA yang dibantu dr M Nasirudin dengan Dr Ugrasena untuk pasien DBD anak dan Prof dr Edy Soewandojo SpPD untuk pasien DBD dewasa.<BR><BR>Badan POM dalam waktu dekat juga akan melakukan kajian-kajian intensif dengan para pakar untuk mendukung tata laksana yang sekarang ini ada. Sampurno optimis karena daun jambu biji bahan bakunya sangat mudah diperoleh dan proses teknologinya sederhana. </SPAN></div><p>  <hr size=1>Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. <a href="http://us.rd.yahoo.com/evt=51733/*http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ "> Try it now.</a>unknownhttp://www.blogger.com/profile/01538773864747564721noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2148067747406814649.post-80275252300615514702008-01-15T22:16:00.005-08:002008-01-16T00:02:04.078-08:00Obat Diabetes dari MurbeiTanaman murbei dikenal sebagai pakan ulat sutera dalam aktivitas persuteraan alam. Di lain pihak, daun murbei juga telah diketahui merupakan ramuan kuno obat tradisional Cina untuk mengobati pengidap penyakit diabetes. Berbagai penelitian tentang alkaloid tanaman murbei yang diduga berkaitan erat dengan efek pengobatan tersebut telah dilakukan, akan tetapi tidak satupun yang dapat menjelaskan bagaimana mekanisme alkaloid-alkaloid tersebut dapat mengurangi penderitaan pengidap sakit diabetes tersebut. Kini dirasakan bahwa penemuan tentang senyawa 1-deoxynojirimycin (DNJ) pada tanaman murbei yang sangat mungkin menjelaskan tentang mekanisme tersebut. <br /><br />Penemuan senyawa DNJ <br /><br />Sebetulnya senyawa DNJ telah ditemukan dalam bentuk sintetis sejak tahun 1967, akan tetapi baru berhasil ditemukan dalam bentuk alaminya dari ekstrak daun murbei pada tahun 1976 oleh peneliti-peneliti yang berasal dari Jepang [1]. Sampai saat ini senyawa DNJ hanya baru berhasil diisolasi dari tanaman murbei dan beberapa strain Bacillus spp saja. Dan lebih jauh, senyawa DNJ ini ditemukan tepatnya terkandung di dalam getah tanaman murbei, sebagaimana disampaikan oleh peneliti dari National Institute of Agrobiological Science-Jepang, pada salah satu sesi pertemuan ilmiah tahunan ke-75 masyarakat ilmu persuteraan alam Jepang (Japanese Society of Sericultural Science / JSSS) tanggal 3 dan 4 April 2005 yang baru lalu. <br /><br />Senyawa DNJ atau dalam rumus kimianya C6H13NO4 adalah senyawa monosakarida yang secara struktur sangat mirip dengan glukosa dan monomer-monomer tetrasakarida pada acarbose, hanya saja terdapat sedikit perbedaan pada rantai akromatik senyawa DNJ terdapat gugus nitrogen (amina). Acarbose sendiri sudah sangat dikenal sebagai obat oral non-insulin komersial bagi penderita penyakit diabetes, yang paling terkenal yaitu bermerek dagang Glucobay di Eropa atau Precose di Amerika Serikat. <br /><br />Mekanisme kerja DNJ dan acarbose <br /><br />Mekanisme kerja acarbose [2] dalam mengurangi penderitaan pengidap sakit diabetes adalah sebagai berikut : Secara struktur acarbose mirip dengan glukosa, menghambat aktivitas alfa glukosidase, menginterfensi proses hidrolisis karbohidrat, menghambat penyerapan glukosa dan monosakarida-monosakarida yang lainnya. <br /><br /><br /><br />Gambar Struktur tetrasakarida acarbose (atas) dan monosakarida 1-deoxynojirimicyn (bawah) (Sumber : Kanai et.al, 2001 [3])<br /><br />Mekanisme kerja senyawa DNJ sendiri belum sepenuhnya ditemukan dalam mengurangi penderitaan pengidap sakit diabetes. Hanya saja dalam beberapa tahun setelah ditemukannya, senyawa DNJ terbukti menginterfensi proses glikosilasi [4]. Selanjutnya ditemukan lagi bahwa acarbose dan DNJ mempunyai efek yang sama dalam menghambat proses pemecahan oligosakarida seperti maltosa menjadi monomer-monomernya di dalam pencernaan manusia [5]. Satu hal lagi yang lebih penting yaitu struktur molekul acarbose dianggap mirip dengan glukosa, akan tetapi ternyata senyawa DNJ lebih mirip lagi dengan glukosa mengingat acarbose merupakan tetrasakarida sedangkan glukosa dan senyawa DNJ sama-sama merupakan monosakarida. <br /><br />Intinya baik pada acarbose maupun senyawa DNJ, kedua-duanya mempunyai mekanisme kerja yang sama dalam mengurangi penderitaan pengidap diabetes yaitu dengan menghambat aktivitas enzim glukosidase yang berfungsi memecah senyawa polisakarida menjadi monomer-monomer gula (glukosa). <br /><br />Harapan baru <br /><br />Dengan hadirnya penemuan tentang senyawa DNJ ini, pertemuan ilmiah tahunan JSSS yang selalu didominasi oleh pembahasan penelitian mengenai ulat sutera, menjadi memiliki warna baru. Sebagai bagian dari ilmu persuteraan alam, pembahasan tentang tanaman murbei meskipun dalam porsi yang sangat sedikit, cukup penting artinya. Apalagi setelah diketahui adanya senyawa biokimia yang cukup potensial menjadi obat bagi pemulihan kesehatan penderita penyakit diabetes tersebut. Kita harapkan di kemudian hari, sisi lain dari manfaat tanaman murbei, sebagai tanaman sumber pengobatan juga tergali. <br /><br />Tatang Sopian, mahasiswa pascasarjana di Tokyo University of Agriculture and Technology, anggota JSSS, anggota IASA. Email: tspn@cc.tuat.ac.jpunknownhttp://www.blogger.com/profile/01538773864747564721noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2148067747406814649.post-39446867179923950552008-01-15T22:16:00.003-08:002008-01-15T23:49:22.276-08:00Serangan JantungPenyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu pada orang Amerika dewasa. Setiap tahunnya, di Amerika Serikat:<br />478000 orang meninggal karena penyakit jantung koroner.<br />1,5 juta orang mengalami serangan jantung.<br />407000 orang mengalami operasi peralihan.<br />300000 orang menjalani angioplasti.<br /><br />Penyakit jantung, stroke, dan penyakit periferal arterial merupakan penyakit yang mematikan. Di seluruh dunia, jumlah penderita penyakit ini terus bertambah. Ketiga kategori penyakit ini tidak lepas dari gaya hidup yang kurang sehat yang banyak dilakukan seiring dengan berubahnya pola hidup.<br /><br />Faktor-faktor pemicu serangan jantung ialah Merokok, mengonsumsi makanan berkolestrol tinggi, kurang gerak, malas berolahraga, stres, dan kurang istirahat.Daftar isi [sembunyikan]<br />1 Pengenalan Jantung<br />2 Faktor-faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner<br />3 Serangan Jantung <br />3.1 Gejala Serangan Jantung<br />3.2 Tanda-tanda Peringatan Dini<br />3.3 Diagnosis<br />4 10 anggapan salah tentang penyakit jantung<br />5 Pustaka<br />6 Pranala luar<br /><br /><br />[sunting]<br />Pengenalan Jantung<br /><br />Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan basisnya di atas dan puncaknya di bawah. Apex-nya (puncak) miring ke sebelah kiri. Berat jantung kira-kira 300 gram. Agar jantung berfungsi sebagai pemompa yang efisien, otot-otot jantung, rongga atas dan rongga bawah harus berkontraksi secara bergantian. Laju denyut-denyut jantung atau kerja pompa ini dikendalikan secara alami oleh suatu "pengatur irama". Ini terdiri dari sekelompok secara khusus, disebut nodus sinotrialis, yang terletak didalam dinding serambi kanan. Sebuah impuls listrik yang ditransmisikan dari nodus sinotrialis ke kedua serambi membuat keduanya berkontraksi secara serentak. Arus listrik ini selanjutnya di teruskan ke dinding-dinding bilik, yang pada gilirannya membuat bilik-bilik berkontraksi secara serentak. Periode kontraksi ini disebut systole. Selanjutnya periode ini diikuti dengan sebuah periode relaksasi pendek - kira-kira 0,4 detik - yang disebut diastole, sebelum impuls berikutnya datang. Nodus sinotrialus menghasilkan antara 60 hingga 72 impuls seperti ini setiap menit ketika jantung sedang santai. Produksi impuls-impuls ini juga dikendalikan oleh suatu bagian sistem syaraf yang disebut sistem syaraf otonom, yang bekerja diluar keinginan kita. Sistem listrik built-in inilah yang menghasilkan kontraksi-kontraksi otot jantung beirama yang disebut denyut jantung.<br /><br /><br />Faktor-faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner<br />Memasuki usia 45 tahun bagi pria.<br />Sangat penting bagi kaum pria untuk menyadari kerentanan mereka dan mengambil tindakan positif untuk mencegah datangnya penyakit jantung.<br />Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun atau mengalami menopause dini (sebagai akibat operasi).<br />Wanita mulai menyusul pria dalam hal resiko penyakit jantung setelah mengalami menopause.<br /><br />Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.<br /><br />Riwayat serangan jantung didalam keluarga sering merupakan akibat dari profil kolesterol yang tidak normal.<br /><br />Diabetes.<br /><br />Kebanyakan penderita diabetes meninggal bukanlah karena meningkatnya level gula darah, namun karena kondisi komplikasi jantung mereka.<br /><br />Merokok.<br /><br />Resiko penyakit jantung drai merokok setara dengan 100 pon kelebihan berat badan - jadi tidak mungkin menyamakan keduanya.<br /><br />Tekanan darah tinggi (hipertensi).<br /><br />Kegemukan (obesitas).<br /><br />Obesitas tengah (perut buncit) adalah bentuk dari kegemukan. Walaupun semua orang gemuk cenderung memiliki resiko penyakit jantung, orang dengan obesitas tengah lebih-lebih lagi.<br /><br />Gaya hidup buruk.<br /><br />Gaya hidup yang buruk merupakan salah satu akar penyebab penyakit jantung - dan menggantinya dengan kegiatan fisik merupakan salah satu langkah paling radikal yang dapat diambil.<br /><br />Stress.<br /><br />Banyak penelitian yang sudah menunjukkan bahwa, bila menghadapi situasi yang tegang, dapat terjadi arithmias jantung yang membahayakan jiwa.<br /><br /><br />Serangan Jantung<br /><br />Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung (myocardium) akibat mendadak sangat berkurangnya pasokan darah ke situ. Berkurangnya pasokan darah ke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi ketika salah satu nadi koroner ter blokade selama beberapa saat, entah akibat spasme - mengencangnya nadi koroner - atau akibar pergumpalan darah - thrombus. Bagian otot jantung yang biasanya di pasok oleh nadi yang terblokade berhenti berfungsi dengan baik segera setelah splasme reda dengan sendirinya, gejala-gejala hilang secara menyeluruh dan otot jantung berfungsi secara betul-betul normal lagi. Ini sering disebut crescendo angina atau coronary insufficiency. Sebaliknya, apabila pasokan darah ke jantung terhenti sama sekali, sel-sel yang bersangkutan mengalami perubahan yang permanen hanya dalam beberapa jam saja dan bagian otot jantung termaksud mengalami penurunan mutu atau rusak secara permanen. Otot yang mati ini disebut infark.unknownhttp://www.blogger.com/profile/01538773864747564721noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2148067747406814649.post-17639014945057259632008-01-15T22:16:00.002-08:002008-01-15T22:45:44.804-08:00awas stroke selimuti tubuh anda dengan murbeiKasus stroke meningkat di negara maju seperti Amerika dimana kegemukan dan junk food telah mewabah. Berdasarkan data statistik di Amerika, setiap tahun terjadi 750.000 kasus stroke baru di Amerika. Dari data tersebut menunjukkan bahwa setiap 45 menit, ada satu orang di Amerika yang terkena serangan stroke.<br /><br />Menurut Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki), terdapat kecenderungan meningkatnya jumlah penyandang stroke di Indonesia dalam dasawarsa terakhir. Kecenderungannya menyerang generasi muda yang masih produktif. Hal ini akan berdampak terhadap menurunnya tingkat produktifitas serta dapat mengakibatkan terganggunya sosial ekonomi keluarga.<br /><br />Tidak dapat dipungkiri bahwa peningkatan jumlah penderita stroke di Indonesia identik dengan wabah kegemukan akibat pola makan kaya lemak atau kolesterol yang melanda di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. <br /><br />Di Indonesia, stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker. Bahkan, menurut survei tahun 2004, stroke merupakan pembunuh no.1 di RS Pemerintah di seluruh penjuru Indonesia. <br /><br />Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut, sepertiganya bisa pulih kembali, sepertiga lainnya mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang dan sepertiga sisanya mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di kasur.<br /><br />Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu.<br />Mengenali Jenis-jenis Stroke<br /><br />Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu stroke iskemik maupun stroke hemorragik. Pada stroke iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis (penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah) atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah ke otak. Hampir sebagian besar pasien atau sebesar 83% mengalami stroke jenis ini.<br /><br />Pada stroke hemorragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Hampir 70 persen kasus stroke hemorrhagik terjadi pada penderita hipertensi.<br /><br />Pada stroke iskemik, penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri-arteri ini merupakan cabang dari lengkung aorta jantung.<br /><br />Suatu ateroma (endapan lemak) bisa terbentuk di dalam pembuluh darah arteri karotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Keadaan ini sangat serius karena setiap pembuluh darah arteri karotis dalam keadaan normal memberikan darah ke sebagian besar otak. Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding arteri dan mengalir di dalam darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil. <br /><br />Pembuluh darah arteri karotis dan arteri vertebralis beserta percabangannya bisa juga tersumbat karena adanya bekuan darah yang berasal dari tempat lain, misalnya dari jantung atau satu katupnya. Stroke semacam ini disebut emboli serebral (emboli = sumbatan, serebral = pembuluh darah otak) yang paling sering terjadi pada penderita yang baru menjalani pembedahan jantung dan penderita kelainan katup jantung atau gangguan irama jantung (terutama fibrilasi atrium).<br /><br />Emboli lemak jarang menyebabkan stroke. Emboli lemak terbentuk jika lemak dari sumsum tulang yang pecah dilepaskan ke dalam aliran darah dan akhirnya bergabung di dalam sebuah arteri. <br /><br />Stroke juga bisa terjadi bila suatu peradangan atau infeksi menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang menuju ke otak. Obat-obatan (misalnya kokain dan amfetamin) juga bisa mempersempit pembuluh darah di otak dan menyebabkan stroke. <br /><br />Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan seseorang pingsan. Stroke bisa terjadi jika tekanan darah rendahnya sangat berat dan menahun. Hal ini terjadi jika seseorang mengalami kehilangan darah yang banyak karena cedera atau pembedahan, serangan jantung atau irama jantung yang abnormal.<br />Ketahui Faktor Risiko Stroke<br /><br />Penyakit atau keadaan yang menyebabkan atau memperparah stroke disebut dengan Faktor Risiko Stroke. Penyakit tersebut di atas antara lain Hipertensi, Penyakit Jantung, Diabetes Mellitus, Hiperlipidemia (peninggian kadar lipid dalam darah). Keadaan yang dapat menyebabkan stroke adalah usia lanjut, obesitas, merokok, suku bangsa (negro/spanyol), jenis kelamin (pria), kurang olah raga.<br />Membaca Gejala Stroke<br /><br />Sebagian besar kasus stroke terjadi secara mendadak, sangat cepat dan menyebabkan kerusakan otak dalam beberapa menit (completed stroke). Kemudian stroke menjadi bertambah buruk dalam beberapa jam sampai 1-2 hari akibat bertambah luasnya jaringan otak yang mati (stroke in evolution).<br /><br />Perkembangan penyakit biasanya (tetapi tidak selalu) diselingi dengan periode stabil, dimana perluasan jaringan yang mati berhenti sementara atau terjadi beberapa perbaikan. Gejala stroke yang muncul pun tergantung dari bagian otak yang terkena.<br /><br />Membaca isyarat stroke dapat dilakukan dengan mengamati beberapa gejala stroke berikut: <br />Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh.<br />Hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran.<br />Penglihatan ganda. <br />Pusing.<br />Bicara tidak jelas (rero). <br />Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat.<br />Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh.<br />Pergerakan yang tidak biasa.<br />Hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih.<br />Ketidakseimbangan dan terjatuh.<br />Pingsan. <br /><br />Kelainan neurologis yang terjadi akibat serangan stroke bisa lebih berat atau lebih luas, berhubungan dengan koma atau stupor dan sifatnya menetap. Selain itu, stroke bisa menyebabkan depresi atau ketidakmampuan untuk mengendalikan emosi. <br /><br />Stroke juga bisa menyebabkan edema atau pembengkakan otak. Hal ini berbahaya karena ruang dalam tengkorak sangat terbatas. Tekanan yang timbul bisa lebih jauh merusak jaringan otak dan memperburuk kelainan neurologis, meskipun strokenya sendiri tidak bertambah luas.<br />Mendiagnosis Stroke<br /><br />Diagnosis stroke biasanya ditegakkan berdasarkan perjalanan penyakit dan hasil pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dapat membantu menentukan lokasi kerusakan pada otak. Ada dua jenis teknik pemeriksaan imaging (pencitraan) untuk mengevaluasi kasus stroke atau penyakit pembuluh darah otak (Cerebrovascular Disease/CVD), yaitu Computed Tomography (CT scan) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI).<br /><br />CT scan diketahui sebagai pendeteksi imaging yang paling mudah, cepat dan relatif murah untuk kasus stroke. Namun dalam beberapa hal, CT scan kurang sensitif dibanding dengan MRI, misalnya pada kasus stroke hiperakut.<br /><br />Untuk memperkuat diagnosis biasanya dilakukan pemeriksaan CT scan atau MRI. Kedua pemeriksaan tersebut juga bisa membantu menentukan penyebab dari stroke, apakah perdarahan atau tumor otak. Kadang dilakukan angiografi yaitu penentuan susunan pembuluh darah/getah bening melalui kapilaroskopi atau fluoroskopi.<br />Penanganan Stroke<br /><br />Jika mengalami serangan stroke, segera dilakukan pemeriksaan untuk menentukan apakah penyebabnya bekuan darah atau perdarahan yang tidak bisa diatasi dengan obat penghancur bekuan darah.<br /><br />Penelitian terakhir menunjukkan bahwa kelumpuhan dan gejala lainnya bisa dicegah atau dipulihkan jika recombinant tissue plasminogen activator (RTPA) atau streptokinase yang berfungsi menghancurkan bekuan darah diberikan dalam waktu 3 jam setelah timbulnya stroke. <br /><br />Antikoagulan juga biasanya tidak diberikan kepada penderita tekanan darah tinggi dan tidak pernah diberikan kepada penderita dengan perdarahan otak karena akan menambah risiko terjadinya perdarahan ke dalam otak. <br /><br />Penderita stroke biasanya diberikan oksigen dan dipasang infus untuk memasukkan cairan dan zat makanan. Pada stroke in evolution diberikan antikoagulan (misalnya heparin), tetapi obat ini tidak diberikan jika telah terjadi completed stroke. <br /><br />Pada completed stroke, beberapa jaringan otak telah mati. Memperbaiki aliran darah ke daerah tersebut tidak akan dapat mengembalikan fungsinya. Karena itu biasanya tidak dilakukan pembedahan. <br /><br />Pengangkatan sumbatan pembuluh darah yang dilakukan setelah stroke ringan atau transient ischemic attack, ternyata bisa mengurangi risiko terjadinya stroke di masa yang akan datang. Sekitar 24,5% pasien mengalami stroke berulang.<br /><br />Untuk mengurangi pembengkakan dan tekanan di dalam otak pada penderita stroke akut, biasanya diberikan manitol atau kortikosteroid. Penderita stroke yang sangat berat mungkin memerlukan respirator (alat bantu bernapas) untuk mempertahankan pernafasan yang adekuat. Di samping itu, perlu perhatian khusus kepada fungsi kandung kemih, saluran pencernaan dan kulit (untuk mencegah timbulnya luka di kulit karena penekanan). <br /><br />Stroke biasanya tidak berdiri sendiri, sehingga bila ada kelainan fisiologis yang menyertai harus diobati misalnya gagal jantung, irama jantung yang tidak teratur, tekanan darah tinggi dan infeksi paru-paru. Setelah serangan stroke, biasanya terjadi perubahan suasana hati (terutama depresi), yang bisa diatasi dengan obat-obatan atau terapi psikis.<br />Masih Ada Harapan Untuk Sembuh <br /><br />Ada sekitar 30%-40% penderita stroke yang masih dapat sembuh secara sempurna asalkan ditangani dalam jangka waktu 6 jam atau kurang dari itu. Hal ini penting agar penderita tidak mengalami kecacatan. Kalaupun ada gejala sisa seperti jalannya pincang atau berbicaranya pelo, namun gejala sisa ini masih bisa disembuhkan. <br /><br />Sayangnya, sebagian besar penderita stroke baru datang ke rumah sakit 48-72 jam setelah terjadinya serangan. Bila demikian, tindakan yang perlu dilakukan adalah pemulihan. Tindakan pemulihan ini penting untuk mengurangi komplikasi akibat stroke dan berupaya mengembalikan keadaan penderita kembali normal seperti sebelum serangan stroke.<br /><br />Upaya untuk memulihkan kondisi kesehatan penderita stroke sebaiknya dilakukan secepat mungkin, idealnya dimulai 4-5 hari setelah kondisi pasien stabil. Tiap pasien membutuhkan penanganan yang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan pasien. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 6-12 bulan.<br />Life style, Pencetus Stroke Usia Produktif <br /><br />Usia merupakan faktor risiko stroke, semakin tua usia maka risiko terkena strokenya pun semakin tinggi. Namun, sekarang kaum usia produktif perlu waspada terhadap ancaman stroke. Pada usia produktif, stroke dapat menyerang terutama pada mereka yang gemar mengkonsumsi makanan berlemak dan narkoba (walau belum memiliki angka yang pasti).<br /><br />Life style alias gaya hidup selalu menjadi kambing hitam berbagai penyakit yang menyerang usia produktif. Generasi muda sering menerapkan pola makan yang tidak sehat dengan seringnya mengkonsumsi makanan siap saji yang sarat dengan lemak dan kolesterol tapi rendah serat.<br /><br />Generasi muda yang perjalanan hidupnya masih panjang untuk mampu berkiprah dan bersaing dengan sumber daya manusia lain dari luar negeri. Kecacatan yang mereka sandang akibat serangan stroke, bukan hanya menjadi beban keluarga, tapi juga beban masyarakat secara umum.<br /><br />Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Selagi stroke masih bisa dicegah, kenapa tidak mencoba? <br /><br />Pertama, dengan menjalankan perilaku hidup sehat sejak dini. Kedua, pengendalian faktor-faktor risiko secara optimal harus dijalankan. Ketiga, melakukan medical check up secara rutin dan berkala dan si pasien harus mengenali tanda-tanda dini stroke.<br /><br />Untuk mencegah "the silent killer" ini maka seseorang dianjurkan untuk mengurangi rokok, melakukan olah raga teratur, membatasi minuman beralkohol, dan menghindari stres berlebihan. Expert Review<br /><br />Prof. Dr. H. Jusuf Misbach, SpS (K), FAAN yang kini menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) menjelaskan bahwa serangan stroke timbulnya mendadak tanpa peringatan. Namun, sebenarnya ada yang bisa dijadikan tanda yaitu penyakit-penyakit dan kondisi tertentu yang termasuk ke dalam faktor risiko stroke.<br /><br />Penyakit-penyakit yang termasuk ke dalam risiko stroke adalah hipertensi, penyakit jantung, diabetes mellitus, hiperlipidemia (peninggian kadar lipid dalam darah). Usia lanjut, obesitas, merokok, suku bangsa termasuk dalam kondisi tertentu yang merupakan risiko stroke.<br /><br />"Kadar kolesterol yang tinggi (hiperkolesterol) memang merupakan faktor risiko stroke karena memperburuk proses arteriosklerotik, yaitu mempertebal dan merusak dinding pembuluh darah secara berangsur-angsur," ungkap Prof. Jusuf Misbach. Jadi, makanan-makanan yang kaya kolesterol seperti junk food dapat membahayakan dan mempercepat kemungkinan timbulnya stroke.<br /><br />Usia merupakan faktor risiko stroke karena proses penuaan terjadi pada semua organ tubuh termasuk pembuluh darah otak yang menjadi rapuh. Di Indonesia ternyata stroke timbul banyak pada usia di bawah 45 tahun, dimana karir sedang menanjak. <br /><br />Demikian pula pada usia 45-60 tahun dimana seseorang sedang berada pada puncak karirnya. "Jika terkena stroke, penyakit dengan angka presentasi kecacatan terbesar, maka habislah karirnya," tambah Prof Jusuf Misbach.<br /><br />Masyarakat tidak menyadari bahwa angka kematian stroke di Indonesia sangat tinggi, dimana sekitar seperempatnya meninggal dunia. Untuk mencegah kecacatan atau kelumpuhan pada serangan stroke, disuntikan recombinant tissue plasminogen activator kurang dari 3 jam.<br /><br />Prof. Jusuf Misbach mengatakan bahwa menurut data dari seluruh dunia termasuk Indonesia, perawatan di Unit Stroke dapat menurunkan angka kematian, memperpendek masa perawatan di Rumah Sakit, dan memperbaiki kualitas hidup. Unit Stroke terdiri dari berbagai dokter ahli (multidisipliner) seperti spesialis saraf, spesialis penyakit dalam (diabetes mellitus, jantung), spesialis bedah, dan psikiater.<br /><br />Penderita stroke akan menjalani tahap neuro restorasi setelah fase akut dan sub akut stroke terlewati. Dalam tahap ini penderita harus minum obat untuk mengendalikan faktor risiko dan menjalani fisioterapi untuk mengembalikan kemampuan tubuh seperti semula. <br /><br />Bahaya yang menghantui penderita stroke adalah serangan stroke berulang yang dapat fatal atau kwalitas hidup yang lebih buruk dari serangan pertama. Bahkan ada pasien Prof Jusuf Misbach yang mengalami serangan stroke sebanyak 6-7 kali. Hal ini disebabkan pasien tersebut tidak mengendalikan faktor risiko stroke.<br /><br />Disamping itu beban pengobatan dan rawat jalan sangat memberatkan ekonomi keluarga karena kepala keluarga tak mampu bekerja lagi. Apalagi pengobatan faktor risiko harus diteruskan seumur hidup.<br /><br />Jangan tunggu sampai terjadi serangan stroke, lebih baik melakukan deteksi dini akan faktor risiko stroke untuk menghindari stroke. Memeriksakan diri ke dokter untuk mendeteksi adanya faktor-faktor risiko stroke yang dapat dikendalikan misalnya hipertensi, diabetes, merokok, penyakit jantung, kolesterol dan trigliserida yang tinggi, kegemukan. Semua faktor risiko dapat dikendalikan kecuali usia, suku bangsa dan gender. <br /><br />Prof. Jusuf Misbach juga menyebutkan bahwa olahraga dan kehidupan beragama yang sungguh-sungguh juga tak kalah pentingnya, karena selain menghilangkan stres juga menyehatkan lahir-batin.<br /><br />Ahli jantung dari RS Jantung Nasional Harapan Kita, Prof. Dr. Harmani Kalim, MPH, SpJP (K), FIHA, FASCC, menjelaskan bahwa penyakit jantung erat kaitannya dengan stroke karena memiliki penyebab yang sama yaitu hiperkolesterol. Pada penderita jantung, risiko stroke akan meningkat. Demikian sebaliknya, penderita stroke memiliki risiko penyakit jantung yang meningkat pula. <br /><br />Kendalikan faktor risiko penyakit seperti kadar kolesterol, kadar gula, kadar lemak agar tidak berkembang menjadi stroke. Biasanya diberikan obat pengencer darah yaitu asetosal, obat penurun kadar kolesterol dari golongan statin seperti simvastatin, atorvastatin, lovastatin, dll.<br /><br />Hiperkolesterol menyebabkan terjadinya gangguan pembuluh darah yang paling umum yaitu aterosklerosis. Gejala aterosklerosis adalah bentuk arteriosklerosis dengan timbunan zat lemak di dalam dan di bawah lapisan intima dinding pembuluh arteri besar dan sedang, yaitu pembuluh serebral, vetebral, koroner, renal, aorta dan pembuluh di tungkai.<br /><br />Prof. Harmani Kalim memberitahukan bahwa ada upaya pencegahan yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit jantung koroner dan stroke. Upaya pencegahan dibagi menjadi primer dan sekunder. Pencegahan primer dapat dilakukan pada orang yang belum pernah mengalami aterosklerosis. Caranya dengan cara ubah gaya hidup, olahraga, kurangi stres, tambah serta kurangi kolesterol dan berhenti merokok.<br /><br />Pencegahan sekunder dapat dilakukan bila sudah terjadi gejala klinik aterosklerosis disebut dengan singkatan ABCDEFG yaitu:<br />A Asetosal, ace-inhibitor, antikoagulan: minum obat-obatan untuk kendalikan penyakit faktor risiko.<br />B Beta blocker, body weight reduction: minum obat dan menurunkan berat badan.<br />C Cholesterol control & cigarette smoking cessation: kendalikan kolesterol & berhenti merokok.<br />D Diabetes control & diet: kendalikan diabetes dan makanan.<br />E Exercise & education: olahraga dan menambah pengetahuan.<br />F Family support: dukungan keluarga.<br />G Glucose oxidation preservation: memelihara oksidasi glukosa tubuh.<br /><br />Sesibuk apa pun kita pada usia produktif, tetap harus menjaga kesehatan. Jika hanya berjuang mengejar karir tanpa memperhatikan kesehatan, maka usaha tersebut akan sia-sia bila kemudian di puncak karir terkena serangan stroke. <br /><br />Hal ini akan berdampak terhadap menurunnya tingkat produktifitas serta dapat mengakibatkan terganggunya sosial ekonomi keluarga. Jadi, jangan tidak peduli akan ancaman stroke, melainkan hadapi dengan mulai menjalankan gaya hidup yang sehat.<br /><br /><br />Kontributor :<br /><br />Prof. Dr. H Jusuf Misbach, Sp.S (K), FAAN<br /><br />Prof Jusuf Misbach adalah Ketua Perhimpunan Spesialis Dokter Saraf Indonesia periode 2003-2007. Beliau merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 1966. Beliau baru saja kembali dari The 59th Annual Meeting of The American Academy of Neurology di Boston, Amerika dimana Prof Jusuf Misbach telah menjadi anggota sejak 5 tahun yang lalu. Prof Jusuf Misbach masih aktif sebagai pembicara dan narasumber untuk media massa baik cetak, elektronik maupun on line serta sering memberikan seminar. Kini, Prof Jusuf Misbach berpraktek di RSCM dan RS MMC.<br /><br /> <br /><br />Prof. Dr. Harmani Kalim, MPH, Sp.Jp<br /><br />Prof Harmani merupakan lulusan FKUI tahun 1968. Beliau melanjutkan studinya di Tulane University tahun 1972 dan lulus dari spesialisas jantung pada tahun 1983. Prof Harmani Kalim baru saja menjadi ketua pelaksana 16th ASEAN Congress of Cardiology di Bali bulan April 2007 kemarin. Beliau merupakan anggota Indonesian Heart Association dan ASEAN Congres of Cardiology. Prof Harmani Kalim sekarang berpraktek di Poli Umum dan Poli Eksekutif RS Jantung Harapan Kita.<br /><br /><br /><br /><br />Untuk pencegahan sekunder anda dapat gunakan yang alami seperti :<br />1. <a href="http://solusiherbal.blogspot.com/2007/12/murbeimorus-alba-l.html">Murbei</a><br />2. <a href="http://solusiherbal.blogspot.com/2008/01/mahkota-dewa-hajar-kanker-dan-diabetes.html">mahkota dewa</a>unknownhttp://www.blogger.com/profile/01538773864747564721noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2148067747406814649.post-85971559630738891532008-01-13T22:59:00.000-08:002008-01-13T23:01:38.086-08:00Temu Putih Antivirus dan Pelega PerutTanaman obat tradisional yang nama depannya menggunakan kata temu cukup banyak jenisnya. Ada temulawak, temugiring, temu putih, temu ireng, dan sebagainya. Namun, masing-masing mempunyai khasiat berbeda. Seperti juga temu putih (Curcuma zedoaria). Menurut pimpinan Pembibitan dan Penjualan Tanaman Obat Merapi Farma, Yogyakarta, Sidik Raharjo, sering kali orang sulit membedakan antara temu putih dengan temu mangga dan kunir putih. Yang biasa dipakai sebagai pengobatan adalah rimpangnya (umbi). Warna rimpang ketiga jenis tanaman obat tersebut memang mirip, yaitu putih. Namun, kalau dilihat dari nama Latin-nya akan kelihatan perbedaannya. <br /><br />Kalau temu putih bernama Latin Curcuma zedoaria, kunir putih adalah Kaemferia rotunda, dan temu mangga Curcuma mangga Val. Temu putih termasuk divisi Spermatophyta, sub divisi Angiospermae, kelas Monocotyledoneae, bangsa Singiberalis dan suku Zingiberaceae. Sejak empat tahun terakhir ini temu putih menjadi tren. Orang banyak mencarinya untuk obat kanker. ''Sebetulnya temu putih itu berkhasiat sebagai antivirus. Namun, sebelum dikenal sebagai antivirus, temu putih dulunya hanya dikenal sebagai pelega perut,'' tutur Sidik yang juga produsen jamu rebusan dan instan ini. Temu putih banyak ditanam di ladang dan merupakan tumbuhan semak tinggi, yakni setinggi dua meter. Batangnya semu, berbentuk silindris, lunak. Batang di dalam tanah membentuk rimpang berwarna hijau pucat. <br /><br />Daun tunggal, lonjong, di bagian ujung meruncing, sedangkan di pangkal tumpul. Panjang daun bisa mencapai 0,6-1 meter dan lebar 10-20 sentimeter. Pertulangan menyirip, tipis, berbulu halus, hijau dan bergaris ungu. Bunga majemuk, di ketiak daun, panjang 7-15 sentimeter. Benang sari melekat pada mahkota dengan panjang sekitar 0,5 sentimeter, tangkai putik panjang dua sentimeter, mahkota lonjong panjang 7-15 sentimeter. Buah berbentuk kotak, bulat. Rimpang dan daun Curcuma zedoaria mengandung saponim, flanoida, dan polifenol. Cara memanfaatkannya, 100 gram rimpang temu putih dicuci, diparut, lalu diperas dan disaring. Hasilnya disangan terus diminum.<br /><br />Uraian :<br />Herba setahun, dapat lebih dari 2 m. Batang sesungguhnya berupa rimpang yang bercabang di bawah tanah, berwama coklat muda coklat tua, di dalamnya putih atau putih kebiruan, memiliki umbi bulat dan aromatilc. Daun tunggal, pelepah daun membentuk batang semu, berwarna hijau coklat tua, helaian 2-9 buah, bentuk memanjang lanset 2,5 kali lebar yang terlebar, ujung runcing-meruncing, berambut tidak nyata, hijau atau hijau dengan bercak coklat ungu di tulang daun pangkal, 43-80 cm atau lebih. Bunga majemuk susunan bulir,diketiak rimpang primer, tangkai berambut. Daun pelindung berjumlah banyak, spatha dan brachtea; rata-rata 3-8 x l,5-3,5cm. Kelopak 3 daun, putih atau kekuningan, bagian tengah merah atau coklat kemerahan, 3 -4 cm. Mahkota: 3 daun, putih kemerahan, tinggi rata-rata 4,5 cm. Bibir bibiran membulat atau bulat telur terbalik, ujung 2 lobe, kuning atau putih, tengah kuning atau kuning jeruk, 14-18 x 14-20 mm. Benang sari 1 buah, tidak sempuma, bulat telur terbalik, kuning terang, 12-16 x 10-115 mm, tangkai 3 5 x 2-4 mm, kepala sari putih, 6 mm. Buah: berambut, rata-rata 2 cm. Waktu berbunga Agustus - Mei. Tumbuh di daerah tropis, 750 m dpI di Jawa dibudidayakan sebagai tanaman obat, di bawah naungan. Produksi terpenoid pada kultur organ Curcuma zeodaria relatif lebih banyak bila dibandingkan kultur kalus. Diferensiasi sel dapat menginduksi biosintesis terpenoid.<br /><br /><br />Nama Lokal :<br />NAMA DAERAH: -- NAMA ASING: -- NAMA SIMPLISIA: Zedoariae Rhizoma; rimpang temu putih<br /><br /><br />Penyakit Yang Dapat Diobati :<br />EFEK BIOLOGI DAN FARMAKOLOGI Minyak atsiri Curcuma zedoaria dapat menghambat pembentukan radang pada tikus putih galur Wistar, pada dosis 800 mg/kg BB. Infusa temu putih berefek hepatoprotektif pada tikus terisolasi. Infusa temu putih sejumlah 0,0 1 mg/ml, 05 1 mg/ml dan 1 mg/ml dapat menekan rembesan enzim GPT ke media suspensi hepatosit tikus terisolasi yang disebabkan oleh hidrazin 1 MM. Seduhan serbuk rimpang dengan kisaran dosis 15,75- 126 mg/kg BB dapat meningkatkan regenerasi sel hati tikus yang terangsang galaktosamina. Perasan rimpang pada dosis 7,87, 1,97; 0,49 mg/kgBB berefek hepatoprotektif dan mempercepat regenerasi sel hepar tikus terangsang karbontetraklorida WC14). Potensi hepatoregeneratif perasan rimpang pada tikus terangsang CCl4 terbesar pada dosis 1,97 mg/kgBB . TOKSISITAS Potensi ketoksikan akut salah satu sediaan serbuk runpang yang beredar di pasaran (LD50 semu) lebih besar dari 2375 mg/kgBB. <br /><br /><br />Komposisi :<br />Rimpang mengandung zat wama kuning kurkumin (diarilheptanoid). Kornponen minyak atsiri dari rimpang Cucrcuma zedoaria terdiri dari: turunan Guaian (Kurkumol, Kurkumenol, Isokurkumenol, Prokurkumenol, Kurkurnadiol), turunan Germakran (Kurdion, Dehidrokurdion); Seskuiterpen furanoid dengan kerangka eudesman (Kurkolon). Kerangka Germakran (Furanodienon, Isofuranodienon, Zederon, Furanodien, Furanogermenon); kerangka Eleman (Kurserenon identik dengan edoaron, Epikurserenon, Isofurano germakren); Asam-4-metoksi sinamat (bersifat fungiStatik). Dari hasil penelitian lain ditemukan kurkumanolid A, kurleumanolid B, dan kurkumenon.'0)unknownhttp://www.blogger.com/profile/01538773864747564721noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2148067747406814649.post-24033474855361406162008-01-13T22:14:00.004-08:002008-01-13T22:44:34.676-08:00penenang (obat tidur ) alamiSelain faktor depresi, insomnia bisa juga akibat pengaruh minuman keras atau minuman yang banyak mengandung kafein, penggunaan obat tidur atau penenang dalam waktu lama, obat penurun tekanan darah tinggi golongan beta-blocker (seperti atenadol, madolol, dan propanodol).<br /><br />TEH PALA<br /><br />Mengatasi gangguan tidur tidak perlu ke dokter, apalagi mengonsumsi obat penenang. Dari ranah tanaman ada beberapa tanaman yang bisa didayakan untuk menyamankan tidur Anda. Weiss E.A. dalam Essential Oil Crops Chapter 7: Myristicaceae (1997) menyebut, senyawa aromatik myristicin, elimicin, dan safrole sebesar 2 - 18% yang terdapat pada biji dan bunga pala bersifat merangsang tidur berkhayal (halusigenik) dengan dosis kurang dan 5 g. Jangan banyak-banyak sebab bila mengonsumsi sekitar 8 g (setara dengan dua biji) pala, akan berubah sifat menjadi narkotik yang berbahaya, bahkan bisa merenggut nyawa.<br /><br />Di beberapa negara Eropa, biji pala di gunakan dalam porsi sedikit sebagai bumbu masakan daging dan sup. Fulinya (kulit pembungkus biji pala) lebih disukai digunakan dalam penyedap masakan, acar, dan kecap. Minyak yang mudah menguap dari biji, fuli, kulit, kayu, daun, dan bunga hasil sarinya sebagai oleoresins sering digunakan dalam industri pengawetan minuman ringan sampai alkohol dan kosmetik.<br /><br />Minyak pala secara luas digunakan sebagai bahan penyedap pada produk makanan dengan dosis yang dianjurkan sekitar 0,08%. Minyak ini memiliki kemampuan mematikan serangga (insektisidal), antijamur (fungisidal), dan antibakteri. Sebagai obat, pala berkhasiat sebagai bahan perangsang (stimulan), mengeluarkan angin (karminatif), menciutkan selaput lendir atau pori-pori (astrinjen), dan meng atasi lemah syahwat (afrodisiak).<br /><br />Pala (Myristica fragrans Houtt) termasuk tumbuhan dari famili Myristicaceae (pala-palaan). Tumbuhan berbatang sedang dengan tinggi mencapai 18 m itu memiliki daun berbentuk bulat telur atau lonjong yang selalu hijau sepanjang tahun. Buahnya bulat berkulit kuning jika sudah tua, berdaging putih yang merupakan bahan manisan yang dikenal khas di Bogor. Bijinya berkulit tipis agak keras berwarna hitam kecokelatan yang dibungkus fuli berwarna merah padam. Isi bijinya putih, bila dikeringkan menjadi kecokelatan gelap dengan aroma khas mirip cengkih.<br /><br />Pohon pala dapat tumbuh di daerah tropis pada ketinggian di bawah 700 m dari permukaan laut, beriklim lembab dan panas, curah hujan 2.000 - 3.500 mm tanpa mengalami periode musim kering secara nyata. Tanaman pala umumnya dibudidayakan di Kepulauan Maluku, khususnya Ambon dan Banda. Ditanam dalam skala kecil di kepulauan lainnya sekitar Banda, Manado, Sumatera Barat, Jawa Barat, dan Papua.<br /><br />Per 100 g daging buah pala yang bisa dimakan kira-kira terkandung air 10 g, protein 7 g, lemak 33 g, minyak yang menguap dengan komponen utama mono terpene hydrocarbons (61 - 88% seperti alpha pinene, beta pinene, sabinene), asam monoterpenes (5 - 15%), aromatik eter (2 - 18% seperti myristicin, elemicin, safrole).<br /><br />Sedangkan bunga pala dapat digunakan sebagai obat tidur dalam bentuk teh. Setiap 100 g bunga kira-kira mengandung air 16 g, lemak 22 g, minyak yang menguap 10 g, karbohidrat 48 g, fosfor 0,1 g, zat besi 13 mg. Warna merah dari fulinya adalah lycopene yang sama dengan warna merah pada tomat.<br /><br />BIJI ADAS<br /><br />Jika tiada pala, bolehlah mencoba biji adas. Tanaman yang yang memiliki nama ilmiah Foeniculum vulgare Miller ini termasuk keluarga Apiaceae (pegagan-pegaganan). Di Jawa dibudidayakan di daerah pegunungan seperti di Tengger yang buahnya dipanen sebagai bahan ramuan dengan kulit pulasari (Alyxia sp.) untuk memperbaiki aroma jamu dan bumbu penyedap masakan.<br /><br />Adas termasuk tumbuhan perdu tahunan yang tingginya sampai 2 m. Batangnya beruas, berlubang, beralur dengan percabangan monopodial warna hijau keputihan. Daunnya majemuk, menyirip ganda, bentuk jarum, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, panjang 30 - 50 cm, lebar 15 - 25 cm, panjang pelepah 5 - 7 cm berwarna hijau muda sampai hijau.<br /><br />Bunganya juga majemuk berbentuk payung, tumbuh di ujung batang, kelopak bentuk tabung, hijau, dan mahkota ada lima berwarna kuning. Buahnya berbentuk lonjong, beralur, panjang 6 - 10 mm, lebar 3 - 4 mm, masih muda hijau setelah tua hijau keabu-abuan.<br /><br />Buahnya diketahui secara umum sebagai obat perangsang (stimulan), menguatkan lambung, peluruh dahak (ekspektoran), dan mengeluarkan angin (karminatif). Secara resmi telah digunakan pada industri farmasi. Di India daunnya digunakan sebagai obat peluruh kencing (diuretik), jus buahnya dapat memperbaiki penglihatan mata. Dalam pengobatan tradisional Cina, adas digunakan sebagai bahan obat radang lambung, hernia, gangguan pencernaan, luka usus, dan merangsang produksi susu (laktagoga). Di Jerman digunakan dalam pengobatan gangguan kejang akibat asam lambung dan peluruh dahak dalam bentuk sirup obat batuk anak-anak.<br /><br />Menurut Bernath dkk. dalam journal of Essential Oil Research (1996) menyebutkan, buah adas mengandung minyak yang mudah menguap anetol di atas 70 - 80% pinen, fenchon, limonen, estragol, 14 - 22% protein, dan 12 - 18,5% lemak. Buahnya juga mengandung flavanoid dan stigmasterol sebagai antioksidan, antijamur, antibak ten, antivirus, dan bertindak sebagai penenang pada jaringan saraf yang berhubungan dengan kejiwaan (spasmolitik)<br /><br />DAUN PENENANG<br /><br />Di samping adas dan pala, terdapat putri malu yang bisa digunakan sebagai obat tradisional penderita insomnia. Tanaman dari keluarga Fabaceae (kacang-kacangan) ini memiliki sejumlah nama. Orang Jawa menyebutnya pis kucing, di Sunda dikenal sebagai jukud riyud, dan orang Papua memberi nama mat mat. Jenis ini mungkin berasal dari Amerika Selatan, tetapi telah menyebar ke daerah tropis lainnya termasuk Asia Tenggara. <br /><br />Baik di Indonesia, Malaysia, maupun Thailand digunakan secara tradisional untuk pengobatan insomnia. Di Vietnam daunnya sebagai obat tradisional untuk penenang, sehingga dihargai sebagai obat tidur penderita insomnia. Di India dan Thailand rebusan seluruh bagian tanaman untuk pengobatan penderita kencing berdarah. Di Brunei rebusan akarnya diminum penderita asma dan murus atau mencret. Rebusan yang sama di India digunakan sebagai pengobatan gangguan kencing dan lemah syahwat (afrodisiak).<br /><br />Englert dkk. dalam Planta Medica menyebutkan, tanaman putri malu mengandung senyawa yang sensitif, yakni momosine, sebuah asam amino hasil biosintetik turunan dari lysine. Senyawa itu bersifat racun bagi beberapa binatang seperti babi, kelinci, dan binatang memamah biak.<br /><br />Hasil eksperimen dengan menyuntikkan 10% sari daunnya berpengaruh menurunkan tekanan darah pada anjing yang sekaligus sebagai penenang (sedatif), antiradang, tidak melekatnya pembuahan telur pada rahim (anti implantasi), dan antiradang rematik. Hasil tes pada tikus memperlihatkan bertambahnya waktu tidur. Dapat menurunkan kadar gula tikus-tikus dengan kadar gula tinggi (diabetes) setelah memberikan pakan dua jam dan jangka maksimum setelah enam jam menunjukkan gejala normalunknownhttp://www.blogger.com/profile/01538773864747564721noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2148067747406814649.post-54751990446234136632008-01-13T22:14:00.003-08:002008-01-13T22:43:07.509-08:00khasiat lengkengJIKA di negeri leluhurnya lengkeng dikenal dengan sebutan ong ya guo atau buah mata naga, maka di Indonesia populer dengan sebutan buah ''mata kucing''. Gelisah mendera tanpa sebab? Anda mungkin berpikir untuk menggunakan obat penenang. Sebaiknya, jangan buru-buru mengonsumsi obat kimia. Yang alami jauh lebih baik, aman, dan menyenangkan untuk dicoba. <br /><br />Salah satu obat pengusir gelisah yang alami adalah lengkeng. Buah kecil berbentuk bulat yang berasal dari daratan Cina ini masih satu famili dengan rambutan dan leci. Lengkeng cukup disukai masyarakat di Indonesia, karena rasanya enak, manis dan menyegarkan. Banyak yang menyajikan buah ini sebagai hidangan pencuci mulut, atau dikonsumsi sebagai cemilan di kala ngobrol atau menonton televisi. <br /><br />Jika di negeri leluhurnya lengkeng dikenal dengan sebutan ong ya guo atau buah mata naga, maka di Indonesia populer dengan sebutan ''mata kucing''. Julukan ini tak lain karena rupa buah lengkeng memang mirip bola mata. Daging buahnya berbentuk bulat, berwarna putih bening, dan berair. Di tengah daging buah terdapat biji berwarna hitam atau coklat tua. <br /><br />Manfaat Daging Buah <br /><br />Pola daging buah ini terdapat kandungan sukrosa, glukosa, protein, lemak, vitamin A, vitamin B, asam tartarik, dan senyawa-senyawa kimia tumbuhan (fitokimia) lainnya yang berguna bagi kesehatan. Kombinasi dari senyawa-senyawa fitokimia ini melahirkan berbagai khasiat, di antaranya mengedurkan saraf. Makanya, di dalam literatur disebutkan lengkeng memberikan efek penenang dan berkhasiat mengatasi gelisah, susah tidur, dan sulit konsentrasi. <br /><br />Selain itu daging buah lengkeng juga bermanfaat menyehatkan jantung dan bisa mengobati jantung berdebar keras. Dalam buku terapi buah disebutkan buah lengkeng juga dapat memperkuat limpa, meningkatkan produksi darah merah, menambah nafsu makan, dan menambah tenaga, sehingga sangat baik dikonsumsi oleh orang-orang yang sedang dalam proses pemulihan stamina sehabis sakit. Buah lengkeng berguna pula untuk menyehatkan usus dan memperbaiki proses penyerapan makanan, melancarkan buang air kecil, mengatasi cacingan, menyehatkan mata, mengobati sakit kepala, keputihan dan hernia. <br /><br />Manfaat Akar, Daun, dan Biji <br /><br />Bagian dari tanaman lengkeng yang berkasiat bukan cuma buahnya saja. Akar dan daun lengkeng yang berasa pahit, bahkan biji yang keras pun menyimpan khasiat obat. Akar lengkeng berkhasiat sebagai peluruh kencing dan melancarkan sirkulasi darah. Daun berkhasiat sebagai antiradang dan pereda demam. Adapun bijinya berguna untuk menghilangkan rasa sakit dan menghentikan pendarahan. Biji lengkeng ini juga dimanfaatkan sebagai bahan pembuat sampo, karena mengandung senyawa saponin yang dapat menghasilkan busa dalam jumlah banyak. <br /><br />Pengobatan Tradisional <br /><br />Cemas, Amnesia, Penurunan Mental <br /><br />Setiap hari minum satu sendok tonik lengkeng (gui yan gao). Adapun cara pembuatan tonik lengkeng sebagai berikut: ambil 500 gram buah lengkeng segar dan 500 gram gula pasir. Didihkan dalam air hingga menjadi kental. <br /><br />Badan Lemah atau Berat Badan Setelah Sakit <br /><br />Setiap hari, makanlah sebanyak 250 gram buah lengkeng segar. Buang kulit dan bijinya. <br /><br />Lemah dan Kurang Tenaga Selama Hamil <br /><br />Minum tonik lengkeng dua kali sehari, pagi dan malam hari, masing-masing sebanyak satu sendok makan. <br /><br />Hilang Nafsu Makan, Limpa Lemah <br /><br />Konsumsi sebanyak 60 gram buah lengkeng segar, buang kulit dan bijinya. Lakukan dua kali sehari, pagi dan malam hari. Cara ini dapat pula mengatasi diare. <br /><br />Luka Bakar <br /><br />Ambil sedikit kulit atau cangkang lengkeng. Bakar sampai menjadi arang. Tumbuk halus dan campurkan dengan minyak tung (Aleuritis fordii), bubuhkan pada bagian yang sakit. <br /><br />Luka Luar yang tak Kunjung Sembuh <br /><br />Ambil sedikit cangkang atau biji lengkeng yang sudah kering, bakar hingga menjadi arang. Tumbuk sampai halus. Tambahkan minyak zaitun. Dan oleskan di daerah luka. <br /><br />Jari Kaki Gatal dan Bernanah <br /><br />Ambil beberapa biji lengkeng. Panggang di atas api. Tumbuk sampai halus. Sebarkan di bagian yang sakit. <br /><br />Ketiak dan Badan Berbau <br /><br />Ambil 15 gram biji lengkeng dan 9 gram lombok hitam (piper nigrum). Tumbuk hinga halus dan oleskan pada bagian yang sakit.unknownhttp://www.blogger.com/profile/01538773864747564721noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2148067747406814649.post-40418144131796377332008-01-13T22:14:00.002-08:002008-01-13T22:41:42.662-08:00Tebu Pereda Jantung dan diabetesEs air tebu. Tentu Anda pernah merasakan kesegerannya. Apalagi jika menenggaknya di tengah udara panas, atau saat berbuka puasa. Hmm... nikmat tak terkata. Tapi, nanti dulu. Selain manis lezat, tebu pun kaya akan khasiat. Mulai dari batuk sampai panas tinggi, juga jantung yang berdebaran, bisa dipunahkan oleh tebu. Cara mengolahnya juga gampang! Jadi, kenapa tidak dimanfaatkan?<br /><br />Tebu termasuk keluarga Graminae atau rumput-rumputan dan berkembang biak di daerah beriklim udara sedang sampai panas. Tebu cocok pada daerah TEBU (Sacharum offlcinarum, Linn.) yang mempunyai ketinggian tanah 1 sampai 1300 meter di atas permukaan laut. Di Indonesia terdapat beberapa jenis tebu, di antaranya tebu (Cirebon) hitam, tebu kasur.<br /><br />Setiap jenis tebu memiliki ukuran batang serta warna yang berlainan. Tebu termasuk tumbuhan berbiji tunggal. Tinggi turnbuhan tebu berkisar 2-4 meter. Batang pohon tebu terdiri dari banyak ruas yang setiap ruasnya dibatasi oleh buku-buku sebagai tempat duduknya daun. Bentuk daun tebu berwujud belaian dengan pelepah. Panjang daun dapat mencapai panjang 1-2 meter dan lebar 4-8 centimeter dengan permukaan kasar dan berbulu. <br /><br />Pemanfaatan:<br /><br />(1) Meredakan Jantung Berdebar: 3 genggam akar tebu hitam. Dicuci dan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas. Minum 2 kali sehari.<br /><br />(2) Sakit Panas: Tebu hitam secukupnya, diperas untuk diambil airnya, lalu diminum.<br /><br />(3) Batuk: 3-5 ruas tebu hitam, disesap dan diminum airnya. Atau, dibakar, kemudian dikupas dan diperas untuk diambil airnya.unknownhttp://www.blogger.com/profile/01538773864747564721noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2148067747406814649.post-6721658367504961542008-01-13T22:14:00.001-08:002008-01-13T22:33:40.260-08:00Khasiat Lidah Buaya (Aloevera)copy from purwakarta .org<br /><br />Selain menyuburkan rambut, lidah buaya juga dikenal berkhasiat untuk mengobati sejumlah penyakit. Di antaranya diabetes melitus dan serangan jantung. <br /><br />Lidah buaya atau Aloevera adalah salah satu tanaman obat yang berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit. Tanaman ini sudah digunakan bangsa Samaria sekitar tahun 1875 SM. <br /><br />Bangsa Mesir kuno sudah mengenal khasiat lidah buaya sebagai obat sekitar tahun 1500 SM. Berkat khasiatnya, masyarakat Mesir kuno menyebutnya sebagai tanaman keabadian. <br /><br />Seorang peracik obat-obatan tradisional berkebangsaan Yunani bernama Dioscordes, menyebutkan bahwa lidah buaya dapat mengobati berbagai penyakit. Misalnya bisul, kulit memar, pecah-pecah, lecet, rambut rontok, wasir, dan radang tenggorokan.<br /><br />Dalam laporannya, Fujio L. Panggabean, seorang peneliti dan pemerhati tanaman obat, mengatakan bahwa keampuhan lidah buaya tak lain karena tanaman ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh manusia. Hasil penelitian lain terhadap lidah buaya menunjukkan bahwa karbohidrat merupakan komponen terbanyak setelah air, yang menyumbangkan sejumlah kalori sebagai sumber tenaga.<br /><br />Makanan Kesehatan <br /><br />Menurut seorang pengamat makanan kesehatan (suplemen), Dr. Freddy Wilmana, MFPM, Sp.FK, dari sekitar 200 jenis tanaman lidah buaya, yang baik digunakan untuk pengobatan adalah jenis Aloevera Barbadensis miller. Lidah buaya jenis ini mengandung 72 zat yang dibutuhkan oleh tubuh.<br /><br />Di antara ke-72 zat yang dibutuhkan tubuh itu terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat. Antara lain antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson, antiaterosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik.<br /><br />Mengingat kandungan yang lengkap itu, lidah buaya menurut Dr. Freddy bukan cuma berguna menjaga kesehatan, tapi juga mengatasi berbagai penyakit. “Misalnya lidah buaya juga mampu menurunkan gula darah pada diabetesi yang tidak tergantung insulin. Dalam waktu sepuluh hari gula darah bisa normal,” katanya.<br /><br />Mengandung Antioksidan<br />Menurut Dr. Freddy, beberapa unsur mineral yang terkandung dalam lidah buaya juga ada yang berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami. Misalnya vitamin C, vitamin E, dan zinc. <br /><br />“Bahkan hasil penelitian yang dilakukan ilmuwan asal Amerika Serikat menyebutkan bahwa dalam Aloevera barbadensis miller terdapat beberapa zat yang bisa berfungsi sebagai antioksidan,” ujarnya. Antioksidan itu berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung, dan beberapa penyakit degeneratif. <br /><br />Lidah buaya bersifat merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit. Dalam lendir lidah buaya terkandung zat lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit. Lendir ini akan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit. Hasilnya, kulit tidak cepat kering dan terlihat awet muda.<br /><br />Selain wasir, lidah buaya bisa mengatasi bengkak sendi pada lutut, batuk, dan luka. Lidah buaya juga membantu mengatasi sembelit atau sulit buang air besar karena lendirnya bersifat pahit dan mengandung laktasit, sehingga merupakan pencahar yang baik. <br /><br />Sejauh ini, menurut Dr. Freddy, penelitian belum menemukan efek samping penggunaan lidah buaya. Jika ada masalah, itu hanya berupa alergi pada mereka yang belum pernah mengonsumsi lidah buaya. “Tapi, sejauh ini dari pasien saya yang mengonsumsi suplemen berbahan dasar lidah buaya, reaksi yang muncul adalah karena daya kerja obat yang melawan penyakit,” katanya.<br /><br />Namun, yang perlu diingat, menurut Dr. Freddy, sifat tanaman lidah buaya hampir mirip dengan buah apel yang bila habis digigit langsung berwarna cokelat. Hal itu bisa menjadi tanda lidah buaya telah teroksidasi, sehingga beberapa zat yang dikandungnya rusak.<br /><br />“Memang tidak semua unsurnya rusak, tapi siapa yang mau hanya mendapat ampas? Karena itu, sebaiknya segera konsumsi ramuan lidah buaya, baik yang diracik atau yang sudah diolah, agar lebih terasa manfaatnya,” lanjutnya.unknownhttp://www.blogger.com/profile/01538773864747564721noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2148067747406814649.post-70290434856796107012008-01-13T22:14:00.000-08:002008-01-13T22:26:32.176-08:00TINGKAT MANFAAT DAN KEAMANAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL<div align="justify"> <br />Katno1), S.Pramono2)<br /> Balai Penelitian Tanaman Obat Tawangmangu<br /> Fakultas Farmasi, UGM<br /> <br />Penggunaan bahan alam, baik sebagai obat maupun tujuan lain cenderung meningkat,<br />terlebih dengan adanya isu back to nature serta krisis berkepanjangan yang<br />mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat. Obat tradisional dan tanaman obat banyak<br />digunakan masyarakat menengah kebawah terutama dalam upaya preventif, promotif dan<br />rehabilitatif. Sementara ini banyak orang beranggapan bahwa penggunaan tanaman obat atau obat tradisional relatip lebih aman dibandingkan obat sintesis. Walaupun demikian bukan berarti tanaman obat atau obat tardsional tidak memiliki efek samping yang merugikan, bila penggunaannya kurang tepat. Agar penggunaannya optimal, perlu<br />diketahui informasi yang memadai tentang kelebihan dan kelemahan serta kemungkinan<br />penyalahgunaan obat tradisional dan tanaman obat. Dengan informasi yang cukup<br />diharapkan masyarakat lebih cermat untuk memilih dan menggunakan suatu produk obat<br />tradisional atau tumbuhan obat dalam upaya kesehatan.<br /><br /> Setiap manusia pada hakekatnya mendambakan hidup sehat dan sejahtera lahir<br />dan batin. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, disamping<br />kebutuhan akan sandang, pangan, papan dan pendidikan, karena hanya dengan kondisi<br />kesehatan yang baik serta tubuh yang prima manusia dapat melaksanakan proses<br />kehidupan untuk tumbuh dan berkembang menjalankan segala aktivitas hidupnya.<br />Maka tidak terlalu berlebihan, jika ada selogan “Kesehatan memang bukan segala-<br />galanya, tetapi tanpa kesehatan anda tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan segala-<br />galanya itu mungkin akan sirna”.<br /> Bertolak dari hal itu maka upaya kesehatan terpadu (sehat jasmani, rokhani dan<br />sosial) mutlak diperlukan baik secara pribadi maupun kelompok masyarakat untuk<br />mewujudkan Indonesia sehat 2010. Keterpaduan upaya kesehatan tersebut meliputi<br />pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan (kuratif), pemulihan kesehatan<br />(rehabilitatif) serta peningkatan kesehatan (promotif). Berbagai cara bisa dilakukan<br />dalam rangka memperoleh derajat kesehatan yang optimal, salah satunya dengan<br />memanfaatkan tanaman obat yang dikemas dalam bentuk jamu atau obat tradisional.<br /> Adapun yang dimaksud dengan obat tradisional adalah obat jadi atau ramuan<br />bahan alam yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, sediaan galenik atau<br />campuran bahan-bahan tersebut yang secara tradisional telah digunakan untuk<br />pengobatan berdasarkan pengalaman. Pada kenyataannya bahan obat alam yang berasal<br />dari tumbuhan porsinya lebih besar dibandingkan yang berasal dari hewan atau mineral,<br />sehingga sebutan obat tradisional (OT) hampir selalu identik dengan tanaman obat (TO)<br />karena sebagian besar OT berasal dari TO. Obat tradisional ini (baik berupa jamu<br />maupun TO) masih banyak digunakan oleh masyarakat, terutama dari kalangan<br />menengah kebawah. Bahkan dari masa ke masa OT mengalami perkembangan yang<br />semakin meningkat, terlebih dengan munculnya isu kembali ke alam (back to nature)<br />serta krisis yang berkepanjangan. Namun demikian dalam perkembangannya sering<br />dijumpai ketidak tepatan penggunaan OT karena kesalahan informasi maupun anggapan<br />keliru terhadap OT dan cara penggunaannya. Dari segi efek samping memang diakui<br />bahwa obat alam/OT memiliki efek samping relatif kecil dibandingkan obat modern,<br />tetapi perlu diperhatikan bila ditinjau dari kepastian bahan aktif dan konsistensinya<br />yang belum dijamin terutama untuk penggunaan secara rutin.<br /> Berdasarkan hal itu, tulisan ini mencoba memaparkan beberapa aspek OT/TO,<br />terkait dengan manfaat dan keamanannya untuk menambah informasi tentang tanaman<br />obat/obat tradisional.<br />I. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN OBAT TRADISIONAL / TANAMAN<br /> OBAT<br />A. Kelebihan Obat Tradisional<br /> Dibandingkan obat-obat modern, memang OT/TO memiliki beberapa kelebihan,<br />antara lain : efek sampingnya relatif rendah, dalam suatu ramuan dengan komponen<br />berbeda memiliki efek saling mendukung, pada satu tanaman memiliki lebih dari satu<br />efek farmakologi serta lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolik dan degeneratif.<br />1). Efek samping OT relatif kecil bila digunakan secara benar dan tepat<br />OT/TO akan bermanfaat dan aman jika digunakan dengan tepat, baik takaran, waktu<br />dan cara penggunaan, pemilihan bahan serta penyesuai dengan indikasi tertentu.<br />a. Ketepatan takaran/dosis<br /> Daun sledri (Apium graviolens) telah diteliti dan terbukti mampu menurunkan<br />tekanan darah, tetapi pada penggunaannya harus berhati-hati karena pada dosis berlebih<br />(over dosis) dapat menurunkan tekanan darah secara drastis sehingga jika penderita<br />tidak tahan dapat menyebabkan syok. Oleh karena itu dianjurkan agar jangan<br />mengkonsumsi lebih dari 1 gelas perasan sledri untuk sekali minum. Demikian pula<br />mentimun, takaran yang diperbolehkan tidak lebih dari 2 biji besar untuk sekali makan.<br /> Untuk menghentikan diare memang bisa digunakan gambir, tetapi penggunaan<br />lebih dari 1 ibu jari, bukan sekedar menghentikan diare bahkan akan menimbulkan<br />kesulitan buang air besar selama berhari-hari (kebebelen).<br />Sebaliknya penggunaan minyak jarak (Oleum recini) untuk urus-urus yang tidak terukur<br />akan menyebabkan iritasi saluran pencernaan. Demikian juga dengan pemakaian keji<br />beling (Strobilantus crispus) untuk batu ginjal melebihi 2 gram serbuk (sekali minum)<br />bisa menimbulkan iritasi saluran kemih.<br />b. Ketepatan waktu penggunaan<br /> Sekitar tahun 1980-an terdapat suatu kasus di salah satu rumah sakit bersalin,<br />beberapa pasien mengalami kesulitan persalinan akibat mengkonsumsi jamu cabe<br />puyang sepanjang masa (termasuk selama masa kehamilan). Setelah dilakukan<br />penelitian, ternyata jamu cabe puyang mempunyai efek menghambat kontraksi otot<br />pada binatang percobaan. Oleh karena itu kesulitan melahirkan pada ibu-ibu yang<br />mengkonsumsi cabe puyang mendekati masa persalinan karena kontraksi otot uterus<br />dihambat terus-menerus sehingga memperkokoh otot tersebut dalam menjaga janin<br />didalamnya. Sebaliknya jamu kunir asem bersifat abortivum sehingga mungkin dapat<br />menyebabkan keguguran bila dikonsumsi pada awal kehamilan. Sehubungan dengan<br />hal itu, seyogyanya bagi wanita hamil minum jamu cabe-puyang di awal kehamilan<br />(antara 1-5 bulan) untuk menghindari resiko keguguran dan minum jamu kunir-asem<br />saat menjelang persalinan untuk mempermudah proses persalinan.<br /> Kasus lain adalah penggunaan jamu sari rapet terus menerus sejak gadis hingga<br />berumah tangga dapat menyebabkan kesulitan memperoleh keturunan bagi wanita yang<br />kurang subur karena ada kemungkinan dapat memperkecil peranakan.<br />c. Ketepatan cara penggunaan<br /> Daun kecubung (Datura metel L.) telah diketahui mengandung alkaloid turunan<br />tropan yang bersifat bronkodilator (dapat memperlebar saluran pernafasan) sehingga<br />digunakan untuk pengobatan penderita asma. Penggunaannya dengan cara dikeringkan<br />lalu digulung dan dibuat rokok serta dihisap (seperti merokok). Akibat kesalahan<br />informasi yang diperoleh atau kesalah fahaman bahwasanya secara umum penggunaan<br />TO secara tradisional adalah direbus lalu diminum air seduhannya; maka jika hal itu<br />diperlakukan terhadap daun kecubung, akan terjadi keracunan karena tingginya kadar<br />alkaloid dalam darah. Orang Jawa menyebutnya ‘mendem kecubung’ dengan salah satu<br />tandanya midriasis, yaitu mata membesar.<br />d. Ketepatan pemilihan bahan secara benar<br /> Berdasarkan pustaka, tanaman lempuyang ada 3 jenis, yaitu lempuyang emprit<br />(Zingiber amaricans L) lempuyang gajah (Zingiber zerumbert L.) dan lempuyang<br />wangi (Zingiber aromaticum L.). Lempuyang emprit dan lempuyang gajah berwarna<br />kuning berasa pahit dan secara empiris digunakan untuk menambah nafsu makan;<br />sedangkan lempuyang wangi berwarna lebih putih (kuning pucat) rasa tidak pahit dan<br />berbau lebih harum, banyak digunakan sebagai komponen jamu pelangsing.<br />Kenyataannya banyak penjual simplisia yang kurang memperhatikan hal tersebut,<br />sehingga kalau ditanya jenisnya hanya mengatakan yang dijual lempuyang tanpa<br />mengetahui apakah lempuyang wangi atau yang lain.<br /> Kerancauan serupa juga sering terjadi antara tanaman ngokilo yang di’anggap<br />sama’ dengan keji beling, daun sambung nyawa dengan daun dewa, bahkan akhir-akhir<br />ini terhadap tanaman kunir putih, dimana 3 jenis tanaman yang berbeda (Curcuma<br />mangga, Curcuma zedoaria dan Kaempferia rotunda) seringkali sama-sama disebut<br />sebagai ‘kunir putih’ yang sempat mencuat kepermukaan karena dinyatakan bisa<br />digunakan untuk pengobatan penyakit kanker.<br />e. Ketepatan pemilihan TO/ramuan OT untuk indikasi tertentu<br /> Kenyataan dilapangan ada beberapa TO yang memiliki khasiat empiris serupa<br />bahkan dinyatakan sama (efek sinergis). Sebaliknya untuk indikasi tertentu diperlukan<br />beberapa jenis TO yang memiliki efek farmakologis saling mendukung satu sama lain<br />(efek komplementer). Walaupun demikian karena sesuatu hal, pada berbagai kasus<br />ditemui penggunaan TO tunggal untuk tujuan pengobatan tertentu. Misalnya seperti<br />yang terjadi sekitar tahun 1985, terdapat banyak pasien di salah satu rumah sakit di<br />Jawa Tengah yang sebelumnya mengkonsumsi daun keji beling. Pada pemeriksaan<br />laboratorium dalam urine-nya ditemukan adanya sel-sel darah merah (dalam jumlah)<br />melebihi normal. Hal ini sangat dimungkinkan karena daun keji beling merupakan<br />diuretik kuat sehingga dapat menimbulkan iritasi pada saluran kemih. Akan lebih tepat<br />bagi mereka jika menggunakan daun kumis kucing (Ortosiphon stamineus) yang efek<br />diuretiknya lebih ringan dan dikombinasi dengan daun tempuyung (Sonchus arvensis)<br />yang tidak mempunyai efek diuretik kuat tetapi dapat melarutkan batu ginjal<br />berkalsium.<br /> Penggunaan daun tapak dara (Vinca rosea) untuk mengobati diabetes bukan<br />merupakan pilihan yang tepat, sebab daun tapak dara mengandung alkaloid vinkristin<br />dan vinblastin yang dapat menurunkan jumlah sel darah putih (leukosit). Jika digunakan<br />untuk penderita diabetes yang mempunyai jumlah leukosit normal akan membuat<br />penderita rentan terhadap serangan penyakit karena terjadi penurunan jumlah leukosit<br />yang berguna sebagai pertahanan tubuh.<br />2). Adanya efek komplementer dan atau sinergisme dalam ramuan obat<br />tradisional/komponen bioaktif tanaman obat<br /> Dalam suatu ramuan OT umumnya terdiri dari beberapa jenis TO yang memiliki<br />efek saling mendukung satu sama lain untuk mencapai efektivitas pengobatan.<br />Formulasi dan komposisi ramuan tersebut dibuat setepat mungkin agar tidak<br />menimbulkan kontra indikasi, bahkan harus dipilih jenis ramuan yang saling menunjang<br />terhadap suatu efek yang dikehendaki. Sebagai ilustrasi dapat dicontohkan bahwa suatu<br />formulasi terdiri dari komponen utama sebagai unsur pokok dalam tujuan pengobatan,<br />asisten sebagai unsur pendukung atau penunjang, ajudan untuk membantu menguatkan<br />efek serta pesuruh sebagai pelengkap atau penyeimbang dalam formulasi. Setiap unsur<br />bisa terdiri lebih dari 1 jenis TO sehingga komposisi OT lazimnya cukup komplek.<br /> Misalnya suatu formulasi yang ditujukan untuk menurunkan tekanan darah,<br />komponennya terdiri dari : daun sledri (sebagai vasodilator), daun apokat atau akar teki<br />(sebagai diuretika), daun murbei atau besaren (sebagai Ca-antagonis) serta biji pala<br />(sebagai sedatif ringan). Formulasi lain dimaksudkan untuk pelangsing, komponennya<br />terdiri dari : kulit kayu rapet dan daun jati belanda (sebagai pengelat), daun jungrahap<br />(sebagai diuretik), rimpang kunyit dan temu lawak (sebagai stomakik sekaligus bersifat<br />pencahar). Dari formulasi ini walaupun nafsu makan ditingkatkan oleh temu lawak dan<br />kunyit, tetapi penyerapan sari makanan dapat ditahan oleh kulit kayu rapet dan jati<br />belanda. Pengaruh kurangnya defakasi dinetralisir oleh temulawak dan kunyit sebagai<br />pencahar, sehingga terjadi proses pelangsingan sedangkan proses defakasi dan diuresis<br />tetap berjalan sebagaimana biasa.<br /> Terhadap ramuan tersebut seringkali masih diberi bahan-bahan tambahan<br />(untuk memperbaiki warna, aroma dan rasa) dan bahan pengisi (untuk memenuhi<br />jumlah/volume tertentu). Bahan tambahan sering disebut sebagai Coringen, yaitu<br />c.saporis (sebagai penyedap rasa, misalnya menta atau kayu legi), c.odoris (penyedap<br />aroma/bau, misalnya biji kedawung atau buah adas) dan c.coloris (memperbaiki warna<br />agar lebih menarik, misalnya kayu secang, kunyit atau pandan). Untuk bahan pengisi<br />bisa digunakan pulosari atau adas, sekaligus ada ramuan yang disebut ‘adas-pulowaras’<br />atau ‘adas-pulosari’.<br /> Untuk sediaan yang berbentuk cairan atau larutan, seringkali masih diperlukan<br />zat-zat atau bahan yang berfungsi sebagai Stabilisator dan Solubilizer. Stabilisator<br />adalah bahan yang berfungsi menstabilkan komponen aktif dalam unsur utama,<br />sedangkan solubilizer untuk menambah kelarutan zat aktif. Sebagai contoh,<br />kurkuminoid, yaitu zat aktif dalam kunyit yang bersifat labil (tidak stabil) pada suasana<br />alkalis atau netral, tetapi stabil dalam suasana asam, sehingga muncul ramuan ‘kunir-<br />asem’. Demikian juga dengan etil metoksi sinamat, suatu zat aktif pada kencur yang<br />agak sukar larut dalam air; untuk menambah kelarutan diperlukan adanya ‘suspending<br />agent’ yang berperan sebagai solubilizer yaitu beras, sehingga dibuat ramuan ‘beras-<br />kencur’.<br /> Selain itu beberapa contoh TO yang memiliki efek sejenis (sinergis), misalnya<br />untuk diuretik bisa digunakan daun keji beling, daun kumis kucing, akar teki, daun<br />apokat, rambut jagung dan lain sebagainya. Sedangkan efek komplementer (saling<br />mendukung) beberapa zat aktif dalam satu tanaman, contohnya seperti pada herba timi<br />(Tymus serpyllum atau T.vulgaris) sebagai salah satu ramuan obat batuk. Herba timi<br />diketahui mengandung minyak atsiri (yang antara lain terdiri dari : tymol dan kalvakrol)<br />serta flavon polimetoksi. Tymol dalam timi berfungsi sebagai ekspektoran (mencairkan<br />dahak) dan kalvakrol sebagai anti bakteri penyebab batuk; sedangkan flavon<br />polimetoksi sebagai penekan batuk non narkotik, sehingga pada tanaman tersebut<br />sekurang-kurangnya ada 3 komponen aktif yang saling mendukung sebagai anti tusif.<br />Demikian pula efek diuretik pada daun kumis kucing karena adanya senyawa flavonoid,<br />saponin dan kalium.<br />3). Pada satu tanaman bisa memiliki lebih dari satu efek farmakologi<br /> Zat aktif pada tanaman obat umunya dalam bentuk metabolit sekunder,<br />sedangkan satu tanaman bisa menghasilkan beberapa metabolit sekunder; sehingga<br />memungkinkan tanaman tersebut memiliki lebih dari satu efek farmakologi. Efek<br />tersebut adakalanya saling mendukung (seperti pada herba timi dan daun kumis<br />kucing), tetapi ada juga yang seakan-akan saling berlawanan atau kontradiksi (sperti<br />pada akar kelembak). Sebagai contoh misalnya pada rimpang temu lawak (Curcuma<br />xanthoriza) yang disebutkan memiliki beberapa efek farmakologi, antara lain : sebagai<br />anti inflamasi (anti radang), anti hiperlipidemia (penurun lipida darah), cholagogum<br />(merangsang pengeluaran produksi cairan empedu), hepatoprotektor (mencegah<br />peradangan hati) dan juga stomakikum (memacu nafsu makan). Jika diperhatikan<br />setidak-tidaknya ada 2 efek yang kontradiksi, yaitu antara anti hiperlipidemia dan<br />stomakikum. Bagaimana mungkin bisa terjadi pada satu tanaman, terdapat zat aktif yang<br />dapat menurunkan kadar lemak/kolesterol darah sekaligus dapat bersifat memacu nafsu<br />makan. Hal serupa juga terdapat pada tanaman kelembak (Rheum officinale) yang telah<br />diketahui mengandung senyawa antrakinon bersifat non polar dan berfungsi sebagai<br />laksansia (urus-urus/pencahar); tetapi juga mengandung senyawa tanin yang bersifat<br />polar dan berfungsi sebagai astringent/pengelat dan bisa menyebabkan konstipasi untuk<br />menghentikan diare. Lain lagi dengan buah mengkudu (Morinda citrifolia) yang<br />pernah populer karena disebutkan dapat untuk pengobatan berbagai macam penyakit.<br /> Kenyataan seperti itu disatu sisi merupakan keunggulan produk obat alam / TO/<br />OT; tetapi disisi lain merupakan bumerang karena alasan yang tidak rasional untuk bisa<br />diterima dalam pelayanan kesehatan formal. Terlepas dari itu semua, sebenarnya<br />merupakan ‘lahan subur’ bagi para peneliti bahan obat alam untuk berkiprah<br />memunculkan fenomena ilmiah yang bisa diterima dan dipertangungjawabkan<br />kebenaran, keamanan dan manfaatnya.<br />4). Obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolik dan degeneratif<br /> Sebagaimana diketahui bahwa pola penyakit di Indonesia (bahkan di dunia)<br />telah mengalami pergeseran dari penyakit infeksi (yang terjadi sekitar tahun 1970 ke<br />bawah) ke penyakit-penyakit metabolik degeneratif (sesudah tahun 1970 hingga<br />sekarang). Hal ini seiring dengan laju perkembangan tingkat ekonomi dan peradaban<br />manusia yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi dengan<br />berbagai penemuan baru yang bermanfaat dalam pengobatan dan peningkatan<br />kesejahteraan umat manusia.<br /> Pada periode sebelum tahun 1970-an banyak terjangkit penyakit infeksi yang<br />memerlukan penanggulangan secara cepat dengan mengunakan antibiotika (obat<br />modern). Pada saat itu jika hanya mengunakan OT atau Jamu yang efeknya lambat,<br />tentu kurang bermakna dan pengobatannya tidak efektif. Sebaliknya pada periode<br />berikutnya hinga sekarang sudah cukup banyak ditemukan turunan antibiotika baru<br />yang potensinnya lebih tinggi sehingga mampu membasmi berbagai penyebab penyakit<br />infeksi.<br /> Akan tetapi timbul penyakit baru yang bukan disebabkan oleh jasad renik,<br />melainkan oleh gangguan metabolisme tubuh akibat konsumsi berbagai jenis makanan<br />yang tidak terkendali serta gangguan faal tubuh sejalan dengan proses degenerasi.<br />Penyakit ini dikenal dengan sebutan penyakit metabolik dan degeneratif. Yang<br />termasuk penyakit metabolik antara lain : diabetes (kecing manis), hiperlipidemia<br />(kolesterol tinggi), asam urat, batu ginjal dan hepatitis; sedangkan penyakit degeneratif<br />diantaranya : rematik (radang persendian), asma (sesak nafas), ulser (tukak lambung),<br />haemorrhoid (ambaien/wasir) dan pikun (Lost of memory). Untuk menanggulangi<br />penyakit tersebut diperlukan pemakain obat dalam waktu lama sehinga jika<br />mengunakan obat modern dikawatirkan adanya efek samping yang terakumulasi dan<br />dapat merugikan kesehatan. Oleh karena itu lebih sesuai bila menggunakan obat<br />alam/OT, walaupun penggunaanya dalam waktu lama tetapi efek samping yang<br />ditimbulkan relatif kecil sehingga dianggap lebih aman.<br />B. Kelemahan Produk Obat Alam / Obat Tradisional<br /> Disamping berbagai keuntungan, bahan obat alam juga memiliki beberapa<br />kelemahan yang juga merupakan kendala dalam pengembangan obat tradisional<br />(termasuk dalam upaya agar bisa diterima pada pelayanan kesehatan formal). Adapun<br />beberapa kelemahan tersebut antara lain : efek farmakologisnya yang lemah, bahan<br />baku belum terstandar dan bersifat higroskopis serta volumines, belum dilakukan uji<br />klinik dan mudah tercemar berbagai jenis mikroorganisme. Menyadari akan hal ini<br />maka pada upaya pengembangan OT ditempuh berbagai cara dengan pendekatan-<br />pendekatan tertentu, sehingga ditemukan bentuk OT yang telah teruji khasiat dan<br />keamanannya, bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah serta memenuhi indikasi<br />medis; yaitu kelompok obat fitoterapi atau fitofarmaka Akan tetapi untuk melaju<br />sampai ke produk fitofarmaka, tentu melalui beberapa tahap (uji farmakologi, toksisitas<br />dan uji klinik) hingga bisa menjawab dan mengatasi berbagai kelemahan tersebut.<br /> Efek farmakologis yang lemah dan lambat karena rendahnya kadar senyawa aktif<br />dalam bahan obat alam serta kompleknya zat balast/senyawa banar yang umum terdapat<br />pada tanaman. Hal ini bisa diupayakan dengan ekstrak terpurifikasi, yaitu suatu hasil<br />ekstraksi selektif yang hanya menyari senyawa-senyawa yang berguna dan membatasi<br />sekecil mungkin zat balast yang ikut tersari. Sedangkan standarisasi yang komplek<br />karena terlalu banyaknya jenis komponen OT serta sebagian besar belum diketahui zat<br />aktif masing-masing komponen secara pasti, jika memungkinkan digunakan produk<br />ekstrak tunggal atau dibatasi jumlah komponennya tidak lebih dari 5 jenis TO.<br />Disamping itu juga perlu diketahui tentang asal-usul bahan, termasuk kelengkapan data<br />pendukung bahan yang digunakan; seperti umur tanaman yang dipanen, waktu panen,<br />kondisi lingkungan tempat tumbuh tanaman (cuaca, jenis tanah, curah hujan, ketinggian<br />tempat dll.) yang dianggap dapat memberikan solusi dalam upaya standarisasi TO dan<br />OT. Demikian juga dengan sifat bahan baku yang higroskopis dan mudah<br />terkontaminasi mikroba, perlu penanganan pascapanen yang benar dan tepat (seperti<br />cara pencucian, pengeringan, sortasi, pengubahan bentuk, pengepakan serta<br />penyimpanan).<br />II. EFEK SAMPING TANAMAN OBAT/OBAT TRADISIONAL<br /> Dari definisi Obat Tradisional yang telah direkomendasikan Depkes<br />(sebagaimana disebutkan pada awal tulisan ini) terdapat kalimat “...yang secara<br />tradisional digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman”. Pada kata ‘secara<br />tradisional’ tersirat makna bahwa segala aspeknya (jenis bahan, cara menyiapkan,<br />takaran serta waktu dan cara penggunaan) harus sesuai dengan warisan turun-temurun<br />sejak nenek moyang kita. Penyimpangan terhadap salah satu aspek kemungkinan dapat<br />menyebabkan ramuan OT tersebut yang asalnya aman menjadi tidak aman atau<br />berbahaya bagi kesehatan. Pada hal jika diperhatikan, seiring perkembangan jaman<br />banyak sekali hal-hal tradisional yang telah bergeser mengalami penyempurnaan agar<br />lebih mudah dikerjakan ulang oleh siapapun. Misalnya tentang peralatan untuk merebus<br />jamu, dulu masih menggunakan kwali dari tanah liat sekarang sudah beralih ke panci<br />dari aluminium, untuk menumbuk sudah menggunakan alat-alat dari logam dan tidak<br />lagi menggunakan alu dari kayu atau batu, dan lain sebagainya.<br /> Disamping itu perlu disadari pula bahwa memang ada bahan ramuan OT yang<br />baru diketahui berbahaya, setelah melewati beragam penelitian, demikian juga adanya<br />ramuan bahan-bahan yang bersifat keras dan jarang digunakan selain untuk penyakit-<br />penyakit tertentu dengan cara-cara tertentu pula. Secara toksikologi bahan yang<br />berbahaya adalah suatu bahan (baik alami atau sintesis, organik maupun anorganik)<br />yang karena komposisinya dalam keadaan, jumlah, dosis dan bentuk tertentu dapat<br />mempengaruhi fungsi organ tubuh manusia atau hewan sedemikian sehingga<br />mengganggu kesehatan baik sementara, tetap atau sampai menyebabkan kematian.<br />Suatu bahan yang dalam dosis kecil saja sudah menimbulkan gangguan, akan lebih<br />berbahaya daripada bahan yang baru dapat mengganggu kesehatan dalam dosis besar.<br />Akan tetapi bahan yang aman pada dosis kecil kemungkinan dapat berbahaya atau<br />toksis jika digunakan dalam dosis besar dan atau waktu lama, demikian juga bila tidak<br />tepat cara dan waktu penggunaannya. Jadi tidak benar, bila dikatakan OT/TO itu tidak<br />memiliki efek samping, sekecil apapun efek samping tersebut tetap ada; namun hal itu<br />bisa diminimalkan jika diperoleh informasi yang cukup. Ada beberapa contoh, antara<br />lain mrica (Piperis sp.) pada satu sisi baik untuk diabetes, tetapi mrica juga berefek<br />menaikkan tekanan darah; sehingga bagi penderita diabet sekaligus hipertensi<br />dianjurkan tidak memasukkan mrica dalam ramuan jamu/OT yang dikonsumsi. Kencur<br />(Kaempferia galanga) memang bermanfaat menekan batuk, tetapi juga berdampak<br />meningkatkan tekanan darah; sehingga bagi penderita hipertensi sebaik-nya tidak<br />dianjurkan minum beras-kencur. Demikian juga dengan brotowali (Tinospora sp.) yang<br />dinyatakan memiliki efek samping dapat mengganggu kehamilan dan menghambat<br />pertumbuhan plasenta.<br /> Walaupun demikian efek samping TO/OT tentu tidak bisa disamakan dengan<br />efek samping obat modern. Pada TO terdapat suatu mekanisme yang disebut-sebut<br />sebagai penangkal atau dapat menetralkan efek samping tersebut, yang dikenal dengan<br />SEES (Side Effect Eleminating Subtanted). Sebagai contoh di dalam kunyit terdapat<br />senyawa yang merugikan tubuh, tetapi di dalam kunyit itu juga ada zat anti untuk<br />menekan dampak negativ tersebut. Pada perasan air tebu terdapat senyawa Saccharant<br />yang ternyata berfungsi sebagai antidiabetes, maka untuk penderita diabet (kencing<br />manis) bisa mengkonsumsi air perasan tebu, tetapi dilarang minum gula walaupun gula<br />merupakan hasil pemurnian dari tebu.<br /> Selain yang telah disebutkan diatas, ada beberapa tanaman obat/ramuan yang<br />memang berefek keras atau mempunyai efek samping berbahaya terhadap salah satu<br />organ tubuh. Selengkapnya TO tersebut seperti tersaji pada tabel berikut :<br /> Tanaman Obat/Ramuan OT yang berefek keras<br /> (mempunyai efek samping berbahaya)<br /> N EFEK TERHADAP CONTOH TANAMAN OBAT<br /> O<br /> 1. Jantung Daun digitalis, daun oleander, daun senggunggu<br /> 2. Susunan syaraf otonom Umbi gadung, biji saga, daun dan buah kecubung,<br /> daun gigil, biji jarak, daun tuba<br /> 3. Susunan Syaraf Pusat Daun koka<br /> 4. Sistem Pencernaan Biji ceguk, daun widuri<br /> 5. Saluran Pernafasan Kulit buah jambu monyet<br /> 6. Sistem Reproduksi Jungrahap, jarong, daun maja, akar kelor, buah<br /> Wanita (Abortivum) nanas muda<br /> 7. Sistem Reproduksi Pria ~ penurun libido => biji kapas<br /> ~ melemahkan spermatozoa => biji pare<br /> • Diuretik kuat => daun keji beling, meniran<br /> 8. Saluran Kencing<br /> • Memacu batu ginjal => bayam, kubis, nenas<br /> 9. Hati/Lever Konfrei, arak, daun imba<br /> 10. Meningkatkan kadar asam Mlinjo, kacang-kacangan<br /> urat darah<br /> 11. Menurunkan Jumlah Sel Ochrosia spp.<br /> Vinca rosea (daun tapak dara)<br /> Darah Putih<br /> Demikian juga dari suatu hasil percobaan toksisitas dan kandungan senyawa kimia<br />yang berbahaya yang pernah dipublikasikan pada suatu artikel, antara lain menyebutkan<br />sebagai berikut :<br />a. Beberapa tanaman yg telah diketahui mengandung bahan yang berbahaya<br />1. Dari suku Euphorbiaceae :<br /> Phylanthus sp. : mengandung ester phorbol yang dinyata-kan dapat merangsang<br /> virus Epstein-Borr (dalam waktu lama menyebabkan karsinoma)<br /> Recinus comunis : bijinya mengandung protein risin, yang apabila diabsorpsi dalam<br /> bentuk asli, akan meng-hambat sintesis protein, karena dapat<br /> mengacaukan proses metabolisme)<br /> Croton tiglium L. : bijinya mengandung crotin (suatu protein fitotoksin),<br /> fraksi resinnya menyebabkan radang kulit<br /> minyak croton mengandung suatu zat karsinogenik yang dapat<br /> merangsang karsinogen lemah, sehingga memacu terjadinya kanker<br />2. Dari suku Rutaceae :<br /> Ruta graveolens L. : mengandung glukosida kumarin (rutarin/marmesin)<br /> - mengiritasi kulit (bagi yang peka) menyebabkan lepuh-lepuh dan demam<br /> - jika infusa terminum kemungkinan bisa menimbulkan peradangan usus<br /> a. Tanaman yang dianggap berbahaya (LD 50 : kecil, tetapi belum diketahui<br /> kandungan mana yang mengakibatkan gejala negatif<br /> NO BAHAN BAKU DAN FAMILIA LD-50<br /> TANAMAN ASAL<br /> 1. Majakan (proses reaksi daun Fagaceae 16,45 mg/kg. BB<br /> Quercus lusitanica Roxb.)<br /> 2. Nagasari Guttiferae 20,93 mg/kg. BB<br /> (bunga Mesua ferae L.)<br /> 3. Sukmadiluwih (buah Gunera Halorrhagidace 21,91 mg/Kg.BB<br /> macrophyla Bl.) ae<br /> 4. Sidowayah (bunga Woodfor-dia Litraceae 24,22 mg/kg.BB<br /> floribunda)<br /> 5. Kulit buah delima (Punica 28,0 mg/kg.BB<br /> granatum L.)<br />b. Tanaman yang bersifat oksitosik ( merangsang uterus), tetapi belum diketahui<br /> zat penyebabnya<br /> 1. Jungrahap (daun Beachea frutescen L. familia Myrtaceae)<br /> 2. Majakan (eksudat daun Quercus lusitanica Lamk. Familia Fagaceae)<br /> 3. daun kaki kuda (Centela asiatica Urb.familia Umbeliferaeae)<br /> 4. Meniran (Phyllathus niruri L.familia Euphorbiaceae)<br /> 5. umbi Angelica sinensis L. ~ ramuan yang menyebabkan cacat<br /> Kelima bahan tersebut disusun berdasarkan urutan paling kuat sifat<br />oksitosiknya. Walaupun baru merupakan informasi percobaan pada hewan, tetapi telah<br />memberikan petunjuk paling tidak bahwa Jungrahap yang digunakan bersamaan dengan<br />daun sembung dan beluntas serta daun kaki kuda, mengakibatkan kematian pada induk<br />hewan percobaan, pendarahan pada uterus dan usus, kematian janin, pertumbuhan janin<br />tidak normal (lambat); meskipun dosis yang diberikan baru 10 kali lebih kecil dari dosis<br />lazim pada manusia. Memang tidak begitu jelas adanya adisi, potensiasi atau inhibisi<br />antara bahan-bahan diatas bila diberikan bersama.<br /> Tetapi setidak-tidaknya dari informasi tersebut kita perlu mewaspadai terutama<br />bila digunakan untuk sesuatu yang berkaitan dengan sistem reproduksi seperti terlambat<br />bulan/haid, jamu hamil, keputihan, sari rapet dan semacamnya.<br />III. PENYALAHGUNAAN OBAT TRADISIONAL/TANAMAN OBAT<br /> Sebagaimana halnya obat-obat sintesis, OT/TO pun seringkali disalah gunakan<br />oleh oknum tertentu baik untuk pemakaian sendiri maupun ditujukan kepada orang lain<br />dengan maksud-maksdu tertentu. Bila pada obat-obat sintesis sering diinformasikan<br />adanya penyalah gunaan obat-obat golongan psikotropika (obat tidur,<br />penenang/tranquilizer), maka pada OT penyalah gunaan itu juga dilakukan dengan<br />berbagai kasus. Diantaranya yang sering terjadi adalah kasus penyalah gunaan cara<br />pemakaian (seperti daun ganja, candu untuk dicampur dengan rokok, seduhan kecubung<br />untuk flay dsb.), juga tujuan pemakaian (misalnya jamu terlambat bulan dicampur<br />dengan jamu pegel linu untuk abortus) dan yang lebih luas lagi adalah penyalah gunaan<br />pada proses penyiapan/produksi dengan cara menambahkan zat kimia tertentu/obat<br />keras untuk mempercepat dan mempertajam khasiat/efek farmakologisnya sehingga<br />dikatakan jamunya ‘lebih manjur, mujarab, ces-pleng’ dan lain-lain.<br /> Tentu masih segar pada ingatan kita terhadap kasus jamu yang dicampur obat<br />keras di Cilacap dan banyumas yang kemudian ketahuan dan dicabut ‘registrasi’nya<br />oleh Badan POM (Kompas, Nov.2001). Adapun obat-obat keras yang sering<br />ditambahkan pada jamu/OT antara lain : fenilbutazon, antalgin, deksametason (untuk<br />jamu pegel linu); parasetamol, CTM, coffein (untuk jamu masuk angin dan sejenisnya);<br />teofilin, prednison (untuk sesak nafas), furosemid (untuk pelangsing) dan lain<br />sebagainya. Pada hal zat-zat kimia tersebut bisa menimbulkan dampak negatip yang<br />membahayakan kesehatan; sebagai contoh fenilbutazon bisa menyebabkan pendarahan<br />lambung dan merusak hati, antalgin bisa menyebabkan granulositosis atau kelainan<br />darah dan prednison menyebabkan pembengkakan wajah dan gangguan ginjal.<br /> Pada kasus lain, ada juga penyalahgunaan OT dengan cara dioplos bersama<br />produk lain yang beralkohol (seperti konsumsi anggur jamu yang umumnya dilakukan<br />oleh para remaja). Hal ini bukan hanya menyebabkan penyakit hati yang parah, tetapi<br />dapat menyebabkan kematian karena dicampur bahan lain yang berbahaya. Demikian<br />juga dengan minum jamu terlambat bulan pada dosis berlebih (seperti yang sering<br />dilakukan sebagian remaja putri untuk abortus). Memang bukan menjadi rahasia lagi<br />bahwa salah satu cara untuk menjarangkan kehamilan masyarakat Indonesia (khususnya<br />Jawa) dengan minum jamu terlambat bulan; akan tetapi hal ini sering disalah gunakan<br />oleh para remaja putri setelah mengetahui akibat perbuatannya yang diluar kontrol<br />membuahkan keterlambatan menstruasi lebih dari 2 bulan. Terlepas dari segi moral dan<br />agama yang jelas-jelas melaknat perbuatan ini, dari segi fisik jika calon bayi yang ingin<br />digugurkan telah cukup besar dan tidak meninggal dapat terjadi kecacatan tubuh secara<br />permanen akan disandang oleh bayi yang tak berdosa tersebut.<br />PENUTUP<br /> Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa OT/TO dapat bermanfaat<br />untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, lebih-lebih dalam upaya preventif<br />dan promotif bila dipergunakan secara tepat. Ketepatan itu menyangkut tepat dosis,<br />cara dan waktu penggunaan serta pemilihan bahan ramuan yang sesuai dengan indikasi<br />penggunaannya. Sebaliknya OT/TO-pun dapat berbahaya bagi kesehatan bila kurang<br />tepat penggunaannya (baik cara, takaran, waktu maupun pemilihan bahan ramuan) atau<br />memang sengaja disalahgunakan. Oleh karena itu diperlukan informasi yang lengkap<br />tentang TO/OT, untuk menghindari hal-hal yang merugikan bagi kesehatan.<br /><br /><br /><br />KEPUSTAKAAN<br />-------------, 2001, Jamu Campur Obat Keras dicabut Registrasinya, (Harian Umum,<br /> Kompas, Jakarta, Nov. 2001)<br />------------, 2002, Potensi Obat-obat Tradisional perlu Digali, Harian Umum, Suara<br /> Merdeka, Semarang, 26 Januari 2002.<br />Dzulkarnain B., 1989, Obat Tradisional Tidak Tanpa Bahaya,Cermin Dunia<br /> Kedokteran No.59 (hlm. 3-6)<br />Maheshwari H., 2002, Pemanfaatan Obat Alami : Potensi dan Prospek Pengem-<br /> bangan,http : //rudct.tripod.com./sem2_012/hera_maheshwari.htm<br />Pramono S., 2002, Reformulasi Obat Tradisional, Seminar Sehari “Reevaluasi dan<br /> Reformulasi Obat Tradisional Indonesia”, Majalah Obat Tradisional &<br /> Fak.Farmasi UGM, Yogyakarta<br />Santosa O.S., 1989, Penggunaan Obat Tradisional Secara Rasional, Cermin Dunia<br /> Kedokteran No.59 (hlm. 7-10)<br />Saptorini E., 2000, Efek Samping Tanaman Obat, Sisipan (Mudah, Murah, Manjur)<br /> SENIOR, No.58 (11-17 Agustus 2000)<br />Lampiran<br /><br /><br />BEBERAPA CONTOH PENYAKIT YANG BELUM BISA DITANGGULANGI<br />DENGAN OBAT TRADISIONAL / TANAMAN OBAT<br /><br /><br />Kelainan kongenital Keganasan/kangker<br />Defisiensi berat (vitamin/mineral) Penyakit infeksi/menular<br />Penyakit akut (jantung, hepar, ginjal) Alergi berat/imunologi<br />Penyakit syaraf dan jiwa Pendarahan berat<br /> Asma<br /><br /><br />BEBERAPA CONTOH PENYAKIT YANG BISA DITANGGULANGI DENGAN<br /> OBAT TRADISIONAL /TANAMAN OBAT<br /><br /><br /><br />1. PENYAKIT YANG MUNGKIN DAPAT DIOBAT SECARA KAUSAL<br /> • Cacingan • Malaria<br /> • Panu/kadas/kudis • Gigitan serangga<br />2. Gejala penyakit yang dapat diobati secara simtomatik<br /> • Batuk • bisul dan gatal-gatal<br /> • Sakit kepala • luka ringan<br /> • Demam • bengkak terpukul<br /> • Encok • kembung<br /> • Mual dan diare • luka bakar kecil<br /> • Sembelit • mimisen/pendarahan kecil<br /> • Mulas • pilek<br /> • Sariawan • anyang-anyangen (polakisuria)<br /> • Wasir • sakit gigi<br />3. Keadaan yang dapat diobat secara suportif<br /> • jerawat • penyubur rambut<br /> • ketombe • kurang nafsu makan<br /> • pelancar ASI • habis bersalin<br /> • bau badan • kehamilan<br /> • penghitam rambut • lesu darah<br />4. Penyakit yang telah didiagnosis dokter (dalam kelangkaan obat modern)<br /> • hipertensi • batu empedu<br /> • dibetes malitus • keputihan<br /> • nefrolitiasis • susah kencing (disuria)<br /> • penyakit mata<br />Daftar Tanaman Obat yang Prospektif untuk Fitofarmaka<br /> N NAMA TANAMAN BAGIAN INDIKASI POTENSI<br /> O OBAT<br /> Rimpang Hepatitis, artitis<br />1. Temu lawak<br /> (Curcuma<br /> xantorrhiza, Roxb)<br />2. Kunyit (Curcuma Rimpang Hepatitis, artitis,<br /> domestica Val.) antiseptik<br /> Umbi lps Kandidiasis,<br />3. Bawang putih<br /> hiperlipidemia<br /> (Alium sativum<br /> Linn)<br /> Daun Anti hiperlipidemia<br />4. Jati Belanda<br /> (Guazuma ulmifolia<br /> Lamk.)<br /> Daun Haemorrhoid<br />5. Handeuleum<br /> (Graptophyllum<br /> pictum Griff.)<br /> Daun Nefrolitiasis,<br />6. Tempuyung<br /> diuretika<br /> (Sonchus arvensis<br /> Linn)<br /> Daun Nefrolitiasis,<br />7. Kejibeling<br /> diuretika<br /> (Strobilanthus<br /> crispus Bl.)<br />8. Labu merah Biji Taenisiasis<br /> (Curcubita moschata<br /> Duch)<br />9. Katuk (Sauropus Daun Meningkatkan<br /> androgynus Merr.) produksi ASI<br /> Daun Diuretika<br />10. Kumis kucing<br /> (Orthosiphon<br /> stamineus Linn)<br />11. Sledri (Apium Daun Anti hipertensi<br /> graviolens Linn)<br />12. Pare (Momordica Buah/biji Diabetes malitus<br /> charantia Linn)<br /> Daun Anti diare<br />13. Jambu biji/klutuk<br /> (Psidium guajava<br /> Linn)<br /> Biji Askariasis, oksiuriasis<br />14. Ceguk/wudani<br /> (Quisqualis indica<br /> Linn)<br /> Daun Analgesik<br />15. Jambu mede<br /> (Anacardium<br /> ocidentale)<br />16. Sirih (Piper betle Daun Antiseptik<br /> Linn)<br />17. Saga telik (Abrus Daun Stomatitis aftosa<br /> precatorius Linn)<br />18. Sembung (Blumea Daun Analgesik, antipiretik<br /> balsamifera D.C)<br /> Batang (mengarah) anti<br />19. Benalu the<br /> kangker<br /> (Loranthus spec.<br /> Div.)<br /> Sumber papain<br />20. Pepaya (Carica * Getah<br /> Anti malaria<br /> * Daun<br /> papaya Linn)<br /> Kontrasepsi pria<br /> * Biji<br /> Batang Anti malaria, diabetes<br />21. Brotowali<br /> (Tinospora rumphii<br /> Boerf)<br /> Daun Diuretika, antiseptika,<br />22. Pegangan/kaki kuda<br /> antikeloid, hipertensi<br /> (Centela asiatica<br /> Urban)<br />23. Legundi (Vitex Daun Antiseptika<br /> trifolia Linn.)<br />24. Inggu (Ruta Daun Analgesik, antipiretik<br /> graveolens Linn.)<br /> Bunga Antiseptik, diuretika<br />25. Sidowayah<br /> (Woodfordia<br /> floribunda Salibs.)<br />26. Pala (Myristica Buah Sedatif<br /> fragans Houtt.)<br /> Daun Antiseptik, diabetes<br />27. Sambilata<br /> (Andrographis<br /> paniculata Nees.)<br />28. Jahe (Zingibers Rimpang Analgesik, antipiretik,<br /> officinale Rosc.) antiinflamasi<br /> Kulit buah Antiseptik, antidiare<br />29. Delima putih<br /> (Punica granatum<br /> Linn.)<br />30. Dringo (Acorus Rimpang Sedatif<br /> calamus Linn.)<br />31. Jeruk nipis (Citrus Buah Anti tusif<br /> aurantifolia Swiqk)<br /></div>unknownhttp://www.blogger.com/profile/01538773864747564721noreply@blogger.com1